-xxxiii-

2.1K 388 145
                                    

"Sama... siapa, Kak?"

"Oh, eh.. kenalin, temen gue, Hani," jawab Suga sedikit gugup.

"Hai, gue Hani," gadis di sebelah Suga tersebut mengulurkan tangannya pada Wendy, lalu Jungkook. Mereka bergantian bersalaman.

"Wendy."

"Jungkook."

Keduanya menjawab bergantian.

"Lo, sama siapa?" tanya Suga. Menahan untuk tidak menatap secara menyelidik ke arah Jungkook. Namun sedikit sudut di hatinya nerasa tak tenang.

"Ini Jungkook. Temen Wendy, Kak," jawab Wendy.

"Kook, kenalin ini Kak Suga. Temen segrup-nya Bang Jimin sama Bang Taehyung," jelas Wendy kepada Jungkook.

Jungkook mengulurkan tangannya, berkenalan dengan Suga. Suga menjabatnya asal, lalu melepasnya begitu saja setelah membisikkan namanya.

"Kamu cuma berdua Wen? Udah pamit ke Jimin Taehyung?" ceplos Suga tanpa sadar.

"Eh, enggak kok, Kak. Sama Seulgi sama temen Seulgi juga satu lagi," tutur Wendy. Suga sedikit lega mendengar jawaban Wendy. Namun cowok itu menahan senyum yang hampir keluar melalui bibirnya.

"Kalo kakak..."

Kata-kata Wendy disambar oleh Hani yang mengajak Suga segera pergi dari situ. "Ayo Ga! Keburu mulai ntar acaranya!"

Gadis itu bahkan menggamit lengan Suga di hadapan Wendy. Membuat hati Wendy kembali mencelos, lebih dalam dari yang pertama.

Suga yang risih, mencoba melepaskan tautan lengan Hani. Ia pun akhirnya pamit kepada Wendy, daripada Hani semakin membuat Wendy berpikir yang tidak-tidak.

"Gue duluan ya Wen," pamit Suga.

"Oh, oke kak," Wendy mencoba menampilkan senyumnya. Tapi malah terlihat tak ikhlas.

"Jangan pulang malem-malem," pesan Suga lagi.

Wendy mengangguk.

Hani kembali menarik Suga tak sabaran.

Wendy menatapnya tak senang. Ada rasa tak rela dalam hatinya. Namun apa daya, ia tak berhak apapun terhadap Suga. Toh mereka tak memiliki status yang jelas. Mungkin hanya sebatas adik dan kakak?

Jungkook menyadari Wendy yang tengah terdiam sambil menatap kepergian Suga. Cowok itu pun memegang kedua bahu Wendy dari belakang. Membimbingnya masuk ke restoran karena Seulgi dan Minsuk sudah menunggu.

"Ayo, Wen," ajakan Jungkook menyadarkan Wendy. Ia pun menurut saja ketika Jungkook mendorongnya. Tubuh, pikiran, dan hatinya tiba-tiba sedang tidak sejalan.

Karena Suga? Tentu saja.

Seulgi melambaikan tangannya, memberitahu Jungkook dan Wendy dimana mereka berada.

"Lama amat sih lo Wen?!" seru Seulgi ketika Wendy dan Jungkook telah duduk di hadapan Seulgi dan Minsuk.

"Eh, oh.. itu.. cuman lihat-lihat sebelah situ bentar. Ya kan, Kook?" bohong Wendy, sambil mengajak Jungkook agar kooperatif dengan kebohongannya.

Wendy tak mau bercerita bahwa ia bertemu Suga yang sedang bersama seorang gadis. Bisa-bisa mulut ember Seulgi bercerita kepada abangnya. Hal itu malah menimbulkan masalah yang semakin rumit. Antara ia dan kakaknya, serta Suga dan kakaknya.

"Pesen dulu deh kalo gitu," Minsuk menengahi. Membuat keempatnya larut dalam diakusi menu yang akan di makan.

Wendy berusaha kuat untuk tidak memperlihatkan kekecewaannya. Jadi sedari tadi ia hanya berpura-pura tertawa dan bahagia. Padahal dalam hatinya, ia sudah ingin menangis.

Bang! | p.jm-k.th-s.swWhere stories live. Discover now