By : Aprilia C. Ayu
"Jodha apa yang kamu bawa" tanya hamida
"Ini tadi surat zeenant hasan dan husen sangat nakal" ucap jodha sambil tersenyum2
"Biar aku lihat jodha" ucap rukaya curiga
"Tapi kak ini surat orang" ucap jodha menahan
"Zeenant itu suruhan ibuku jodha. Kamu tidak tau ibuku" ucap rukaya langsung mengambil suratnya tanpa persetujuan jodha
"Jodha kamu harus hati2. Ratu namasinga itu sangat kejam. Rukaya sudah menceritakan semuanya" ucap hamida
"Benarkah ? Tapi kita tidak boleh berprasangka buruk terhadap orang" ucap jodha
"Jodha hasan dan husen mana? Tanya rukaya tiba2 saat membaca suratnya
"Tadi sedang diluar" ucap jodha tenang
Rukaya tidak menyaut dengan segera dia keluar dari kamar ibu suri
"Rukaya kamu mau kemana? Tanya ibu suri sambil mengikuti rukaya"Prang!!! Rukaya membuang air dalam nampan zeenant. Tampak wajah ketakutan dari zeenant melihat kehadiran rukaya.
"Kak ada apa ini? Tanya jodha tak mengerti
"Bawa hasan dan husen kedalam biar aku dan ibu yg mengurus iblis ini" ucap rukaya sambil menunjuk zeenant
"Ada apa ini kak ? Tanya jodha semakin tak mengerti
"Sudah cepat bawa kedalam! Ucap rukaya keras
Jodha dengan segera membawa hasan dan husein kedalam"Aku sudah peringatkan! Aku tidak mau kmu menyentuh hasan ataupun husein sedikitpun, tapi kali ini kau meracuninya. Kau tau dia siapa? Dia pewaris tahta dari kerajaan ini!!! Ucap rukaya marah
"Rukaya apa yg dilakukan pelayan ini? Tanya hamida
"Ibu baca surat ini. Wanita iblis ini ingin membunuh hasan dan husein! Ucap rukaya sambil menyerahkan suratnya
"Prajurit tangkap wanita ini dan bawa kepenjara! Titah rukaya
"Ratu tolong jangan lakukan ini. Aku hanya mengikuti perintah" ucap zeenant sambil memohon tapi rukaya tidak menggubris
Malah ibu suri menamparnya.
"Wanita iblis kau apakan cucuku! Geram hamida
"Ibu ada apa ini ? Tanya jalal tiba2 datang melihat keributan bersama salima
"Ibu knp zeenant di tangkap? Tanya salima polos
"Salima ayo kita kedalam" ucap rukaya membawa salima kedalam
"Jalal kirim saja wanita iblis ini keneraka" ucap rukaya sambil membawa salima kekamar"Prajurit bawa dia kepenjara! Perintah jalal
"Ibu apa terjadi? Tanya jalal heran
"Kamu baca ini! Namasinga sepertinya sudah kelewatan! Aku heran bagaimana ratu sepertinya memiliki anak seperti rukaya" ucap hamida kesal
Jalal meraih surat itu dan membacanya dengan geram
"Putraku? Bagaimana keadaannya ? Tanya jalal kuatir
"Tadi jodha membawanya kekamar coba kamu lihat" ucap hamida sambil menahan emosinya
Jalal langsung menuju kamar jodha."Jodha" teriak jalal panik
"Jalal hasan muntah2 terus" ucap jodha kuatir sambil membantu hasan memuntahkan isi perutnya
Sementara husein menangis melihat adiknya.
"Pelayan!!! Cepat panggil tabib" ucap jalal
"Hasan tahan sayang. Apa kamu mual sekali? Tanya jalal sangat kuatir
"Ayah rasanya perut hasan sakit" ucap hasan sambil memegang perutnya dan kembali muntah2
"Ibu hasan knp bu? Tanya husein sambil menangis
"Tenanglah nak tidak ada yg boleh terjadi dengan anak2 ibu" ucap jodha berusaha menenangkan husein
Tabib datang dan segera memeriksa hasan
"Bagaimana keadaan pangeran? Tanya jalal panik
"Pangeran keracunan yang mulia. Saya akan mencarikan penawar untuk pangeran" ucap tabib sambil terus memeriksa keadaan hasan yg tampak pucat dan tidak sadarkan diri
Jodha hanya menangis bersandar disamping tempat tidur husein
"Hasan anakku kamu harus kuat kamu pasti bisa" ucap jodha sambil mengelus2kepala hasan yg kini terbaring lemah tak berdaya.
"Tabib apapun akan ku berikan. Tolong carikan penawar untuk anakku" ucap jalal mengiba
"Saya akan berusaha yang mulia namun semua tetap kembali ke tuhan berdoalah" ucap tabib lalu keluar untuk mencari penawarRukaya datang bersama salima dan ibu suri
"Jalal bagaimana keadaan hasan? Tanya rukaya sedih
"Rukaya aku tidak akan memaafkan ibumu ratu namasinga jika sampai terjadi sesuatu dengan hasan! Ucap jalal keras
"Ibu ada apa dengan nenek? Knp ayah marah? Tanya salima polos
"Sini salima husen ikut nenek" ucap hamida membawa anak2 keluar
"Jalal aku tidak akan meminta lagi kepadamu. Aku tau ibuku bersalah. Aku serahkan segala keputusan tentang ibuku kepadamu" ucap rukaya sambil menitikkan air matanya
Bagaimanapun juga namasinga adalah ibunya perasaan teriris dihatinya perih dirasakan oleh rukaya.
Jalal tidak menjawab dia sibuk memengan tangan hasan yg sudah tidak sadarkan diri.
Rukaya mendekati jodha dan mencoba memeluknya.
"Kak aku sangat menghargai kebaikan kakak mungkin jika kita terlambat husen juga akan bernasib sama" ucap jodha menyesali kebodohannya tidak membaca surat zeenant
"Aku yg minta maaf jodha. Aku minta maaf atas nama ibuku" ucap rukaya terisak
"Aku tidak menyangka ibuku memiliki pikiran seburuk ini. Aku benar2 malu memiliki ibu sepertinya" ucap rukaya sambil terus menangis
"Sudahlah kak. Kita lebih baik berdoa demi keselamatan hasan" ucap jodha mencoba tegar
Jalal tiba2 berdiri.
"Prajurit penggal zeenant dan bawa kepalanya kekerajaan dewata sampaikan kepada ibu suri namasinga bahwa jika terjadi sesuatu dengan anakku! Aku akan menyerang kerajaan dewata! Ucap jalal marah berapi2
"Jalal" ucap jodha seolah menahan keputusan jalal
"Aku tau dewata banyak membantu kita namun kesalahan namasinga tidak termaafkan dia harus mengalami hal setimpal seperti anakku" ucap jalal
"Jalal jika terjadi perang bukan hanya ibu namasinga yg hancur tapi seluruh kerajaan dewata. Pikirkan lagi keputusanmu" ucap jodha memohon
Sementara rukaya diam dia bingung apa harus dilakukan. Mana ada anak yg tega melihat orangtuanya meninggal. Tapi ini memang kesalahan ibunya. Rukaya hanya menangis merasakan sesak didada
"Aku tidak main2 jodha. Semua boleh menyakiti aku. Tapi jika mereka menyakiti anakku. Aku tidak akan segan2 memenggal mereka! Ucap jalal penuh emosi
"Ya tuhan tolong sembuhkan hasan. Aku akan melakukan apapun demi nyawa ibuku dan hasan bahkan aku rela menukar dengan nyawaku" doa rukaya dalam hati
***
"Bodoh!!! Umpat ratu namasinga begitu melihat isi kiriman dari kerajaan nusantara beserta surat ancaman dari jalal
"Ibu kenapa ibu mengirim pelayan bodoh seperti zeenant. Negara kita ini negara kecil. Hanya dengan seperempat pasukan kerajaan nusantara kerajaan kita akan rata dengan tanah!" Ucap maansign kesal
"Ibu tidak tau jika begini jadinya. Ibu lihat selama ini zeenant sangat pintar dan kali ini dia sangat bodoh" ucap namasinga masih saja menyalahkan zeenant
"Ibu jika jalal sampai kemari dan berperang dengan kerajaan ini aku tidak akan menyerahkan nyawa ku dengan sia2! Aku akan langsung memberikan ibu kedia" ucap maansign
"Apa maksudmu! Tanga namasinga terkejut dengan ucapan putranya
"Ibu tidak perlu pura2 tidak mengerti. Aku tidak akan membantu ibu. Istriku ratu flora sedang mengandung! Jika aku maju kemedan perang aku tidak ingin anakku tidak memiliki ayah! Ucap maansign lalu keluar meninggalkan ibunya
"Untuk pertamakalinya rencanaku gagal! Anak penari itu dan leela ibunya sangat menyebalkan! Aku akan mengancam mereka dengan nyawa leela" ucap namasinga sambil tersenyum licik
"Tak ada yg bisa mengalahkanku! Hahahahah" tawa iblis ratu namasinga"Pelayan cepat bawa leela kemari! Titah ratu namasinga sambil tertawa
***
"Bagaimana tabib keadaan putraku? Tanya jalal
"Dia sedang dalam masa krisis sampai 2 hari ini jika dia kuat maka pangeran selamat jika tidak biar tuhan yg menjawab" ucap tabib takut
"Arg!!!! Apa maksudmu!!! Ucap jalal lepas kendali
"Maafkan hamba yang mulia saya hanya tabib bukan tuhan. Saya berusaha sebisa mungkin untuk bisa menyembuhkan pangeran tapi semua ada ditangan tuhan" ucap tabib pasrah
"Ku mohon tabib lakukan yg terbaik untuk anakku" ucap jodha sambil memohon dan berlutut
"Ratu bangunlah. Mari kita sama2 usaha" ucap tabib
Jalal membantu jodha berdiri dan memeluknya.
"Jodha bersabarlah" ucap jalal berusaha menghibur jodha walaupun hatinya juga perih
Jodha dan jalal terus berdoa bersama para empu. Mereka tak henti2nya menitikkan air mata untuk keselamatan putranya.
Rukaya bahkan tidak bisa memejamkan matanya betapa 2 hari ini sangatlah sulit karena dia akan kehilangan salah satu jika 2 hari ini berakhir tidak baik.
Tampak jodha berusha kuat untuk terus berdoa sedangkan hamida tak henti2nya menenangkan husen karena dia terus menangis seperti merasakan sakit yg hasan rasakan.***
"Leela kau tau menantu kesayanganmu sedang mengancamku" ucap ratu namasinga sambil membuang surat jalal kemuka leela
"Apa yg terjadi? Knp jalal sampai berbuat seperti ini ibu ratu? Tanya leela
"Aku telah membunuh cucumu hasan" ucap namasinga sambil tertawa jahat
"Apa!!! Ibilis macam apa kau? Kau tega membunuh anak yg tidak berdosa apa salahnya? Tanya leela
"Heh penari! Apa hakmu memarahi aku! Ucap namasinga sambil mencengram mulut leela
"Ibu ratu lepaskan" ucap leela menepis tangan namasinga namun cengkramnya mengguat ditangan kanan leela
"Dengar leela kau membuat adam tidak memimpikan aku dimalam2nya! Kau membuat aku merasakan kesedihan bertahun2 melihat kau pergi namun aku juga melihat suamiku tidak ada. Hanya ada kamu walaupun raganya bersmaku! Apa kau kira aku bahagia! Tanya namasinga
"Dan hari ini anakmu jodha melakukan hal yg sama dengan rukaya! Apa kau tau bagaimana penderitaan rukaya walaupun dia tidak pernah bercerita dengnku! Apa salah aku jika aku ingin membuat cucuku salima harus bahagia! Cukup aku dan rukaya yg menderita! Ucap namasinga
"Aku tidak pernah bermaksud merebut adam darimu. Sebelum aku hadir memang adam tidak pernah mencintaimu. Km dan adam hanya dijodohkan! Cinta seperti apa yg kamu bahas! Ucap leela lebih berani
"Kau berani menjawabku! Ucap namasinga menghempaskan leela ke lantai dan akan menamparnya namun leela segera menepisnya
"Cukup ibu ratu! Aku menghormatimu sebagai istri pertama adam dan juga ibu suri kerajaan ini! Tapi kelakuanmu sama sekali tidak cocok menjadi ibu suri? Aku meminta maaf jika aku menyakitimu! Tapi ku mohon tutup buku pertengkaran kita! Apa anakku dan anakmu bermusuhan ? Bahkan aku melihat kedamaian dihati mereka saling menyayangi dan saling melindungi? Apa kamu lihat kebencian di darah cucu kita? Salima hasan dan husen semua hidup damai! Apa yg kmu cari ? Jangan kambing hitamkan masalah pribadi kita ? Aku tau tujuan utamamu adalah kekuasaan bukan cinta. Cinta itu suci. cinta itu melengkapi. Cinta itu berkorban. Cinta itu yadnya. Dan dalam pikiranmu hanya kekuasaan dan tahta. Kau boleh mengagungkan kasta dan kekuasaan tapi kita akan lihat bahwa kekuatan cinta akan menang!" Ucap leela
"Beraninya kau menasehatiku! Kau hanya penari! Ucap namasinga didepan muka leela
"Aku hanya penari, namun cinta merubah aku menjadi selir. Kau memang putri tapi ambisimu akan membawamu jatuh dalam kekuasaanmu sendiri" ucap leela
"Semakin ku berdebat mulutmu semakin tajam! Bukan aku yg kalah tapi cinta yg kau sebut2 itu yg akan kalah! Jalal akan menjadikan salima pewaris tahta bukan bukan cucumu! Ucap namasinga
"Pelayan bawa selir ini ke ruang tahanan sampai batas waktu yg aku inginkan! Ucap namasinga sambil mendenguskan nafas kesal
"Suatu hari kamu akan menyesal! Ingatlah bahwa kekuasaan akan menguburmu! Ucap leela saat tangannya ditarik oleh prajurit
"Silahkan kau berbual aku tidak peduli! Ucap namasingaNamasinga lalu tertawa terbahak2 seperti orang gila.
"Semua akan ada dibawah kendali ratu namasinga" ucapnya dengan bangga***
"Bagaimana tabib? Tanya jalal setiap detiknya
"Bersabarlah yang mulia" ucap tabib
Jodha terus berada disamping hasan. Air matanya tidak terbendung
"Jodha kmu makan yaa" ucap rukaya membawakan makanan
"Aku gak nafsu makan" ucap jodha
"Jodha makanlah demi anakmu yg ada didalam kandungan" ucap rukaya memaksa karena sudah seharian jodha tidak ada makan
"Kak. Bagaimana aku bisa makan saat anakku terbujur lemah seperti ini melawan maut" ucap jodha terisak
Rukaya menarik nafas panjang rasa bersalah menghantuinya.
"Jodha ayo makan dulu. Jangan biarkan anakmu yg didalam kandungnan menjadi lemah dan cengeng" ucap rukaya sambil mengusap air matanya sendiri
"Jodha apa kata rukaya benar. Km makanlah" ucap jalal
"Yang mulia bahkan kmu sendiri belum makan" ucap jodha
"Aku tidak mengandung jodha" ucap jalal datar"Salam yang mulia" ucap pelayan
"Ada apa? Ucap jalal tanpa hasrat
"Ini ada surat balasan dari ibu ratu kerajaan dewata" ucap pelayan menyerahkan sebuah surat
Jalal segera mengambilnya dan membacanya.
"Ya tuhan semoga isinya ibu meminta maaf" batin rukaya berdoa
"Arg!!! Jalal melempar surat tersebut
"Pelayan! Teriak jalal
"Kirim pasukan kecil untuk gencatan senjata di kerajaan dewata! Titah jalal
"Jalal ku mohon" ucap rukaya tiba2 memohon pada jalal
"Maafkan aku rukaya. Aku tidak bisa mengabulkan permintaan ratuku" ucap jalal tanpa menatap rukaya
"Jalal" ucap rukaya tetap berlutut
Jodha mengambil surat tersebut dan membaca isinya.
"Jalal ku mohon berfikir dengan otak dingin. Aku tidak ingin ibuku juga mengalami hal buruk" ucap jodha ketika membaca surat berisikan ancaman namasinga akan membunuh leela
"Orang seperti namasinga itu tidak pantas dilonggarkan! Biar dia tau dia berhadapan dengan siapa! Kau tenang saja ibumu akan selamat! Maansign tidak akan berani berbuat macam2 jika dia tidak ingin kerajaannya runtuh" ucap jalal
"Jalal ku mohon jalal. Jangan bunuh ibuku. Penjarakan saja dia tapi tolong" ucap rukaya memohon
"Rukaya keputusan ada ditangan nyawa hasan" ucap jalal lalu pergi meninggalkan rukaya dan jodha
"Kak bersabarlah" ucap jodha berusaha menenangkan rukaya
"Rasanya sakit jodha melihat ibu kita akan dibunuh" ucap rukaya menghapus air matanya dan pergi
"Mau kemana kak? Tanya jodha
"aku akan mencari jalal" ucap rukaya sambil berusaha kuatNext?