By : Aprilia Cintiya Ayu
Semua pengawal mendekati jalal.
"Cari dimanapun keberadaan salim! Perintah jalal setelah membaca surat dari salim
Ternyata ledakan itu berasal dari senapan yg ditembakan oleh suruhan salim dan sekalian mengirim surat pengumuman tentang peperangan.
Jalal tampak murka hari itu juga dia membuat rapat dewan khusus.
"Bagaimana bisa sebuah senapan masuk kearah kerajaan! Jika terkena salah satu dari kita bagaimana!!! Bagaimana keamanan kerajaan ini!!! Hardik jalal murka didepan semua mentrinya. Semua tertunduk lemas tidak ada yg bisa menjawab.
"Apa kalian hanya seperti batu! Tidak punya mulut untuk menjawab!! Hardik jalal
Selama kepemerintahan jalal ini pertamakalinya dia marah dan berapi2 seperti ini. Jalal sebenernya masih sangat terbawa suasana oleh kejadian diperayaan tadi bahwa dia merayakan anak dari adik sekaligus musuhnya jadilah sikap jalal sangat berapi2.
"Salam yang mulia" ucap prajurit
Jalal memberi isyarat untuk berbicara.
"Kami sudah mencari disudut istana namun tidak ada pangeran salim" ucap prajurit ketakutan
"Ahhh b***h mencari seorang salim kalian tidak becus! Bahkan kasus ini sudah 3 bulan berlalu dan tidak ada tanda sama sekali keberadaan salim apa kalian memang menutupi keberadaannya! Dengar siapapun yg berhianat padaku aku tidak akan memaafkannya!ucap jalal lantang
Semua tertunduk ketakutan
Senyum iblis dari perdana mentri kutub mengembang.
"Jalal sebentar lagi kamu akan jatuh dari tahtamu" batin kutub licik
Jalal melirik dan memperhatikan senyum licik kutub.
"Aku memang terlihat lemah tapi aku tidak bodoh! Batin jalal lalu meninggalkan ruang sidangSementara ruqaiya
"Iswari iswariii cepat ttp semua pintu dan jendela. Aku tidak mau manusia tidak bermoral itu masuk kekamarku lagi" ucap ruqaiaya ketakutan
"Cepat iswari!!! Teriak rukaya mengagetkan keterkejutannya melihat kelakuan ruqaiya yg sangat aneh.
"Iyaa ratu" ucap jodha segera menutup pintu dan jendela2
Ruqaiya meringkuk diatas tempat tidur.
"Jangan dekati aku jangan dekati aku jangan dekati aku! Teriak rukaya histeris sambil menangis dan memeluk selimutnya
"Ratu tenanglah" ucap jodha berusaha menenangkan ruqaiya
""Iswari aku takut aku takut" rintih rukaya
Rukaya tiba2 bangkit dan menuju kaca hiasnya
Rukaya seperti kesetanan dan menatap jijik pada dirinya sendiri. dia mengambil pisau dan akan menusuk perutnya sendiri
" ratu!!! Pekik jodha langsung menyambar pisaunya dan darahpun menetes dari tangan jodha.
"Jodha!!! Teriak jalal tiba2 didepan pintu bersama aram. Dengan segera jalal menghampiri jodha.
"Kau tidak apa2? Tanya jalal perhatian
Lalu merobek ujung bajunya membalut luka jodha.
"Aram kamu tolong tenangkan ruqaiya" ucap jalal pada aram lalu aram mengangguk dan mendekati ruqaiya yg kesetanan.
Jalal masih membalut luka jodha. Jodha merasa flashback. Dia mengingat bagaimana jalal dulu membalut luka panahnya.
Jodha merasakan kenyamanan yg dulu dia rasakan saat bersama jalal. Teringat bagaiamana mereka menghabiskan waktu bersama.
"Jodha" ucap jalal membuyarkan lamunan jodha
"Jodha ayo kita obati lukamu" ucap jalal mengajak jodha keluar
"Yang mulia saya tidak apa2" ucap jodha menutupi perasaanya yg sangat bergejolak
Jalal hanya menatap mata jodha tanda jodha tidak bole menolak.
Jalal mengajak jodha kekamarnya. Dan membantu jodha duduk diatas kasurnya.
"Pelayan panggil tabib" perintah jalal
"Yang mulia tidak perlu luka ini tidak parah" ucap jodha tidak enak mendapat tatapan sirik dari para pelayan.
"Jodha km menurutlah. Sampai ruqaiya tenang kamu akan menjadi pelayanku. Biar ruqaiya dirawat oleh tabib khusus. Aku tidak ingin dia melukai orang lain" ucap jalal tegas membuat jodha tidak dapat menolak.
"Jodha aku menjadikan pelayan untuk lebih mengawasimu aku tidak ingin kamu salah jalan" batin jalal mengingat kejadian tadi pagi
Tabib datang dan mengobati luka jodha. Luka jodha sudah dirawat dan tabibpun keluar dari kamar jalal. Jodha juga akan bangkit keluar dari kamar jalal.
"Kau mau kemana? Tanya jalal
"Aku akan kekamarku" ucap jodha
"Siapa yg mengijinkanmu keluar. Mulai hari ini kamu adalah pelayanku jadi kamu pergi saat aku suruh pergi! Perintah jalal
"Jalal ini sudah larut malam. Apa kata orang jika aku berada disni" ucap jodha kuatir
"Aku rajanya jodha. Aku berhak menentukan siapa yg ada dikamarku dan siapa yang tidak" ucap jalal
Jalal berjalan kedepan cermin. Lalu memainkan matanya memberi isyarat pada jodha.
"Apa maksudmu jalal" tanya jodha
"Bantu aku membuka perlengkapan kerajaanku" ucap jalal tenang
"Apa???? Aku ??? Tanya jodha tidak percaya
"Yaa? Apa ada yg salah? Tanya jalal setengah menggoda jodha.
Jodha tidak bisa menolak dan hanya mendekati jalal. Jalal mulai menundukan kepalanya lalu jodha mengambil mahkota jalal. Tangan jodha gemetar lalu jodha mulai membuka jubah jalal. Tangan jodha begitu kaku menyentuh dada bidang jalal. Jalal mencuri2 senyum melihat jodha yg sangat canggung sebenernya dia juga sangat deg2an berada didekat jodha.
"Jodha inilah yg aku inginkan suatu saat aku ingin memilikimu"batin jalal bahagia
"Knp perasaan ini masih muncul bahkan aku sangat malu lihatlah keringat menetes dan tanganku serta degupan jantungku tidak bisa aku kontrol semua berjalan sendri" batin jodha gelisah
"Baiklah jodha ini sudah malam kamu bisa kembali kekamarmu" ucap jalal tidak tega melihat muka jodha yg sangat pucat serta grogi
"Baik yang mulia" ucap jodha merasa lega lalu berjalan menuju pintu keluar
"Jodha" panggil jalal lagi
"Iyaa ? Ucap jodha
Jalal mendekati jodha.
"Aku ingin kamu memanggil namaku saat kita berdua. Aku merasa nyaman saat dekat denganmu. Selamat tidur" ucap jalal langsung mencium kening jodha.
Sejenak aliran darah jodha berhenti dia merasa benar2 tersihir dengan semua perlakuan jalal. Bibirnya kaku tidak mampu menolak. Akal sehatnya mati tidak mampu berfikir. Dia benar2 tidak bisa menutupi perasaannya jika dia juga mencintai dan menginginkan jalal. Walaupun selama ini dia tutupi dengan ego dan rasa terlukanya.
Jalal tersenyum memperhatikan jodha yg masih mematung setelah dia cium.
"Aku merasa menemukan kembali jodha yg polos dan apa adanya. Aku merasakan aku seperti bercermin dan bernafas untuknya"
Batin jalal
"Perhatian ibu suri akan memasuki ruangan" ucap pengawal membuyarkan semua lamunan jalal dan jodha.
Jodha tersadar dan segera pamitan untuk pergi.
"Jalal, ibu sudah mendengar peristiwa yg menimpa pelayan tadi" ucap hamida sinis
"Iyaa ibu. Kasian rukaya dia sedang mengandung dan dia dalam keadaan tidak baik" ucap jalal iba
"Jalal entah knp ibu merasa kau ada sesuatu dengan pelayan tersebut" ucap hamida langsung
"Maksud ibu? Tanya jalal
"Maksud ibu. Ibu tau kamu raja kamu bisa membuat semuanya bisa terjadi, tapi selalu ingat batasanmu dengan pelayan tersebut. Kamu seorang raja dari kerajaan besar sedangkan dia hanya seorang pelayan!! Ucap hamida sangat sinis
"Ibu jalal sudah bilang dengan ibu untuk tidak membedakan setiap makluk ciptaan tuhan" ucap jalal yg belum selesai dipotong oleh hamida
"Sampai kapanpun kamu tidak akan bisa merubah jalan pikirian ibu. Dan satu lagi sebaiknya kamu kembalilan saja rukaya keistananya dia sangat buruk tidak pantas berada disini! Ucap hamida
"Ibu sampai kapanpun jalal tidak akan mengembalikan rukaya apalagi dalam keadaan hamil. Apa hati ibu tidak tersentuh sebagai wanita jika ibu yg mengalami kejadian seperti rukaya? Ucap jalal
"Jalal hidup diistana tidak perlu hati hanya perlu ambisi dan kekuasaan" ucap hamida sambil berlalu dan pergi
Jalal menatap sedih kearah ibunya
"Knp ibu tidak sadar2 dan berubah pikiran" batin jalal sedih****
"Woow ada yg habis dapet perhatian khusus dari raja nih" sindir teman2 jodha setiba di kamar
"Apa maksud kalian! Hardik jodha
"Baru juga ditolong raja sikapmu sudah seperti ratu! Memang kamu siapa membentak kami? Ratu iswari? Ledek anjani salah satu penari
"Kalian gak usah buat gosip aku cuma pelayan raja! Ucap jodha marah
"Oooo jadi sekarang sudah jadi pelayan raja? Bukan pelayan ratu lagi. Hbis ini bisa jadi selir tuh" ledek anjani lagi
"Aku tidak peduli kamu ngomng apa! Yg jelas aku tidak seprti itu! Ucap jodha sewot
"Eh anjani kamu jangan gtu donk sama ratu baru kita. Nanti diaduin keraja kan takut" ledek soraya tiba2
"Kalian ini iri yaa sama iswari! Sudahlah berhenti urusan orang lain" ucap moti membela jodha
"Oooo ada pembelanya nih! Kacung setianya iswari" ledek anjani lagi
"Kalian! Teriak jodha ingin menjambak rambut mereka
"Stop!!! Ucap putri aram tiba2 masuk
"Kalian ini penari kerajaan tapi tingkah dan ucapan kalian sangat murahan! Ucap putri aram marah. Lalu putri aram mendekati jodha.
"Iswari maafkan ratu ruqaiya dia sedang dalam kehilangan kesadaran" ucap putri aram
"Tidak apa2 putri. Yg penting ratu sekarang sudah membaik" ucap jodha
"Iyaa iswari ratu sedang dalam terapi pengobatan. Kamu ikut doakan saja untuk kesembuhan ratu. Dan bagaimana lukamu? Sudah dirawat? Tanya putri aram
"Sudah putri saya tidak apa2" ucap jodha
"Iswari aku harap km agak menjaga jarak dengan raja. Aku tau kmu ada hubungan spesial dengan raja dari gelang yg dulu kamu pakai. Gelang itu hanya ada 1 dikerajaan ini dan itu hanya pemilih ratu yg bisa memiliki keturunan dan menjadi pewaris tahta. Dan aku tau saat raja membelamu tentang gelang itu. Dari sana aku tau bahwa dialah yg sebenarnya memberikan gelang itu" bisik putri aram lalu pergi meninggalkan jodha
"Apa jalal memberikan aku gelang yg sangat berarti ? Knp? Bukankah dia seorang raja yg suka merayu sna sini lalu buat apa gelang itu diberikan untukku" batin jodha
"Eh iswari gak cuma raja sepertinya yg sayang sama kmu bahkan seluruh anggota dinasti. Apakah kamu membawa guna hah? Ucap anjani lagi
"Kalian tidak ada kapoknya sudah diperingatkan oleh putri" ucap moti lalu mengajak jodha keatas ranjang.****
"Hahaha kita sudah berhasil membuat prajurit dan konsentrasi jalal pecah" ucap kutub tertawa bersma gulbadan
"Benar sekali jalal akan mengira itu salim dan dia akan menjadi lebih waspada menjaga kerajaan sehingga lengah dengan perbatasan. Serta masalah ratu gila itu dapat membuatnya tersita pikirannya" ucap gulbadan licik
"Dia tidak akan menemukan salim karena dia jauh dari sini. Yg sebenarnya menembakan senapan adalah aku" ucap kutub bahagia
"Iyaa apalagi sepertinya jalal menyukai penari itu. Dan penari itu berpihak pada kita" ucap gulbadan
"Dia bukan penari biasa dia putri dari kerajaan dewata sodari dari ratu rukaya. Dia ingin balas dendam pada kerajaan ini. Dan kita bisa memanfaatkannya" ucap kutub
"Tunggu dulu dia seorang putri? Tanya gulbadan tidak percaya
Gulbadan kembali mengingat masalalu tentang ramalan dari sang empu.
"Jika ruqaiya bukan jodoh jalal dan sudah dinodai salim itu artinya iswarilah yg diblng dengan peramal" batin gulbadan
"Kau kenapa selir? Tanya kutub melihat lamunan gulbadan
"Aku hanya terkejut dia seorang putri" ucap gulbadan
"Aku juga awalnya terkejut tapi aku tidak menyangka rencana kita berjalan sangat mulus" ucap kutub bahagia dan kembali menyusun rencana.***
Semalaman jodha tidak bisa tidur dia terus berfikir tentang gelang tersebut.
"Knp jalal memberikan gelang itu hanya kepada seorang gadis desa seperti aku? Batin jodha
Jodha mengingat kain yg jalal berikan pada jodha. Dia tau harga kain itu memang bagi jalal tidak mahal, tapi untuk apa memberikan kain itu pada orang yg baru dikenal? Batin jodha lagi
Jodha mengingat bagaimana ucapan jalal saat terakhir. Dia bilang akan menjemputku dalam keadaan berbeda. Apakah karena dia seorang pangeran? Lalu kenapa tuhan mempertemukan aku dengannya saat dia akan menikah. Kenapa dia harus hadir ? Apa yg tuhan rencanakan? Batin jodha terus gelisah
"Jodha km blm tdur juga" ucap moti merasa jodha gelisah tidur disebelahnya
"Maaf mot aku mengganggumu" ucap jodha berusaha memejamkan matanyaNext
