By : Aprilia C. Ayu
Seluruh rombongan telah tiba dikerajaan nusantara. Ibu suri hamida tampak didepan pintu gerbang menyambut jalal.
"Nenek" teriak hasan dan husen segera menghampiri hamida
"Cucuku" ucap hamida memeluk mereka berdua.
"Salam ibu" ucap jalal memberi hormat
"Jalal bagaimana proses pemakaman kakak? Sudahkah berjalan dengan baik? Tanya hamida penasaran
"Sudah ibu" ucap jalal
"Bagaimana kabar ratu namasinga tidakkah dia terpukul dengan ini semua? Kasian kakak" ucap hamida lirih
"Tenanglah bu ibu suri namasinga sudah menjalani kehidupan seperti biasa" ucap jalal
"Syukurlah" ucap hamida
Rukaya mendekati ibu suri dan membisikkan sesuatu.
"Benarkah? Tanya hamida kaget
Rukaya hanya mengangguk lemas
"Jodha bagaimana keadaanmu dan bayimu? Tanya hamida melihat jodha yg terlihat letih setelah perjalanan jauh
"Aku baik ibu tidak perlu kuatirkan aku" ucap jodha sambil tersenyum
"Baiklah mari istrihat kalian semua pasti lelah" ucap hamida"Zeenant jauhi anakku. Anak jodha maupun siapapun! Ucap rukaya
"Maaf ratu rukaya sesuai perintah ibu suri" ucapan zeenant dipotong oleh rukaya
"Disini aku ratunya. Aku bisa saja membuangmu kehutan dan dibiarkan dimakan harimau! Jangan pernah melawan diriku" hardik rukaya
"Sombong. Ibu dan anak sama saja" batin zeenant mencoba menuruti perintah rukaya***
"Sayang bagaimana kabar anak ayah hari ini" ucap jalal sambil mengelus2 perut jodha
"Baik ayah. Anak ayah aktif bgd hari ini nendang2" ucap jodha sambil menirukan suara anak kecil
"Anak ayah kapan keluarnya ? Tanya jalal lagi
"Sabar yaa ayah sebulan lagi juga keluar" ucap jodha
"Anak ayah tau? Ayah kangen sekali sama ibumu tapi ayah harus sabar menunggu sampai 42 hari kamu lahir" cerocos jalal
"Jalal kau bicara apa sih" ucap jodha manyun
"Ayolah sayang ini sudah lama sekali. Aku kangen" ucap jalal merayu sambil menaikan elusan dari perut kebagaian atas tubuh jodha
"Jalal kau nakal sekali. Sabarlah 2 bulan tidaklah lama" ucap jodha sambil menepis tangan jalal
"Lihatlah nak ibumu kejam sekali dengan ayah" ucap jalal manyun
"Jalal aku lelah perutku sudah besar sekali" ucap jodha menolak halus
"Ayolah sayang sekali saja" rengek jalal sambil kembali mengelus2 perut jodha
"Sekali aja yaa? Ucap jodha meyakinkan
Jalal mengangguk mantap
"Iyaa sekali" ucap jalal senang lalu bibirnya mulai mendekati bibir jodha dan menciumnya dengan lembut sambil mengigit halus.
"Arg" jodha mulai mengerang terbawa suasana
Jalal mulai menelusuri tubuh jodha dengan bertubi2 ciuman."Ayah" teriak salima dari luar ruangan
Jalal segera menghentikan aktifitasnya jodha memperbaiki pakaiannya yg sempat tersingkap"ayah" panggil salima sambil masuk kedalam kamar jalal
"Ada apa salima" ucap jalal serak menahan hasratnya
"Ayo kita keruang lukisan ? Ayah sudah janji akan membawa salima melihat ayah salim" ucap salima duduk di tempat tidur mereka"Salima 1 jam lagi yaa? Ayah mengantuk sekali" ucap jalal berbohong sambil menguap
Sementara jodha hanya tersenyum kecil melihat kebohongan jalal
"Ayah 1 jam lagi salima ada sekolah ayolah ayah. Ayah kan pria kuat tidak usah tidur" rengek salima sambil menarik2 baju jalal
"Jalal kamu temani saja salima. Nanti malam saja kitanya" ucap jodha sambil tertawa kecil melihat ekspresi muka jalal
"Tapi nanti malam ada hasan dan husen" ucap jalal bingung
"Yaa kan bisa besok? Ucap jodha simple
"Jalal junior tidak bisa diajak besok" ucap jalal mengiba
"Ayah mau kemana nanti malam dengan ibu jodha ? Tanya salima penasaran
"Oh tidak kemana salima. Ayah hanya akan membicarakan masalah orang tua" ucap jalal menutupi
"Baiklah ayo kita berangkat" ajak salima
"Baiklah salima tunggu diluar 15 menit lagi ayah keluar. Ayah ganti baju dulu" ucap jalal berusaha mencari jalan
"15 menit? Lama sekali ? Tanya salima tidak mau bernego
"Ayolah salima kali ini saja" ucap jalal mulai kehilangan akal
"Baiklah salima tunggu diluar" ucap salima akhirnya mengalah dan berlari keluar. Jalal menarik nafas panjang.
"Pelayan jangan biarkan siapapun masuk sampai aku keluar" teriak jalal dari dalam
"Hahahaha" akhirnya jodha tertawa pecah
"Km ini ngebet bgd sih" ucap jodha sambil tertawa
"Habisnya si junior sudah mintak jatah. Ayo jodha kita tidak bisa lama2" ucap jalal dengan muka menyeringai menakutkan
"Aaaa jalal" teriak jodha mendapatkan serangan cepat dari jalal
