KERAP kali kita mendengar kata "hati-hati" diucapkan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Seorang ibu yang melepas kepergian anaknya ke sekolah dengan ucapan "hati-hati".
Seorang istri yang melepas sang suami untuk bekerja dengan ucapan "hati-hati" pula.
Sepele memang. Kadang kita tidak begitu memperhatikan.
Kata "hati-hati" dianggap sebagai pelengkap kalimat perpisahan saja.
Padahal "hati-hati" mengandung makna yang sangat dalam. Karena jika ingin hidup kita sukses dan bahagia, sifat berhati-hati adalah juga salah satu faktor penentunya.
Berhati-hati bukan berarti lamban. Berhati-hati adalah berusaha melakukan satu hal dengan cepat, terarah.
Cepat tapi tidak terarah justru bisa membuat celaka dan membuat lambat menuju tujuan. 💎=
Berhati-hati juga berarti mengontrol diri secara ketat, yaitu meninggalkan kesalahan-kesalahan, keteledoran, dan hal-hal bodoh dan menggantinya dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat, seperti bertindak dengan benar dan menciptakan ide-ide brilyan.
Maka tak heran Jika Panutan kita bersabda,"''Sikap berhati-hati itu dari Allah dan sikap tergesa-gesa itu dari syaitan'' (HR. Baihaqi dari Anas Bin Malik ra)
Ketergesa-gesaan timbul dari nafsu. Dan nafsu adalah tunggangan yang rentan dikendalikan setan.
Kehati-hatian mencerminkan Pemahaman yang mendalam dan sikap bijaksana
kehati-hatian mencerminkan Kesabaran yang paripurna dan ketenangan jiwa.
Maka, berhati-hatilah
---
Oke Bro and Sis, jangan lupa vomentnya ya, satu vote/coment satu pahala [amiin]

CZYTASZ
Renungan Kehidupan
DuchoweTim Author @Jawara_Indonesia --- Memungut potongan-potongan makna yang berserak dari kehidupan. Melukis cinta dari berbagai kisah dan perenungan yang mendalam. Menggugah nurani dan inspirasi