#90 Gadis yang Sempurna

11.4K 901 59
                                    

Sumber: Scaryforkids
Translate: Author

Pada suatu musim panas, seorang gadis pindah ke rumah sebelah. Ia tinggal dengan ibunya. Mereka cukup malang karena ayahnya telah meninggalkan mereka bertahun-tahun yang lalu. Ia orang baru di kota ini sehingga sangat sulit untuk menyesuaikan diri. Walaupun kami berdua berasal dari latar belakang yang berbeda, aku dan dia bisa berteman. Kami bukan teman yang sangat dekat, tapi aku sering mengunjunginya untuk mengobrol.

Saat aku menatapnya, aku tahu ia adalah gadis yang sempurna untukku. Sayangnya, ia tidak memiliki perasaan yang sama. Ia tertarik pada cowok-cowok ganteng dan keren. Aku jelas bukanlah tipenya, jadi aku memutuskan untuk menunggu.

Ia tidak memiliki teman untuk mengobrol, jadi ia merasa nyaman denganku. Seringnya ia mengeluh tentang hidupnya seperti bagaimana ibunya memukulnya, bagaimana gadis-gadis di kelas semuanya jahat kecuali dia. Ia juga bercerita padaku tentang seorang cowok yang ia sukai. Cowok itu populer diantara gadis-gadis di sekolah. Sementara ia bicara tentang masalah-masalahnya, aku hanya duduk untuk mendengarkan.

Suatu hari, gadis itu tidak mau berangkat sekolah. Saat aku mencari tahu, ternyata ia pernah dibully. Ia memberitahuku bahwa salah satu gadis populer di sekolah mendapati dirinya menyukai pacarnya. Gadis populer dan teman-temannya lalu membully-nya setiap kali mereka melihatnya. Ia berkata, mereka bahkan menyebarkan rumor keji tentang dirinya di kelas. Mereka membuat hidupnya seperti mimpi buruk. Aku hanya diam dan mendengarkan saat ia melepaskan masalahnya.

Sikapnya mulai berubah setelah ia masuk ke SMP. Ia terjaga sampai berjam-jam setiap malam untuk merokok dan minum alkohol. Aku mendengar rumor bahwa ia juga memakai narkoba. Ia masuk dalam kelompok anak nakal, bahkan sampai ditangkap oleh polisi.

Hidupnya di rumah semakin buruk. Ia seringkali berselisih dengan ibunya pada tengah malam. Seluruh gadis di sekolah membencinya. Seseorang menyemprotkan grafiti ke seluruh dinding rumahnya, memanggilnya dengan nama yang mengerikan, dan mengatakan hal-hal yang memuakkan tentangnya. Seseorang bahkan pernah membunuh kucing peliharaannya dan meletakkan bangkainya di dalam kotak surat.

Akhirnya, gadis itu dikeluarkan dari sekolah. Ia menyendiri dan mengunci dirinya sendiri di dalam kamar. Ia berhenti berbicara pada ibunya dan menghabiskan berhari-hari tanpa keluar dari kamar. Ia jarang keluar bahkan untuk makan. Ia terlihat pucat, sakit, dan kurus kering. Ibunya meninggalkan makanan di luar pintu kamarnya. Ia hanya mau keluar saat ia butuh ke kamar mandi pada tengah malam ketika ibunya sedang tidur. Itu adalah hidup yang menyedihkan.

aku datang untuk melihatnya pertama kali setelah sekian lama. Ia menolak keluar untuk melihatku. Walaupun aku sudah berteriak lewat lubang kunci, ia menolak untuk menjawab. Ibunya memberiku semangkuk sup agar dibawa untuknya ke lantai atas. Aku menangkap pandangannya sekilas saat ia membuka pintu untuk mengambil sup. Ia pucat dan kurus kering. Ia terlihat seperti kain lap lembab yang habis diperas.

Aku datang untuk melihatnya setiap hari. Setelah beberapa waktu, gadis itu mulai berbicara padaku melalui pintu. Ia memberitahuku bagaimana ia terus-terusan bertengkar dengan ibunya, sedangkan semua teman-teman lamanya telah melupakannya. Ia memberitahuku bagaimana ia terjerumus dalam kumpulan anak nakal. Mereka keluar pada malam hari untuk mencuri, mengkonsumsi narkoba, dan membuat masalah. Ia memberitahuku ia ditangkap karena mencuri di toko sehingga ia memiliki catatan kejahatan.

Ia memberitahuku bagaimana ibunya mencoba untuk membantunya pada awalnya. Tapi saat ia tidak mau mendengar, ibunya menjadi sangat marah dan memukulinya. Hidupnya menjadi tak tertahankan. Ia ingin mati. Ia memberitahuku ia telah mencoba melakukan bunuh diri berkali-kali dengan mengiris pergelangan tangannya.

Seperti masa lalu, ia terus menerus berbicara sedangkan aku hanya mendengarkan. Kapan pun ia bertanya tentang pendapatku, aku hanya mengangkat bahu atau mengatakan beberapa ucapan pendek.

Waktu berlalu, perasaan gadis itu berangsur-angsur menjadi lebih ceria. Ia bahkan memutuskan untuk keluar dari kamarnya. Itu terlihat seperti segala sesuatu mulai membaik dan masa depan terlihat positif. Ibunya sampai menangis dan berterima kasih padaku sedalam-dalamnya.

Suatu hari, gadis itu pergi ke atap sebuah apartemen yang baru dibangun di sekitar rumahnya, kemudian ia melompat. Bangunan apartemen tersebut tidak terlalu tinggi. Tubuhnya mendarat di semak-semak, mungkin itu sebabnya ia selamat. Namun demikian, tulang belakangnya terluka saat ia jatuh sehingga ia lumpuh dari leher ke bawah. Dokter berkata bahwa ia mungkin menghabiskan seluruh sisa hidupnya di atas kursi roda.

Saat ia keluar dari rumah sakit, aku datang untuk menjenguknya. Ia sedang berbaring di ranjang, tidak bisa bergerak. Ia meminta maaf padaku terus menerus dan tidak bisa berhenti menangis. Ia berkata bahwa ia berharap mati saja. Ia juga meminta maaf telah menyebabkan banyak masalah untukku dan ibunya.

Aku mencoba untuk menenangkannya dan menghentikan tangisannya, tapi sangat sulit untuk membuat seseorang nyaman saat mereka sedang terpuruk. Aku memeluknya dengan canggung. Ia menangis sangat keras hingga tubuhnya terguncang. Ia bahkan tidak bisa menghapus air matanya sendiri.

Saat aku memegang tangannya, aku memintanya untuk menikah denganku.

Ia bilang, "Sungguh? Apakah kau serius? Aku? Benarkah?"

Ia tidak percaya jika seseorang menginginkannya. Aku harus meyakinkannya berkali-kali sebelum ia percaya padaku. Ia menangis sangat keras, air matanya jatuh dengan deras. Aku mencoba meyakinkannya bahwa aku ingin menikahinya karena aku selalu mencintai dirinya.

Ia adalah gadis yang sempurna untukku. Ia akan selalu seperti itu. Bahkan saat ia mengacuhkanku dan tidak membalas perasaanku. Bahkan saat ia berkeliaran dengan kumpulan anak-anak nakal. Bahkan saat aku harus mendengarkan semua masalah bodohnya. Bahkan saat ia menjadi kurus hingga harus bersembunyi di dalam kamar.

Bahkan saat aku memberitahu si gadis populer bahwa ia menyukai pacar gadis populer tersebut. Bahkan saat aku menyebarkan rumor keji tentangnya pada seluruh teman sekelasnya. Bahkan saat aku menyemprotkan grafiti di seluruh dinding rumahnya. Bahkan saat aku membunuh kucingnya dan menaruhnya di dalam kotak surat. Bahkan sekarang saat ia berbaring di tempat tidurnya, terlihat kecil, kurus, dan tidak bisa bergerak. Bahkan sekarang, aku masih mencintainya.

Kau lihat kan? Ia gadis yang sempurna untukku. Kami akan segera menikah.

Creepypasta! [COMPLETED]Where stories live. Discover now