[ENDING : SEASON 1]
[SEASON 2 : After History] On Going
Kim So Eun atau Kim Myung Hui? Siapa yang harus Kyuhyun cintai?
Terjebak dalam suatu periode waktu yang penuh dengan ancaman, apa yang harus ia lakukan?
Kim So Eun harus berjuang seorang diri...
Selamat malam minggu,dear. Tiap akhir pekan jadwalnya ketemu Raja Kyuhyun sama manusia terdampar, Kim So Eun. Kurang satu part revisi lagi nih. Hore *nyalain petasan virtual.
[PEROMBAKAN TOTAL]
Alur cerita sepenuhnya beda dari part 12 versi sebelumnya. Diperhatikan petunjuk ini ya. Jadi aku revisi lama itu karena emang mau bikin jalan cerita yang terbaik jadinya aku ubah keseluruhan apalagi menuju klimaks. Ide di versi lama tuh nggak ngefeel dan amburadul jadinya aku nyari wangsit baru dan munculah versi terbaru ini.
Cluenya masih sama. Jangan jadi siders. Vote sebelum baca atau setelah baca asal jangan sampe kagak ya, dear. Karena satu vote dari kalian berarti banget buat aku.
Oh iya sekalian ngingetin kalo kemarin aku udah posting next chapter Be Love You sama The Blood Of The God Hermes udah muncul prolognya. Pada kagak penasaran sama kisah demigod Marcus Cho dan serentetan cast dewa-dewi yang cakep ajib. Buruan gih diserobot.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
******
Sung Yeol menarik tali kendali mengurangi tempo laju kuda saat jejak darah yang ia ikuti mencapai akhir. Kepalanya menoleh, mengitari sekitar dengan pupil coklat berusaha mencari bercak darah berikutnya. Tak kunjung menemukan, Sung Yeol melompat turun mengomando mata mencari lebih teliti dengan jarak intens.
Ini aneh. Darah pada akar pohon yang merambat adalah jejak terakhir. Namun sejauh mata berpendar tak ada bangunan atau gua yang bisa digunakan sebagai tempat persembunyian. Jika luka itu diobati, jejak batu atau tanaman obat yang ditumbuk pun tak ia temukan. Menghela nafas sejenak, otaknya mencoba menarik hipotesis mengenai kejanggalan tersebut. Sayangnya, matahari yang perlahan bergerak ke peraduan mengusik ketenangan.
"Ini tidak akan berhasil." Monolognya menatap langit jingga. Saat malam datang, tidak ada cukup penerangan untuk memperluas jarak pandang.
Di tengah kesibukannya memikirkan jalan keluar untuk lepas dari kesulitan malam, suara benturan telapak kaki beradu dedaunan kering tertangkap telinga, berbondong-bondong mendekat. Menilik kuatnya bising yang ditimbulkan, diperkirakan jumlah mereka lebih dari sepuluh pasang. Sung Yeol tergerak menarik kudanya untuk merunduk bersembunyi di dataran agak rendah, di balik batu besar. Memanfaatkan celah semak merambat untuk mencari tahu pasukan besar yang mendekat.
Cha Yang Sun. Batinnya mengenali pemimpin pasukan hitam yang melintas, memacu kuda bersama nama-nama lain yang tertulis di daftar pembelot. Dari sana, Sung Yeol mendengar seruan Yang Sun membagi pasukan besar itu ke dua haluan berbeda, mengarah keluar hutan.