Part 28 : Shock Attack

539 57 26
                                    

Diem-diem aja eh udah sebulan lebih hampir dua bulan nggak nongol di cerita ini. Maafkeun gaes. Semoga yang menunggu masih belum bosan menunggu. Aku nggak bakalan banyak intro karena kalian pasti udah nggak sabar. Iya kan? Ya udah cuz baca langsung. 

Bagi yang sudah lupa sama ceritanya, boleh banget scroll scroll manja bentar mereview part sebelumnya. 

[Don't be silent readers]

Disarankan bacanya sambil pasang mulmed theme songnya anime SAO. Linknya aku taruh di atas atau mungkin kalian udah punya mulmed versi kalian sendiri. Silahkan.

******** H A P P Y R E A D I N G ********

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

******** H A P P Y R E A D I N G ********

Selesai. Lima jasad tercipta di bawah kakinya.

Won Ill mencari keberadaan Kyuhyun di tengah kemelut medan perang. Mengerikan. Tubuh manusia teronggok dengan darah sepanjang mata berpencar. Anak panah berceceran hasil ulah pemanah dari masing-masing pihak, di antaranya menancap pada tubuh korban. Sung Yeol bergabung di tengah-tengah pencarian setelah berhasil menewaskan Chang Suk.

Pencarian itu tidak mulus. Prajurit musuh terus menyergap, seolah sengaja menghambat mereka untuk menemukan Kyuhyun. Kebiasaan lawan adalah menyerang dalam kelompok. Menargetkan orang-orang ahli kerajaan sebagai pilar terkuat untuk dihabisi lebih dulu.

Bergeser ke belakang. Intensitas pemanah kerajaan menurun setelah berhasil membantai pengguna panah lawan. Serangan dari atap berhasil di atasi, pun dengan sisa pemanah di barisan belakang. Hanya menyisakan segelintir orang. So Eun menemukan lima pemanah lawan yang masih berdiri, tak lama kemudian tumbang bersamaan tertusuk mata panah.

Belum berakhir. Dari arah depan datang gerombolan pasukan berpedang. Mereka prajurit penyerang jarak dekat. Terlalu lama untuk menyiapkan busur dan anak panah ketika lawan kalian terus melaju mendekat.

Jangan takut. Mereka tidak akan bisa melukaiku. Benaknya mengingatkan.

So Eun dengan keyakinan yang terkumpul di kepalan tangannya menghunus anak panah ke depan. Menancap tepat ke perut lawan. Satu orang tumbang.

Ini berbeda. Lebih mengerikan daripada menembus dada lawan dari jarak jauh. So Eun belum terbiasa dengan bau anyir darah yang menodai tangannya. Menyengat.

Terpengkur lumayan lama, dia lalai hingga membuka jalan bagi lawan melancarkan serangan. Beruntung, tubuh kecilnya merespon gesit menghindar ke kiri sebelum sebuah pedang berhasil mengoyak perutnya. So Eun mengayunkan busur panah menghantam tulang pipi lawan. Sangat keras hingga busur itu patah. Pria tadi ambruk tapi masih cukup sadar untuk mengangkat senjata padanya, sampai saat Gayoung datang dan membantu.

"Kau baik-baik saja?" So Eun sebatas mengangguk sebagai jawaban. "Kita harus turun. Di sini terlalu sempit untuk serangan jarak dekat." Gayoung menggiring pasukan panah yang tersisa, bergabung ke halaman utama.

Found You In JoseonWhere stories live. Discover now