" swara kau belum mengatakan padaku siapa dia? Dan shivana memanggil ayah. Swara jangan katakan kau"
"Tidak ragini, veer adalah temanku. Di yang telah banyak menolong ku"
Swara mulai menjelaskan pada ragini bahwa veer seorang dokter dan pertemuan pertamanya saat dia menolong swara jatuh pingsan dihotel dan saat itu sanskar mulai salah paham dan menuduhnya selingkuh. Kemudian swara kembali bertemu veer di banarash dan veer banyak membantu dia di banarash.
Veer juga membantunya mengurus shivana dan menyayangi shivana sebagai putrinya. Itulah mengapa shivana memanggilnya ayah. Sebab hanya veer yang dia tau dan di kenal.
"Kau gila, bagaimana mungkin kau berpikir aku menikah lagi"
"Hahaha, bukan begitu maksudku swara. Aku hanya heran saja, swara kenapa kau membiarkan shivana memanggilnya ayah?"
"Ragini, aku tidak memiliki pilihan lain selain membiarkan shivana seperti itu. Dia juga butuh perhatian dan Kasih sayang seorang ayah. Saat sanskar tidak bersamanya, dan shivana hanya mengenal veer maka dia menganggap itu sebagai ayahnya. Tapi aku juga tidak akan membiarkan ini terus seperti ini. Aku akan membawa shivana pada sanskar, aku harap mereka mempunya ikatan sebagai seorang anak dan ayah walau mereka terpisah bahkan sejak lama"
"Aku yakin sanskar pasti akan senang melihat putrinya sudah besar. Bibi, paman , ayah , ibu dan semua juga pasti akan senang ketika melihat shivana. Swara apakah kau benar ingin bertemu dengan sanskar?"
"Iya ragini , aku ingin bertemu dengannya dan mengatakan semuanya. Aku ingin dia tau kalau dia sudah memiliki seorang Putri"
"Baiklah , aku akan membawanya ke rumah maheswari bersama shivana"
Swara tersenyum.
Sharsmishta menghampiri mereka .
"Swara apa kau akan pergi ke rumah maheswari?"
"Iya ibu aku akan membawanya ke rumah maheswari" ucap Ragini
"Kalian akan pergi kesana sekarang?" ucap shoba
"Iya nenek" jawab ragini
Sementara swara hanya terdiam."Swara ayo, bawa juga shivana"
Swara membawa shivana bersamanya. Ragini dan swara pergi meninggalkan baadi.
"Swara tunggu sebentar aku akan menelpon"
Ragini mengambil ponselnya dan menelpon seseorang
" hallo laks"
"Iya ragini. Ada apa ? Apakah kau sudah di baadi"
"Iya aku di baadi dan akan segera ke rumah. Apakah sanskar ada dirumah?"
"Kau bersama dengan swara sekarang? Iya kami menahan nya untuk tetap disini. Kau segera kemari"
"Iya laks, aku bersama swara . baiklah aku akan segera pulang"
Ragini menutup telponnya, dan kembali menghampiri swara.
"Ragini kau menelpon siapa?"
"Laks, aku mengabarinya jika kita akan ke rumah"
Swara hanya tersenyum.
"Ayo swara kita harus pergi "
Ragini, swara dan shivana pergi menuju rumah maheswari.
Di perjalanan ragini mengajak bicara shivana.
"Sayang, apakah kau senang bertemu dengan bibi?"
Shivana mengangguk dan tersenyum.
"Katakan padaku apakah ibumu sering memarahi atau kau sering di pukul?"
"Raginiiii" swara kesal
"Hahahaa aku hanya becanda swara. Shivana ibu mu pasti sangat mencintaimu"
Shivana tersenyum kembali begitupun swara.
"Ahh kita sudah tiba" ucap ragini
Swara memasuki halaman rumah maheswari.
Swara menjadi sangat emosional, dia mengingat kebersamaan dengan sanskar dan mengingat pertengkarannya.
Swara menghentikan langkahnya dan melihat-lihat sekelilingnya.
"Swara ada apa? Kenapa kau berhenti? Ayo kita masuk"
"Tidak ragini aku hanya mengingat saat pertama aku kesini dan sekarang aku kembali kesini. Aku sangat merindukan semua keluarga disini"
"Semua orang di sini juga sangat merindukanmu dan menunggu kau datang. Jadi sebaiknya kita masuk segera"
Swara kembali melangkahkan kaki, ragini membawa shivana bersamanya, dia menggandeng tangan shivana.Swara dan ragini memasuki rumah, mereka menaiki tangga dan muncul di hadapan semua keluarga maheswari.
Semua keluarga sudah ada dan menunggu mereka datang, annapurna melihat ke arah tangga dan tersenyum ketika melihat swara hadir disana.
Satu persatu dari keluarga maheswari mulai mendekati tangga dan juga tersenyum melihat swara.
Semua pandangan tertuju pada swara tanpa memperhatikan shivana yang sedang di gandeng oleh ragini.
"Swara" ucap annapurna
Swara melangkah menuruni tangga dan menghampiri annapurna lalu menyentuh kakinya.
Annapurna memeluk swara dengan bahagia.
Swara berhadapan dengan durga prasad dan menyentuh kaki nya.
"Nak, akhirnya kami bisa bertemu denganmu. Apakah kau baik-baik saja?"
"Iya aku baik-baik saja paman"
Swara melangkah menuju sujata ibu mertuanya.
"Swara kau kembali"
Sujata memeluknya dengan haru
Swara menghampiri ram dan menyentuh kakinya
"Aku sangat senang kau berada disini"
Swara tersenyum.
"Kakakkkkk" Uttara menghampiri swara dan memeluknya .
"Uttara"
"Kakak kau kemana saja? Aku sangat merindukanmu"
Swara menghapus airmatanya
"Aku ada disini, apakah kau baik-baik saja?"
"Aku baik-baik saja"
Uttara kembali memeluk swara .
"Swara" ucap parineeta