episode 55

2.4K 80 4
                                    

" kita  akan  pulang sekarang?"

"Iya tentu saja, mari"

Veer dan swara berjalan keluar.

"Swara tunggu disini, aku akan mengambil mobilku"

Swara mengangguk

Veer pergi mengambil mobilnya

Titttt  tittttttt

Veer  membunyikan  klakson dan  kaca  mobil  tepat  di  samping  swara  berdiri.

" ayo  swara  masuklah"

Swara  membuka  pintu  mobil  dan  masuk  kedalam.

Veer  menjalankan  mobil  menuju  pulang  ke  rumah

"Apakah  kau  sudah  lama  tinggal di  sini?"

"Baru  beberapa bulan, sebelumnya  nenek  ku  bersama  adiknya  tinggal  disini"

"Lalu ibu  mu?"

"Ibu  ku  dan  ayahku  berada  di  mumbai. Setelah  kepergian  nenek  mereka  tinggal disana  menjaga  kakek  ku"

"Nenek?"

"Maksudku ibu dari ayahku. Jika yang bersamaku ini adalah nenek dari ibuku"

"Ohh aku mengerti, maaf jika sebelumnya aku terlalu banyak bertanya soal keluargamu"

"Tidak apa-apa veer. Kau disini tinggal bersama keluargamu?"

"Iya aku berdua bersama ibuku"

"Ayahmu? Kau memiliki adik atau kakak?"

"Tidak aku anak satu-satunya"

"Kita sudah sampai, kau masuk dulu. Aku akan mengenalkanmu pada nenek ku, dia pasti akan senang"

"Tidak terimakasih"

"Ayolah  veer, kau  telah  mengantar ku  ke  rumah. Jadi  kau harus  mampir  dulu, minum  teh  atau  kopi?"

"Mmmm  sebenarnya  aku  tidak  suka  kopi , dan  aku  merasa  tidak  enak  jika  harus  mampir. Aku  takut  nenekmu  berpikir  macam-macam kepadaku"

"Tidak  nenek  ku  tidak  seperti  itu"

"Baik aku akan masuk ke rumah mu, tapi hanya sebentar"

Swara tersenyum dan membawa dr veer masuk ke rumahnya

"Nenek  nenek" teriak  swara  memasuki  rumahnya

" ah  swara  kau  pulang, kau  kemana  saja  kenapa  kau  baru  pulang? Kau  mengatakan  kau  pulang  jam 1 siang. Tapi  liat  ini  akan  menjelang  malam. Apa semuanya  baik-baik saja? Bagaimana dengan  putrimu  dia  juga  baik?"

Swara  tersenyum  melihat  neneknya  khawatir

"Nenekku  memang  selalu  seperti  ini" ujar  swara

Shoba melihat  ke  arah  veer dan  terkejut karena  swara  datang  bersamanya

"Swara  dia  siapa ?"

"Ohh nenek  aku  hampir  lupa  mengenalkannya. Dia  veer, maksud  ku  dr. Veer . dia  bekerja  di  rumah  sakit  tempat  bayiku dirawat"

"Dr  veer?" 

Shoba  mengingat  nama  tersebut  dan  mengingat swara  menceritan  kejadian  saat  di  hotel  tersebut

"Apakah  dia...." ucap  shoba

"Iya  nenek, dia  orang  sama. Dan  dia  juga  telah  membantu  ku  untuk  ke  dua  kalinya  saat  ini"

Shoba  tersenyum  ke  arah  veer .

"Salam  nenek" ucap  veer  sambil  menyentuh  kakinya

"Salam  nak, terimakasih telah  membantu  cucuku. Ahh  silahkan  duduk  dulu, aku akan  membuatkan  mu  minuman"

"Tidak  perlu, aku  tidak  bisa  lama  disini. Aku kesini  hanya  atas  permintaan  swara  untuk  bertemu  denganmu"

"Ohh  kau  sangat  sibuk  yah"

"Tidak  buka  begitu  maksudku. Ibu  ku  sendirian dirumah, dia  juga  pasti  mengkhawatirkan ku  sama  seperti  mu  mengkhawatirkan swara"

"Baiklah  aku mengerti  perasaan. Salam  untuk  ibumu, lain  kali  kau  bawa  ibumu  kemari. "

"Iya  nenek, aku  pamit. Sampai  jumpa"

"Hati-hati"

Veer  pergi  dari  rumah  swara

"Swara , apakah  dia  dr  veer "

"Iyaa  nek "

"Kau  bilang  dia  membantumu lagi?"

Swara  menceritakan  semua  kejadian  di  rumah  sakit  saat  dia  harus  membayar  tagihan  deposit kepada neneknya.

"Sepertinya  dia  pria  yang  baik"

"Aku  pikir juga  begitu, tapi sanskar tidak  melihat  hal  itu. Dia  malah  memukulinya  pada  saat  itu, dan  kali  ini  orang  itu  menyelamatkan  putrinya"

Shoba  menenangkan  swara

"Nenek, aku sudah  berjanji  akan  mengembalikan  uang  nya  dalam  seminggu. Besok  aku  akan  mencoba mencari  pekerjaan  paruh  waktu?"

"Kau  bisa  memakai  uang  ku  swara"

"Tidak  nek, aku  sudah  merepotkan mu. Simpan  uang  mu  untuk  keperluan  lainnya. Soal  shivana  aku  akan  berusaha  sebisaku. "

"Jika  kau  bekerja  lalu  bagaimana  dengan  putrimu"

Swara  terdiam

"Mungkin  sebelum aku  berangkat  aku  akan  kerumah  sakit  dan  menyediakan  banyak  susu  untuknya  sehingga  bisa  memcukupinya  sampai  sore. Setelah  itu  aku  akan  kerumah  sakit  lagi  lalu  pulang  kerumah"

"Swara, aku  tidak  pernah  membayangkan semua  ini  akan  menimpa  mu  sayang"

Shoba  memeluk  cucunya

Swara  mencoba  menahan  kesedihannya

"Tidak  apa-apa nek, semua  yang  ku  lakukan  hanya  untuk  putriku"

Swara  menghapus  air  matanya, lalu  melepaskan  pelukan  dan  tersenyum.

"Apakah  nenek  sudah  makan ? Aku  akan  memasak  untuk  nenek"

"Aku baru  selesai  memasak, kita  akan  makan  bersama. Ayo"

Shoba  dan  swara  makan  malam  bersama.

***

"Terimakasih tuan  raj, terimakasih  kau  mau  membantuku" ucap  sanskar sumringah

"Terimakasih  tuan" ucap  laks  turut bahagia

"Semuanya  sudah  selesai, aku  harus  kembali  karena  ada  beberapa  pekerjaan  lain" ucap  tuan  raj

Laks  dan  sanskar mengangguk . mereka  mengantarkan  tuan  raj  keluar .

"Salah  satu  misi  kita sudah  berhasil. Kita  tinggal. Menyelesaikan  bagian  yang  lainnya" ucap  laks

"Kau  benar  dan  aku  bisa  kembali  ke  banarash secepatnya"

Laks  tersenyum ke  arah  sanskar

"Ayo  kita  pulang  sekarang sanskar"

"Ya"

Mereka meninggalkan kantor dan pulang ke rumah.

"Sanskar, laks . kalian baru pulang?" ucap annapurna

"Iya kami baru menyelesaikan meetingnya"

"Bagaimana ? "

"Semuanya sesuai harapan ibu. "

"Syukurlah, kalian lebih baik mandi dulu lalu makan "

Sanska dan laks mengangguk.

Mereka pergi ke kamar lalu kembali lagi untuk makan malam.

"Aku  sudah  selesai  makan. Aku  akan  pergi  ke  kamar  lebih  dulu"

Semua  orang  meninggalkan  meja  makan  dan  pergi  ke  kamar  masing-masing

*** BERSAMBUNG ***

SWARAGINI SEASON 2  ( Completed)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora