Parineeta mencoba menjelaskan tentang kejadian dan kondisi yang dialami uttara
Annapurna terdiam dan percaya. Dia meneteskan air mata
"Uttara anaaakkkk kuuu" sujata berteriak dan bersimpuh di lantai
"Bibi"
"Sujata"Sujata mendengar percakapan parineeta dengan annapurna yang menjelaskan kondisi uttara
Annapurna dan parineeta berlari menghampiri sujata, mereka mencoba membangunkan sujata dan menenangkannya
"Bagaimana aku bisa tenang kakak, anak ku"
"Uttara akan baik-baik saja. Kita akan lakukan yang terbaik untuknya. Jika perlu kita akan memanggil dokter terbaik untuk uttara. Kendalikan emosimu sujata, kita akan menemui uttara di rumah sakit"
Parineeta setuju dan membenarkan kata-kata ibu mertuanya
"Parineeta, hubungi adarsh dan minta alamat rumah sakit itu" ucap annapurna
"Baik ibu"
Parineeta menghubungi adarsh
Saat itu durga dan ram datang , mereka terlihat bingung dan menanyakan apa yang terjadi. Annapurna menceritakan nya, durga pun merasa terkejut. Ram terlihat sedih dan menyesal, dia menghampiri istrinya dan memeluknya."Ibu ini alamatnya" parineeta memberikan secarik kertas bertuliskan alamat rumah sakit uttara
"Ayo kita cepat pergi kesana" ucap durga
"Dimana ragini" tanya annapurna
"Ragini baru saja pergi ke baadi. Dia mengatakan akan menemui swara disana" ucap parineeta
"Kau hubungi ragini dan beritahu dia soal uttara. Jika dia sudah bertemu swara, bawa juga swara ke rumah sakit tempat uttara dirawat" ucap annapurna
Parineeta mengangguk
Baadi
Ragini berjalan memasuki baadi , dia menuju kerumah shoba
"Swara"
Ragini memanggil swara dan membuka pintu. Tapi pintu tidak bisa dibuka karena terkunci
"Kemana swara , pintunya terkunci"
Seseorang tetangga datang menghampiri ragini
"Hey, kau mencari siapa?"
"Aku ingin menemui swara"
"Swara tidak ada disini. Dia sudah pergi sejak kemarin"
Ragini kaget"Apa maksudmu. Swara pergi kemana?"
"Aku tidak tau, aku hanya melihat dia pergi bersama shoba dan tidak kembali sampai sekarang"
Ragini merasa khawatir
Seseorang tetangga datang lagi ke sana"Ragini, apakah kau mencari kakak mu?"
"Iya bibi"
"Sebelum pergi dia menitipkan kunci ini kepadaku. Aku diminta untuk memberikannya padamu"
Ragini mengambil kunci rumah itu
"Terimakasih bibi"
Tetangga itupun pergi
Ragini membuka pintu dan masuk ke rumah, dia meyakinkan diri apakah swara benar-benar pergi. Dia mencari sekeliling rumah dan melihat lemari yang kosong. Ragini berpikir swara benar pergi dan dia menangis.
"Swara, kemana kau. Apakah kau akan meninggalkan aku?"
ragini terus menangis
Dia melihat ke arah meja rias dan menemukan sebuah kertas
Ragini berjalan menghampiri meja tersebut, mengambil kertas dan membacanya
" hai ragini, apakah kau datang kemari untuk mencariku?Aku sudah tau kau pasti akan datang kemari lagi. Ragini ketika kau datang ke baadi mungkin sebagain dari tetangga telah memberitahumu bahwa aku tidak ada disini.
Kau jangan menangis dan khawatir terhadapku, aku baik-baik saja. Maaf kan aku, aku tidak bermaksud meninggalkanmu. Aku hanya butuh waktu untuk menerima semuanya. Menerima jika sanskar mungkin saat ini sudah bersama shanaya. Ragini kenapa kau tidak memberitahuku dan mencegah semuanya. Aku tidak marah padamu, mungkin sanskar tidak mendengarkan ucapanmu aku mengerti dia seperti apa. Ragini sekarang kau sudah menjadi wanita kuat dan pemberani. Kau bisa menjaga semua keluarga sendiri. Jangan khawatirkan aku dan mencariku. Aku akan kembali dan menemuimu nanti, tapi aku tidak bisa memastikan kapan. Jaga dirimu baik-baik tetaplah menjadi ragini adikku. Jaga keluarga kita dan jaga sanskar. With love swara "
Ragini tidak sadar air matanya mengalir saat membaca surat dari swara
"Swaraaaaaaa, kenapa kau pergi. Kemana kau pergi, kau tidak bisa meninggalkan ku. Aku kuat dan berani seperti ini itu semua karenamu, aku tidak bisa melawan dan menghadapi semuanya sendiri. Kita selalu bersama dan kita akan lebih kuat . swaragini tidak bisa dipisahkan, walau nama kita berbeda. Swaragini tetap satu, kita akan tetap bersama menghadapi apapun itu masalahnya."
Tiba-tiba ponsel ragini berdering, dan memecahkan kesedihan ragini.
"Hallo kak"
"Ragini dimana?"
"Aku masih di baadi"
"Jika urusanmu telah selesai datang lah kerumah sakit"
"Rumah sakit ? Apa yang terjadi?""Kau akan mengetahuinya setelah kau datang kemari"
Ragini hanya terdiam dan penutup ponselnya.
Ragini mendapat pesan alamat rumah sakit. Dia bangkit dari duduknya, menghapus air matanya dan membawa kertas itu bersama nya . ragini berjalan meninggalkan rumah dan mengunci pintu. Dia mencari taxi untuk mengantarkannya ke alamat rumah sakit tersebut.
Ragini sampai di rumah sakit tersebut dan mencari parineeta.
Di menyusuri setiap sudut rumah sakit, langkahnya terhenti ketika dia melihat seluruh keluarga maheswari ada disana. Ragini dengan cepat menghampiri keluarganya.
Laks melihat ragini datang .
"Ragini"
Parineeta, annapurna dan yang lainnya melihat ke arah ragini . ragini menghampiri laks
"Laks ada apa?"Laks tak menjawab, dia hanya mengarahkan pandangannya ke dalam ruangan icu.
Ragini mengikuti tatapan laks, dan menemukan uttara terbaring disana dengan beberapa alat yang terpasang. Sujata tidak berhenti menangis.
"Uttara" ragini terkejut dan menahan tangisnya
Laks memegang bahunya dan menenangkannya
"Laks katakan apa yang terjadi pada uttara? Kenapa dia bisa seperti itu?"
Laks membuat ragini duduk terlebih dahulu dan mulai menceritakan semua yang menimpa uttara.
Kondisi uttara semakin memburuk, dokter datang untuk memeriksanya
"Tolong keluar sebentar, biar kami akan memeriksa pasien"
"Dokter tolong selamatkan anakku, lakukan apapun agar dia bisa selamat" teriak sujata histeris
Ram dan annapurna berusaha menenangkannya
*** BERSAMBUNG ***
lanjut nanti malam yah,
Jangan lupa Bintang nya. 🙏

KAMU SEDANG MEMBACA
SWARAGINI SEASON 2 ( Completed)
Fanfiction21+ "Tidak ada maaf dan terimakasih dalam berteman"- Swasan