Part 6

3.3K 226 9
                                        


Walau penasaran aku mencoba menuruti apa yang dikatakan Daddy. Aku melihat Daddy menunjukkan wajah gelisah. Entah sadar atau tidak Daddy mondar mandir disamping meja kerjanya. Membuat aku semakin penasaran apa maksud dari semua ini. Akhirnya aku beranikan diri untuk bertanya.
.
Odic : "Apa maksud artikel ini Dad? Dan kenapa Daddy tunjukkan ke kami?"
.
Ali : "Baca lah semua tulisan pada artikel itu. Daddy akan jelaskan nanti."
.
Aku membaca semua tulisan pada halaman pertama album itu. Kalau boleh kutebak, tulisan itu adalah potongan dari berita sebuah koran yang aku tidak tahu koran apa. Berita yang tertulis adalah berita sebuah kecelakaan mobil yang menewaskan 1 keluarga yang terdiri dari 2 pasang suami istri yang adalah ibu bapak dengan anaknya dan istri dari anak itu.
.
Ii : "Daddy kenapa serem banget sih kasih kita artikel kecelakaan begini?"
.
Aku tak berkata apapun, aku hanya terus menatap Daddy dengan terus berpikir apa maksud Daddy menunjukkan artikel itu.
.
Ali : "Buka lah halaman selanjutnya."
.
Lagi-lagi aku langsung menuruti perkataan Daddy tanpa banyak bertanya.
.
Dihalaman kedua aku menemukan 1 buah foto pasangan bapak dan ibu yang aku perkirakan usianya sekitar 50 tahunan. Sang ibu, sepintas terlihat sangat menyerupai wajah Oma Resi, Ibu dari Daddy.
.
Odic : "Mereka siapa Dad? Kok wajah yang wanita mirip dengan Oma Eci?"
.
Daddy semakin tidak bisa menutupi bahwa dia sedang gelisah dan gugup. Aku sangat merasa Daddy sedang berhati-hati dalam mengucap setiap kata yang dikeluarkan dari bibirnya. Aku semakin curiga, bahwa ada yang tidak beres dengan ini semua.
.
Ali : "Itu adalah foto sepasang bapak dan ibu yang menjadi korban pada kecelakaan di artikel yang tadi kalian baca. Mereka adalah Kakak dari Oma Eci."
.
Aku benar-benar hampir mati dibuat penasaran. Entah ini teka-teki apa yang akan dipecahkan hingga Daddy seolah membuka clue satu persatu untukku. Aku coba bertahan ditengah penasaran, menunggu sebenarnya apa yang akan dijelaskan Daddy. Tapi tidak dengan adikku yang cerewet ini.
.
Ii : "Dad, sudahlah jangan main detektif-detektifan seperti ini. Straight to the point aja, apa yang Daddy ingin sampaikan?!"
.
Tapi aku coba menghalau untuk memberikan kesempatan pada Daddy.
.
Odic : "Sabar Princess, berikan Daddy kesempatan menjelaskan dengan cara Daddy."
.
Ali : "Oke gak pake lama, buka langsung halaman selanjutnya."
.
Halaman selanjutnya terdapat foto 1 pasang suami istri yang menurut Daddy adalah anak dari bapak dan ibu pada foto sebelumnya.
.
Odic : "Tunggu Dad, apa mereka itu yang makamnya selalu kita kunjungi rutin setiap tahunnya? Yang kata Daddy itu makam sepupu Daddy dan juga keluarga kakaknya Oma? Ah aku baru inget."
.
Ii : "Oh iya bener bang, aku inget, yang kata Daddy kita gak boleh absen berkunjung kesini selain ke Makam Bunda untuk kirim doa untuk mereka. Bener bukan Dad? Ii gak menyangka ternyata mereka pergi dengan cara kecelakaan tragis."
.
Daddy menjawabnya dengan anggukan pasti. Lalu mengusap kepalaku dan ii secara bersama-sama dengan tangan kiri dikepalaku dan tangan kanan dikepala ii.
.
Ali : "Kalian memang anak Daddy yang jenius. Ternyata apa yang Daddy katakan kalian masih ingat."
.
Ii : "Inget dong Dad, selain inget Ii juga selalu selipkan doa untuk mereka kok dibarengi doa untuk bunda setiap harinya. Abang juga gak? Kalo ngga berarti abang bandel ih gak nurut sama Daddy."
.
Ali : "Oh ya? Hebat dong Princess nya Daddy."
.
Odic : "Abang juga kok."
.
Jawabku tidak mau kalah. Dan jawabanku adalah jawaban jujur. Aku memang selalu menyelipkan doa seperti yang dilakukan Princess ii. Oma pernah berpesan padaku, bahwa kita harus bantu doakan keluarga Kakaknya Oma supaya mereka tenang disana dan masuk surga bersama Allah karena mereka sudah hanya mempunyai kita didunia.
.
Tangan Daddy meraih album itu untuk membalik ke halaman selanjutnya.
.
Apa yang kutemukan dihalaman selanjutnya membuatku menoleh menatap Daddy untuk kembali meminta penjelasan. Aku seperti mengenal salah 1 orang yang ada di foto itu. Walau masih ragu apakah benar orang yang aku maksud adalah orang yang didalam foto. Aku menunjuk kearah foto orang yang kukenali dengan jari telunjuk.
.
.
.
.
.
Tbc
Di next cepet nih.. Kurang baik apa coba nih penulisnya.. Selamat membaca readers!!!

Mother ComplexWhere stories live. Discover now