chapter fourteen

6.9K 578 79
                                    



Mungkin ini keputusan yang lebih baik untuk mereka, keluar dari grup yang sudah mereka anggap seperti keluarga sendiri.

Nyatanya, sangat berat untuk mereka melepaskan semua kenangan indah yang pernah mereka lewati bersama. Tapi, bukankah sebuah kebahagiaan butuh pengorbanan? Anggap saja ini adalah rintangan untuk mereka karena persaudaraan mereka sangat erat, maka Tuhan mendatangkan cobaan untuk menguji kesabaran dan kepercayaan mereka masing-masing.

"Hyung, kita mau kemana?" tanya Jungkook sambil memasukkan barang-barangnya ke koper.

"Ke agensi, kita harus berpamitan pada Bang PDnim," jawab Jimin tanpa mengalihkan perhatiannya dari koper yang ada di depannya.

"Hyung," lirih Jungkook.

"Gwaenchana, semua akan baik-baik saja," ucap Taehyung, ia tau bahwa Jungkook tertekan sekarang, ia juga sama tapi ia harus kuat di depan Jimin dan juga Jungkook.

"Jim," panggil Taehyung.

"Jimin," panggil Taehyung yang kedua kalinya, namun Jimin masih melamun.

"Jimin hyung, apa kau mendengarku?" tanya Jungkook sambil menepuk pundak Jimin.

Namun, bukannya merespon Jimin malah terhuyung ke belakang tapi dengan sigap Jungkook menahan tubuhnya.

"Yak hyung!" kaget Jungkook.

"Jimin! Bangun, jim bangun," ucap Taehyung sambil menepuk pipi Jimin.

"Eungh," lenguh Jimin sambil meringis.

"Cepat baringkan dia ke kasurnya," titah Taehyung.

"Jaga Jimin, ak- aku harus minta tolong hyungdeul," ucap Taehyung tanpa sengaja.

"Hyung," lirih Jungkook.

Ya, biasanya ketika salah satu diantara mereka sakit atau collaps, mereka akan meminta tolong pada member lain. Tapi situasinya berbeda dengan sekarang, hubungan mereka sedang tidak baik dan Taehyung bingung harus bagaimana.

"Tae-ah," lirih Jimin membuat Taehyung dan Jungkook mengalihkan pandangannya pada Jimin.

"Hyung, kau tak apa?" tanya Jungkook khawatir.

"Gwaenchana, hanya pusing," ujar Jimin sambil memejamkan matanya.

"Kita ke rumah sakit ne, aku tak ingin kau kenapa-kenapa Jim," bujuk Taehyung.

"Tak perlu Tae, aku bisa minum obat nanti. Lebih baik sekarang kita kemasi barang kita," ucap Jimin sambil berusaha bangkit dari tidurnya.

"Kau tidurlah, biar aku yang bereskan," ujar Taehyung.

"Terima kasih Tae," ucap Jimin tulus dibalas senyuman oleh Taehyung.









Sementara di ruang keluarga, Seokjin, Namjoon, Yoongi maupun Hoseok masih larut dalam pikirannya. Mereka bingung dengan situasi ini, haruskah mereka percaya pada Yeonjun yang lebih dulu datang pada mereka? Atau percaya pada Jimin, Taehyung dan juga Jungkook yang lebih lama bersama mereka dan selalu membuat mereka tersenyum bahagia dengan tingkah mereka?

Yeonjun, ia sudah pulang satu jam yang lalu karena Soobin yang menjemput Yeonjun setelah Seokjin menelfonnya.

"Ck, lama sekali mereka!" decak Yoongi dan beranjak dari ruang tamu menaiki tangga.

"Yoon, kau mau kemana?" tanya Seokjin.

"Mengusir pengecut itu!" jawab Yoongi geram.

"Kenapa jadi begini?" gumam Seokjin.








Maknae Line ✔Where stories live. Discover now