"Jim, ayo kita minta obat ke noona, baru kita ke dance room," ucap Taehyung .
"Tak apa Tae, ini hanya luka kecil saja," tolak Jimin halus.
"Tapi bisa infeksi jika dibiarkan."
"Huh, arra nanti aku akan obati. Lebih baik sekarang kita ke dance room sebelum umpatan keluar dari mulut Yoongi hyung."
Dance Room
"Dari mana saja kalian huh?!"
"Maaf hyung kami terlambat." cicit Jimin.
"Kalian ini harusnya menghargai waktu! Aku tahu kalian itu lelah tapi bukan berarti kalian bisa seenaknya sendiri!" ucap Song Sundeuk penuh dengan ketegasan.
Sementara yang lain hanya diam tanpa membantu kedua bocah yang sedang dimarahi karena keterlambatannya.
"Lebih baik sekarang kita latihan dan untuk kalian berdua, aku tambahkan jam latihan kalian," finish Sungdeuk.
"Tapi hyu-
"Yoon, jangan membela orang yang bersalah," potongnya membuat Yoongi pasrah. Sejujurnya ia masih khawatir dengan keadaan Jimin.
Setelah latihan selesai semuanya bersiap untuk pulang, tapi tidak dengan Jimin dan Taehyung. Mereka masih harus latihan satu jam lagi sebagai hukuman.
"Jim, Tae kami pulang dulu. Jika lelah istirahatlah," ucap Namjoon sebelum pergi meninggalkan mereka berdua.
"Jimin-ah, jangan lupakan vitaminmu," timpal Yoongi sambil melirik Jimin. Jimin yang tahu apa maksud Yoongi pun hanya mengangguk pasrah.
....
"Ahhh, lelahnya. Apa kau tak lelah Jim?" tanya Taehyung sambil bersandar di kaca dance room.
"Sedikit," jawab Jimin singkat sambil menyandarkan punggungnya dikaca dan duduk di samping Taehyung.
"Jim, sebenarnya apa mau orang itu? Apa kita pernah berbuat salah padanya?" tanya Taehyung tiba-tiba.
"Entahlah, sebaiknya kita harus lebih berhati-hati karena dia tak hanya mengincar kita tapi hyungdeul juga," jawab Jimin setelah meneguk air putih yang ada di botol.
"Jja, kita pulang sekarang," ucap Taehyung.
"Kajja, aku juga ingin segera pulang dan tidur," jawab Jimin.
Di Dorm
Setelah makan malam, mereka langsung beristirahat karena lelah tak terkecuali Jungkook. Jujur Jungkook sendiri masih merasa takut dengan teror yang tadi malam ia terima.
"Huh, apa mereka sengaja pulang terlambat dan membiarkanku tidur sendiri, awas saja nanti," gerutu Jungkook sambil berusaha menutup matanya.
ctak!!
"Yak hyung! Tak usah menakutiku karena aku tak takut!" ucap Jungkook sedikit meninggi karena suara yang berasal dari balkon.
"Hyung!"
"Eoh ayolah, aku sudah mengantuk."
"Huh, arra akan ku bukakan pintu balkon."
Cklekk
Nihil, tak ada orang di balkon. Ah, sepertinya Jungkook lupa bahwa mereka tak akan memanjat balkon hanya untuk mengerjai Jungkook. Bahkan Jimin dan Taehyung takut dengan ketinggian. Tak mungkin mereka memanjat dengan tangga karena tak ada tangga di dorm. Lalu siapa yang membuat suara di malam hari seperti ini? Apa member lain? Tapi tak mungkin karena setahu Jungkook mereka sudah tidur.
"Batu lagi," ucap Jungkook sambil mengernyitkan dahinya.
"Permainan apa yang menyenangkan untuk kalian? Sungguh aku sudah tak sabar untuk bermain dengan kalian, jadi bersiaplah dengan kejutanku selanjutnya."
"Dasar gila! Tak akan kubiarkan kau merusak kebahagiaan kami dengan permainan konyolmu itu!" monolog Jungkook sambil meremat kertasnya.
.
.
"Jim, apa mereka sudah tidur? Kenapa sepi sekali."
"Mungkin mereka lelah, Tae. Lebih baik kita masuk ke kamar sekarang."
.
"Jungkook-ah,"
"Hyung, dia- dia meneror kita lagi," ucap Jungkook lirih.
"Sebenarnya dia mau apa dari kita?!" kesal Taehyung.
"Tae, tenanglah. Kita harus berpikir jernih dalam situasi seperti ini, lebih baik kita tidur sekarang," ucap Jimin.
"Baiklah."
"Sebaiknya kalian siap-siap karena aku sebentar lagi akan memulai permainannya."
Akhirnya bisa up juga, maaf aku ngga jadi hiatus....
Aku mutusin buat lanjutin cerita ini baru aku revisi setelah cerita ini selesai...
Jadi buat yang udah nungguin tolong dong vote sama comment jangan lupa sarannya, ok...
Annyeong 💜💜💜💕💕💕

YOU ARE READING
Maknae Line ✔
FanfictionKeseharian maknae line BTS dengan hyung line Start : 17 Juni 2019 Finish : 11 Desember 2019