gue pengen bunuh sanha aja rasanya. kenapa sih anjing dia tau kalo gue lagi terpuruk?
terakhir sebelum dia pergi gue pura-pura gak kenapa napa dan dia bilang. "gua tau lu tuh lagi butuh seseorang buat dengerin lu,"
dIA ITU DUKUN APA GIMANA SIH GUE HERAN.
padahal sebelumnya gue sama dia gak pernah kenal. dan sialnya gue kalo di deket dia berasa terhipnotis sama kalimatnya yang bikin gue malah ngangguk setuju tadi.
tapi kalo dipikir-pikir apa salahnya mencoba buat cerita ke sanha? toh dia juga udah janji nggak bakal ember.
walaupun gue gak yakin sih sebenernya karena dia temennya haechan.
tapi begonya sekarang gue disini lagi, dibalkon bareng sama sanha. mandang lurus ke depan tanpa saling bicara ataupun sekedar natap.
"sanha..." panggil gue ragu pengen cerita.
"lo bisa percaya sama gua" dia meyakinkan gue. gue menghelaskan nafas sebelum akhirnya mulai cerita. "gue punya kembaran. namanya nara, tapi itu dulu. kemarin dia baru pulang dua hari yang lalu..."
gue mulai cerita dan sanha mulai nyimak. gak ada suara kecuali suara gue bicara sama semilir angin. sanha juga gak banyak omong, terlalu nyimak mungkin?
"pulang ke rumah tuhan." lanjut gue. air mata gue mulai datang tapi belum turun. "gue juga punya kakak. kak jaehyun, tapi rasa nggak punya."
air mata gue mulai turun, sesak juga mulai terasa lagi dibagian dada ketika mengingat kejadian itu.
sanha cuman mendengarkan, dia nggak ngelontarin satu patah katapun. gue tetap melanjutkan kalimat gue.
Disela-sela cerita, gue ketawa renyah sejenak. sanha masih nggak bereaksi.
"gue cuman mau kak jaehyun nganggep gue ada. itu doang."
air mata gue makin deras. tapi sanha sama sekali nggak ngegubris itu, dia masih dengerin gue sesekali ngelirik.
gue narik nafas panjang abis itu lanjutin lagi, "lo tau nggak sih yang bikin gue merasa hidup gue tambah miris?"
"kemarin pas gue pulang...kak jaehyun manggil gue dengan sebutan nara....yang jelas-jelas dia udah tau sendiri kalau nara itu udah nggak ada."
"apa harus gue aja yang pergi gantiin nara?"
tangis gue pecah, crystal bening dari pelupuk mata gue mengalir deras. sanha yang disamping gue berusaha meraih kepala gue abis itu naruh pada bahunya.
"lo berhak iri sama kembaran lo. lo juga berhak marah sama kak jaehyun karena dia udah pilih kasih antara lo sama kembaran lo." kata sanha. dia mulai berbicara walaupun gue kurang fokus.
"menurut gua, kalo diliat dari sudut pandang lo emang keliatan miris. tapi lo pernah tau gak apa yang nara rasain?"
"lo sering nggak ngasih perhatian lo ke nara?"
gue menggeleng mencoba menyimak apa yang sanha lontarin. "nggak kan?"
"itu karena lo udah kemakan cemburu sama perhatian yang kak jaehyun kasih ke nara. seharusnya lo juga bisa kasih perhatian lo ke dia walaupun sedikit. seenggaknya dia masih adik lo."
"sebenernya disini nara nggak salah. yang salah kak jaehyun, nggak bisa bagi rata kasih sayangnya. tapi lo juga nggak sepenuhnya benar."
"gua nggak memihak siapa-siapa ya. tapi kalo kak jaehyun emang beneran nggak nganggep lo ada, suatu saat dia pasti bakal nyesel kok ra." sanha mengakhiri kalimatnya. dia nepuk pundak gue. sementara gue mulai ngubah posisi kepala gue biar tegak.
"Iya ha gue bego emang..." gue berusaha kontrol air mata gue buat gak jatuh tapi nggak bisa. air mata itu terus berjatuhan membasahi pipi gue.
"nangis aja gapapa. tumpahin semua sampe lo merasa lega." kata sanha.
.
zeira : sanha
zeira : makasih
+++
zeirahussein's instagram update
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
❤️4,369 likers
see all 721 comments
Leeasua Rest in peace
Marklee Rest in peace
Jaeminalaidzin LAH LAH APAAN NIH
Haechanler goblok sih ga percaya waktu itu @Jaeminalaidzin
Seulbong Tabah ra
Krystaljung Tabah ya jaehyun & ira @Jaehyunjung @Zeirahussein
Jaehyunjung thx noona @Krystaljung
Taeyonglee chek pc @Jaehyunjung
+++
sampah kapter ini sama kapter kemaren rada kurang srek tp karena gue mau buat book baru dan dari pada tar bingung lah eta sanha saha di fail moal pernah muncul mending gue munculin dari sini aja:---(
