"lah kak taeyong?????"
"katanya gak kenal."
ira mematung di pintu kamar tamu rumah lalisa manoban itu. sementara taeyong langsung masuk tanpa memperdulikan cewek itu yang masih ngefroze.
akhirnya dengan memberanikan diri, ira balik kanan.
"ngapain kesini kak....?" tanya ira ragu.
"jaehyun nyariin lo," kata taeyong yang membuat gadis itu tersentak kaget.
apa tadi?
gue gak salah denger kan?
kak jaehyun nyariin gue?
hhh. mustahil.
"gak....kak jaehyun gak mungkin nyariin gue." ucap ira yang masih berdiri diambang pintu memperhatikan taeyong sedang memainkan hp.
cowok itu senyum-senyum sendiri dari tadi mainin hp yang dipegangnya.
apaan tuh
casenya kayak kenal
...
LAH ANJENG HP GUE WOI????
"kak hp gue ya?" tanyanya mendekat kearah taeyong.
cowok itu menggeleng, "apaan orang hp gua."
"gausah ngaku-ngaku hp lo esia hidayah juga." lanjut taeyong dengan muka songongnya.
"dih apaan hpnya kak taeyong gak gitu, sini balikin!"
ira berusaha mengambil hpnya dari tangan taeyong, tapi sayangnya cowok itu lebih gesit dari pada dia.
((hhh deja vu sama haechan yg rebutan tapeler))
"nih tuh wkwkwk, kasian." kata taeyong mengasih hpnya ke ira. taeyong ketawa setelahnya.
ira jadi curiga...ini kak taeyong kenapa ketawa-ketawa gak jelas????
"gausah ketawa!"
"gapapa."
ira terus mengumpati taeyong yang terus-terusan menertawainya padahal tidak ada hal yang lucu. gadis itu lalu menatapnya sinis tapi kemudian taeyong mendekatkan wajahnya pada wajah ira.
deru nafasnya bisa dirasakan dengan jarak sepersekian centi ini. mata mereka saling beradu, saling menatap pandang satu sama lain. hingga satu kalimat memecahkan pandangan mereka.
"kangen gua ya? wkwkwk." tanya taeyong disertai dengan cengiran manisnya. ira yang sedang menatapnya kemudian mengalihkan pandangan tidak ingin menatap kak taeyongnya itu.
"apaansih kak." ketusnya. ira berdiri, merapihkan tempat tidurnya berusaha menahan rona merah yang sudah tercetak jelas di pipinya.
"gua mau bilang sesuatu....." kata taeyong ragu.
"apa?"
".....tapi nanti aja." lanjutnya disertai cengiran tanpa dosanya. ira terus menggerutuki lelaki yang berada di depannya ini. tapi taeyong terus saja menggodanya.
"liat tuh mata udah kayak apaan tau, sembab."
taeyong berdiri dibelakang ira. terus saja mengomentari gadis itu seperti, "yang bener masangnya."
"cewek sih ginian doang gak bisa. nih kayak gini masangnya."
"rapihin tuh pojoknya."
"ck, bekas tissue banyak banget."
ira cuman bales gumaman atau dengusan doang. taeyong emang rapih banget, gak kayak adiknya—sua yang selalu nyampah dikolong meja.
"udah kak udah biar aku aja." ucap ira merapihkan bekas tissue yang ia pakai semalam untuk menangis.
iya, semalam ia menangis.
menangisi kakaknya lah, siapa lagi? masa iya mau nangisin sua.
setelah selesai dengan semuanya. ira mengambil ponselnya, mengechek semua pesan line karena semalam ponselnya tertinggal di rumah ten.
terdapat banyak pesan line dari kontak yang ia namai 'kak tyong' itu. ira membacainya dari atas hingga bawah. orangnya sedang tidak ada sekarang, dia dikamar mandi.
sampai tiba-tiba cowok itu datang dari belakang meraih ponsel bercase supreme milik ira. "main hp mulu."
"ih kak siniiiiinnnnn!"
"enggak, kali ini tangkep kalo bisaaa" kata taeyong meledek. mukanya songong, pengen ira slepet rasanya.
ira jinjit berusaha meraih (lagi) ponselnya dari genggaman taeyong itu. cowok itu cuman ketawa-ketawa aja sambil mengatai, "pendek sih."
taeyong gak lepas dari senyumannya, mengetik sesuatu di ponsel ira.
"ayo coba bisa ambil gak?" katanya lagi sembari menurun-naikan ponsel yang digenggamnya.
ira pasrah. dia menghelaskan nafasnya panjang sebelum akhirnya ide cerdas terlintas di otaknya.
dia melihat tali sepatunya taeyong terlepas, dengan segera ira menginjak tali itu kemudian berusaha lagi meraih ponselnya.
taeyong yang nggak tau tali sepatunya diinjak, terus mundur. sialnya tubuh cowok itu terjatuh ke lantai diikuti oleh ira yang jatuh juga menimpahi taeyong.
taeyong cuman nyengir-nyengir aja. sakit sih kepalanya tadi sempet kena tembok, tapi kalo gini sih jadi enak.
"iH KAK TAEYONG GAPAPA??????" tanya ira khawatir karena tadi ada suara kepala membentur tembok.
mereka nggak merubah posisi. malah taeyong yang sok akting kepalanya kesakitan.
"lagian sih bukannya iket tali sepatunya!"
padahal tadi yang sengaja nginjek siapa yang disalahin siapa.
hhh. gak apalah
kali kali kak taeyong diomelin
"sakit ya kak kepalanya?" taeyong masih ngaduh kesakitan tapi pas abis ira ngomong itu.
gadis itu ingin beranjak tapi taeyong merubah posisinya menarik lengan ira membuat ira sekarang berada dibawah taeyong.
sontak ira membulatkan matanya. tapi bibirnya seakan terkunci dan menyuruhnya untuk diam.
tidak ada yang bergerak. hanya ada deru nafas mereka yang bersatu. jantung yang seakan tidak bisa di deskripsikan. jantung mereka berdua sama-sama berdebar kencang.
sampai akhirnya bibir taeyong menyentuh bibir mungil ira. seakan tidak memberontak, gadis itu membiarkan permukaan bibirnya tersapu oleh bibir tipis milik kak taeyongnya itu.
ira masih speecless tapi sedetik kemudian ia memejamkan matanya seakan menikmati.
"gua kangen."
+++
lama tidak berjumpa
selamat tahun baru 2k17 ^_____^

YOU ARE READING
Fail 「 Lee Taeyong 」 ✔️
Fanfiction"Jangan deket-deket taeyong, kakak nggak suka." highest rank #6 in taeyong. harsh words; bahasa non-baku. AU; ©2016, octobyer.