"HEI, SUZY! DIMANA KAU?"
Suara pertama Ellen yang terdengar langsung memekakan gendang telinga kanan Suzy ketika perempuan itu memutuskan mengangkat telepon genggamnya yang terus berdering, membuat Suzy sampai menyipitkan dan sedikit menjauhkan telepon genggamnya dari telinga.
Suzy menghela napas pelan, mendekatkan kembali telepon genggam itu pada cupingnya lalu menjawab dengan tenang, "Somewhere in Korea."
"Geez, tell me where the place at!" Ucap Ellen diujung sambungan dengan suara masih sama seperti tadi.
Suzy bisa mendengar gerutuan yang keluar dari mulut saudara kembarnya itu, Ellen nampaknya benar-benar marah kepadanya. Tapi, ini adalah konsekuensi yang harus ia terima setelah memantapkan dirinya untuk tidak pergi meninggalkan Myungsoo. Suzy menyampirkan rambutnya kebelakang telinga saat angin yang menerpa membawa rambut itu menutupi sebagan wajahnya, lalu ia tersenyum ketika pandangannya beradu pada manik mata tajam milik Myungsoo yang sedang menatapnya tanpa lepas.
"Kau tidak akan tahu tempatnya, ini bukan lokasimu, Leen." Suzy menekankan kata 'bukan', kemudian ia kembali meneruskan, "Nanti aku akan pulang ke rumah Soojung."
"Oh my god, Suzy! Apa yang sedang merasukimu sebenarnya?" Ellen berkata dengan nada tak percaya.
"Kenapa? Tidak ada."
"Sehun sudah memiliki segalanya. Dia adalah pria incaran para perempuan-perempuan di Paris. Kenapa kau malah menjadi budak cinta dari seorang Kim Myungsoo? Geez..." Ellen menghela napas sekali, "Aku sudah melarangmu untuk berhubungan dengan Myungsoo! astaga, Aku bisa gila!" Suara Ellen terdengar frustasi.
"Ini tidak adil!," Suzy menahan napasnya, "Bagaimana kalian bisa melarangku bersama seseorang yang kucintai sedangkan kalian saja hidup bahagia bersama pria yang kalian cintai! Kau jahat padaku, Leen!" Suzy mengakhiri panggilan telepon itu saat kalimat terakhirnya selesai ia katakan.
Dijauhkannya telepon genggam itu dari telinga. Kedua matanya berair dan Suzy akan menangis saat itu juga, mungkin. Namun, ketika sebening tetesan itu terjatuh dari kelopak matanya, dengan sigap Myungsoo sudah berada disampingnya dan menyeka air mata Suzy.
Kedua mata tajam Myungsoo menatap dengan lembut kepada perempuan cantik yang begitu di sayanginya, "Kenapa mata indah ini selalu saja berlinang airmata, hm?"
Suzy tersenyum, mengarahkan kedua tangannya diatas telapak tangan Myungsoo yang berada di kedua sisi pipinya tanpa bersuara sedikitpun.
"Aku sudah bersumpah supaya membuatmu selalu tersenyum, tapi, sumpahku selalu kalah jika kau sudah berurusan dengan Ellen dan Soojung," Jemari Myungsoo mengusap pelan pipi Suzy, lalu menarik perempuan itu kedalam pelukannya, "Aku berjanji akan mengganti airmata-airmata itu dengan kebahagian, Suzy. Aku akan menikahimu." Ujar Myungsoo dengan yakin.
***
Ini serius. Benar-benar serius.
Suzy membayangkan jika apa yang kali ini terjadi memang benar-benar tidak masuk akal. Ellen, saudara kembarnya itu bahkan sampai terbang ke Korea bersama suaminya, Choi Minho, hanya karena dia menginap bersama pria yang diinginkannya, Kim Myungsoo. Dengan kecemasan berlebihnya, Suzy mencoba bersikap tenang di luar. Ia tidak boleh menciut apalagi sampai bertindak plin-plan kali ini. Jika dia berani mengambil resiko, maka harus dituntaskannya hingga Ellen menerima apa yang sebenarnya Suzy inginkan.
Kedua mata tajam bereyeliner Ellen menatapnya hingga kedalam-dalam. Jenis tatapan death glare yang diberikan tokoh kartun Sasuke tiap kali ada yang mengusik tokoh kartun pria Jepang itu. Dan kini, sepertinya Ellen sudah diwarisi tatapan maut itu dan Suzy berkesempatan menjadi yang pertama menyicipi rasanya ditatap seperti itu. Ellen menyilangkan kedua tangan di depan dada, tanktop hitam motif bunga matahari dengan rok jeans dengan panjang dua jengkal dari pinggang membuat kulit putih Ellen semakin bersinar. Sedangkan disebelahnya, Minho nampak kasual dengan polo shirt dan celana katung nya. Berbanding terbalik dengan tatapan yang diberikan Ellen, Minho tampak lebih santai dan seolah tidak terlalu ambil pusing dengan apa yang terjadi.

YOU ARE READING
One Day in Summer #2
Fanfiction[Lanjutan dari FF Spring Blooming]{PRIVATE ACAK FOLLOW UTK MEMBACA} Tujuh tahun berlalu. Semua baik-baik saja, ya semua. Semua, kecuali kehidupan romansa Suzy. Tanpa sadar, suzy meninggalkan hatinya pada pria musim semi nya. Pria yang sangat di benc...