4. His main jobs

1.7K 396 35
                                        

"Mom!"

Sapaan dari mulut gadis kecil berumur tiga tahunan yang berlari kecil kearahnya membuat Suzy melepaskan senyuman lebar. Ia berjongkok, menyambut tangan kecil yang kemudian melingkar erat di lehernya.

"Long time no see, Nari." Kata Suzy lembut dengan jemari mengelus rembut rambut halus berpotongan bob. Wangi cherry blossom menguar dari rambut gadis kecil itu, wangi yang sama sejak terakhir kali ia bertemu dengan Kang Nari, enam bulan yang lalu ketika mereka mengunjungi Sehun di Paris.

"Kalian sudah datang?" Sapa Minhyuk. Pria itu sedang memegang mangkuk plus sendok kecil. Sepertinya dia habis menyuapi Nari makan siang. Mata hitam Minhyuk mencari keberadaan sepupunya yang tak terlihat disekitar Suzy, lalu bertanya, "Di mana suamimu?"

"Di luar, bersama Soojung." Jawabnya. Wanita itu bahkan sama sekali tidak mempermasalahkan ucapan Minhyuk yang mengatakan kalau Sehun adalah suaminya. Karena percuma saja, Minhyuk, Soojung, Ellen dan Minho sudah terlalu bebal untuk mendengarkan omongannya. Suzy memegang pipi tembam Nari dengan gemas ketika pelukannya terlepas, kemudian mengambil gadis kecil itu untuk di gendongnya. "Soojung hamil lagi?"

Dengan senyuman lebarnya Minhyuk mengangguk, "Mm, makanya kau cepat membuat anak dengan Sehun."

"Yya!" Suzy geleng-geleng. Dengan spontan, didekatkan kepalanya ketelinga kiri Nari, lalu membawa satu tangannya yang kosong untuk menutup telinga kanan Nari. Si dokter spesialis ini benar-benar memiliki mulut yang seperti jalan tol.

Minhyuk tertawa, lalu berkata kalau dia akan menyapa Sehun dulu di luar.

***

Myungsoo menghela napas untuk kesekian kalinya. Tidak ada pengelakan atas kemarahan Sungkyu dan rekan-rekan lainnya karena dia merasa kalau ia memang bersalah. Ia sama sekali tidak menyangka jika pertemuannya dengan wanita yang mirip dengan Ellen bisa membuatnya lupa kalau dia sedang mengejar tersangka. Padahal, Myungsoo kira dia sudah tidak menyukai Ellen lagi, tetapi kenapa melihat kembarannya Ellen degup jantungnya jadi berantakan?

Sungkyu mengacak-acak rambutnya frustasi. Ditatapnya juniornya yang terkenal dengan sebutan kelinci gila itu dengan pandangan tak percaya. "Kau menyebut dirimu kelinci gila disaat tersangka didepan mata saja bisa lepas? Yya!"

Myungsoo mendengus, "Aku tidak pernah menyebut diriku kelinci gila. Kalian lah yang memberikan julukan itu padaku, hyung."

"Astaga, aku bisa gila." Ucap Sungkyu. Pria itu menyenderkan tubuhnya pada jok mobil. "Apa yang membuatmu seperti ini, Myung?"

"Tidak ada. Aku hanya bertemu seorang wanita yang mirip dengan seseorang yang kukenal." Jawab Myungsoo singkat. Satu tangannya berada di sudut kaca, menumpu kepalanya. "Ini aneh, hyung."

Mendengar jawaban Myungsoo barusan, lantas membuat Sungkyu menatap penuh minat. Pasalnya, lelaki bermarga sama dengannya itu sama sekali tidak pernah menunjukkan minat terhadap wanita-wanita yang di berikan kepadanya, bahkan Sungkyu sempat berfikir kalau juniornya itu menyukai sesama jenis saking dirinya tidak pernah mendengar Myungsoo memiliki kekasih tiga tahun belakangan ini. "Dia cantik? Seksi? Bibirnya tipis?"

Myungsoo berdecak, "Yya, Hyung! Yang ada di otakmu hanya wanita seksi saja."

"Itulah yang bisa mengingatkanku kalau aku masih normal. Menghabiskan waktu 24/7 di dalam kantor polisi bersama kalian bisa melencengkan orientasi seksualku." Sungkyu mengerutkan dahi, "Jadi dia cantik? Mirip seperti mantanmu? Atau seperti mantan member Miss A?"

Ring... Ring... Ring...

Baru saja Myungsoo akan menjawabnya, tiba-tiba saja ponselnya berbunyi. Myungsoo langsung merogoh kantung jaketnya dan menemukan ponsel berwarna hitam dengan softcase bergambar bare bear.

One Day in Summer #2Where stories live. Discover now