Part 12

2.7K 299 38
                                    

Shikamaru sangat terkejut saat Naruto tiba-tiba saja mendorong tubuhnya hingga bersandar pada pintu. Tak hanya itu, Naruto bahkan mencium bibirnya dengan genas. Shikamaru menatap Naruto yang masih memejamkan matanya dan memainkan bibirnya. Di biarkannya gadis itu mengecap mulutnya hingga Shikamaru merasa lidah Naruto berusaha masuk ke dalam mulutnya. Kesabarannya sebagai pria habis sudah. Di cengkramnya pundak Naruto dan di dorongnya menjauh dari tubuhnya. Kali ini Naruto yang nampak terkejut dengan perbuatan Shikamaru.

"Hentikan dan pergilah. Karna jika aku yang bermain kamu takan bisa menghentikanku" ancam Shikamaru menatap Naruto tajam.

Keduanya saling bertatapan sebelum Shikamaru mengalihkan pandangannya dan melepaskan cengkramannya pada pundak Naruto. Lalu mulai melangkah kearah lemari, karna hem yang di kenakannya telah benar-benar kusut.

Baru saja melepas 4 kancingnya saat Shikamaru kembali mendapat serangan dari Naruto berupa pelukan dari belakang.

"Brengseng!"

Shikamaru berbalik dan mendorong tubuh Naruto ke ranjang. Belum sempat bergerak Shikamaru telah menindih tubuh gadis itu.

"Jangan pernah menyesal dengan apa yang telah kamu lakukan" bisik Shikamaru yang membuat tubuh Naruto seketika menegang seperti tersengat listrik.

Naruto merasakan sapuan di bibirnya. Sebuah ciuman ringan yang lama-lama menjadi lumatan. Dan entah sejak kapan Naruto telah tersadar dari kebekuannya dan melingkarkan tangannya di leher Shikamaru. Mengikuti permainan pria di atasnya. Cukup lama keduanya berada di dalam ciuman panas, hingga Shikamaru melepaskan ciumannya saat merasa Naruto kehabisan nafas. Tak ingin berhenti di sana, Shikamaru beralih ke leher Naruto sembari menunggu gadis itu menetralkan nafasnya. Tak hanya bibir, kali ini tangan Shikamaru ikut bergerak menjamah setiap jengkal tubuh Naruto. Berhenti di gundukan yang masih terbungkus kain dan spon tipis. Menekannya agak keras hingga menimbulkan desahan dari bibir Naruto.

"Ahh..." seketika Naruto langsung membekap mulutnya. Wajahnya benar-benar merah sekarang.

Melihat itu Shikamaru menyeringai, meraih tangan Naruto yang menutup mulutnya dan mengunci kedua tangan Naruto di atas kepala Naruto. Kembali Shikamaru menjatuhkan ciuman di bibir Naruto yang terlihat sedikit membengkak. Satu tangan Shikamaru masih bergerak bebas dia atas tubuh Naruto.

Hem yang di kenakan shikamaru entah telah melayang kemana. Pikiran Shikamaru juga entah berada di mana, karna yang menguasainya saat ini hanyalah nafsu.

"Shika...!" desah Naruto saat Shikamaru membuat tanda di bagian dadanya. Baju gadis itu pun sudah tidak melekat di tubuhnya. Hanya Bra warna kuning yang masih menghalangi Shikamaru untuk segera memilin benjolan kecil di dalamnya. Shikamaru akan membuka Bra yang di kenakan Naruto saat hpnya berbunyi.

Sedikit terusik keduanya menghentikan aksinya dan menatap hp Shikamaru yang tergeletak di bawah ranjang. Naruto sangat tahu siapa yang menghubungi pria di atasnya itu. merasa tak ingin mengalihkan perhatian Shikamaru darinya. Naruto mengeratkan pelukannya pada tubuh Shikamaru. mencium leher Shikkamaru dan membuat tanda kepemilikan di sana.

Shikamaru menahan desahannya. Apalagi entah sadar atau tidak, tapi sedari tadi Naruto selalu menekan adik kecilnya yang telah berdiri tegak.

'baik jika itu mau mu' batin Shikamaru.

Kembali keduanya berciuman. Tangan Shikamaru masuk ke balik bra yang di kenakan Naruto. Menekan permukaan lembut dan kenyal yang jujur baru pertama kali Shikamaru menyentuhnya.

"Ah~" kembali desah Naruto terdengar nyaring.

Sebelah tangan Shikamaru menyelinap ke belakang untuk membuka pengait bra yang di pakai Naruto. Kini keduanya benar-benar telanjang dada. Seperti seorang bayi, Shikamaru segera meraup apa yang ada di depannya.

DOUKYUUSEIWhere stories live. Discover now