Part 1

5.7K 430 71
                                    

"Hahhhh..." nampak seorang gadis menghela nafas sembari menatap ke luar jendela. Tepatnya ke arah dua remaja yang sedang berjalan sembari bergandengan tangan di taman sekolah.

Flashback

"Naru... kamu pasti tidak akan percaya..." ujar seorang pria berambut raven yang tiba-tiba masuk ke ruangan OSIS dengan seenaknya. Dan pasti tidak akan ada yang mengusirnya, karna pria dengan nama Sasuke itu adalah ke tua OSIS SMA Konoha sendiri.

"Hmm..." jawab gadis yang di panggil Naru itu cuek sembari masih sibuk dengan berkas di tangannya.

"Akhirnya setelah 3bulan aku mendekati Sakura, hari ini dia menerima cintaku juga" cerita Sasuke dengan bahagia. Entah kenapa pria yang terkenal dengan julukan Pangeran Es itu hanya bisa berekspresi di depan Naruto sang sekretaris OSIS.

Naruto yang mendengar cerita Sasuke menghentikan kegiatannya seketika. Tiba-tiba seperti ada yang menghimpit dadanya,rasanya begitu sesak. Tapi gadis itu tetap memalingkan wajahnya menghadap Sasuke.

"Selamat ya..."

Flashback end

"Naruuu... apa kamu kurang enak badan?" tanya Hinata pada gadis berambut secerah matahari itu.

Naruto memalingkan wajahnya menatap teman sebangkunya.

"Sepertinya aku hanya kelelahan"

"Mau aku antar ke UKS?" tawar Hinata.

Naruto tersenyum kecil. "Makasih... aku pergi sendiri saja. tolong nanti kamu ijinkan aku pada Iruka sensei"

Hinata mengangguk. "Baiklah"

Narutopun segera meninggalkan kelasnya menuju UKS. Tapi di urungkannya dan malah memilih naik ke atap sekolah. Mungkin sedikit udara segar akan membuat pikirannya sedikit tenang.

"Maaf Shika... aku tidak bisa" sebuah suara menghentikan langkah Naruto saat tiba di atap sekolah.

"Buatku kamu adalah sahabat Gaara yang sudah aku anggap seperti adikku sendiri" lanjut suara itu.

Naruto yang merasa berada di situasi yang tidak tepat dengan perlahan berbalik dan meninggalkan atap sekolah.

Di atap sekolah seorang gadis dan pemuda sedang berdiri berhadapan. Keduanya nampak terdiam dengan pikirannya masing-masing hingga sang pemuda menghela nafas memecah kesunyian.

"Haahh... Baiklah jika itu jawabanmu. Tapi sampai kapanpun aku tidak akan bisa menganggapmu seperti kakakku, dan Gaara. Aku akan tetap menjadi temannya" pria dengan rambut di kuncir ke atas itu melanglahkan kakinya dan meninggalkan gadis yang telah menolaknya begitu saja.

Shikamaru melangkahkan kakinya ke UKS. Setelah penolakan yang di lakukan kakak kelasnya di atap sekolah tadi, rasanya sekarang dia tidak punya minat untuk mengikuti pelajaran. Walau nyatanya setiap hari dia memang tidak pernah punya minat untuk mengikuti pelajaran. Toh walau begitu dia selalu mendapat peringkat pertama di sekolah.

Shikamaru masuk ke UKS dan menuju salah satu ranjang. Setelah menutup gorden untuk menandakan jika di sana ada orang, Shikamaru pun segera merebahkan tubuhnya. Belum sampai Shikamaru menutup matanya, sesuatu mengelinding di bawah ranjangnya.

"Maaf... bisakah kamu mengambilkan bola yang mengelinding di bawahmu" sebuah suara di balik tirai.

"Merepotkan" gumam Shikamaru sembari mengambil bola kecil berwarna biru cerah. Setelahnya dia segera membuka tirai di sebrangnya untuk menyerahkan bola itu. Tapi dia sedikit terkejut mendapati ternyata teman sekelasnyalah yang berada di balik tirai.

DOUKYUUSEIWhere stories live. Discover now