Shikamaru menyentuh jantungnya setelah keluar dari UKS. Bahkan sampai sekarang jantungnya masih berdetak dengan cepat. Apa yang di lakukannya di dalam tadi benar-benar di luar dugaan. Niatnya hanya mencium Naruto untuk menggertak gadis itu. Tapi saat merasakan bibir Naruto yang lembut dan manis, malah membuatnya ingin lebih dari sekedar ciuman. Apalagi saat dia memasukan lidahnya di mulut Naruto, hampir saja Shikamaru tidak bisa menahan nafsunya untuk memakan Naruto saat itu juga. Jangan salahkan Shikamaru, bukankah insting semua pria seperti itu?
Naruto masih mengatur nafasnya saat Shikamaru meninggalkannya begitu saja. Dengan perlahan Naruto menyentuh bibirnya yang sedikit membengkak. Ada perasaan sakit saat menyadari jika ciuman pertamanya telah di ambil oleh orang yang bahkan tidak di cintainya sama sekali. Hingga tanpa terasa likuit bening mulai mengalir di kedua pipinya. Naruto mulai terisak.
Naruto berjalan dengan sedikit malas menuju ke kelasnya. Entah kenapa hari ini dia ingin bolos sekolah saja. Apa lagi jika mengingat dia harus bertemu dengan Shikamaru di dalam kelas nanti. Naruto benar-benar ingin pulang.
"Pagi Naruto" sapa Hinata dengan ceria seperti yang sering gadis itu lakukan.
"Pagi Hinata" balas Naruto dengan malas.
Hinata mengerutkan keningnya. "Kenapa? Sepertinya akhir-akhir ini kamu kelihatan murung?" tanya Hinata cemas.
"Tidak ada... hanya saja mungkin aku sedikit kelelahan karna tugas di OSIS sedikit banyak akhir-akhir ini" bohong Naruto entah untuk ke berapa kalinya pada sahabatnya itu.
Hinata mengangguk seolah memahami. "Kalo begitu kamu tidak usah ikut olah raga saja"
"Tidak apa-apa... aku masih kuat kok" balas Naruto sembari tersenyum kecil. Hingga ke duanya tidak sadar jika mereka telah tiba di depan kelas.
Hinata dan Naruto bersamaan masuk ke dalam kelas. Saat itulah secara spontan mata Naruto langsung mengarah ke bangku paling belakang pojok kanan. Di mana seorang pemuda dengan rambut di kuncir ke atas sedang merebahkan kepalanya di atas meja. seperti biasa, Shikamaru tertidur dengan lelapnya tanpa perduli jika suasana kelas saat ini sedang ramai.
Pelajaran olah raga hari ini di bagi menjadi dua kelompok. Untuk putra olah raga kali ini adalah sepak bola. Sedangkan untuk putri adalah voli. Setelah melakukan pemanasan kedua kelompok menuju lapangan masing-masing.
Naruto beberapa kali mencoba mencuri pandang pada Shikamaru. Tapi bahkan sampai jam pelajaran olah raga selesai, sepertinya pemuda itu tidak perduli sama sekali dan bahkan mungkin menganggap tidak ada apapun di antara mereka.
"Apakah aku harus melupakan kejadian kemarin dan menganggap tidak ada apapun antara aku dan Shikamaru?" gumam Naruto pada dirinya sendiri.
"Kamu mengatakan sesuatu?" tanya Hinata yang berdiri di sampingnya.
Naruto yang terkejut langsung menoleh ke samping. Dan menggeleng. "Tidak ada... hanya saja aku kelupaan sesuatu di ruang OSIS"
"OOo... apa perlu aku temani mengambilnya?"
Naruto menggeleng. "Tidak perlu. Aku akan mengambilnya sendiri saja. Tapi bisakah aku minta tolong untuk membawakan bajuku ke ruang ganti. Nanti aku akan segera menyusul ke sana"
Hinata mengangguk. "Baiklah"
Narutopun berjalan mendahului Hinata dan berbelok menuju ke ruang OSIS.

YOU ARE READING
DOUKYUUSEI
RomanceDua orang yang mempunya masalah cinta akhirnya memutuskan untuk bersama. Akankah mereka bisa jatuh cinta satu sama lain? atau hanya akan berakhir menjadi teman sekelas?