Im feelin twenty twooo *konser di kamar mandi* *di ketawain cicak*
Heiii, maaf kalo absurd :) Mwah x
***
"Harry? Sejak kapan kau bersender di sana?" Niall mendelik, balas menatap Harry.
"Menurutmu?" Harry menjawab dengan suara yang lebih rendah dari biasanya, membuat Niall memalingkan wajah ketika hawa dingin menyelimutinya.
Cowok blonde itu bukannya takut. Yeah, mungkin sedikit. Karena setahu Niall, Harry terlihat menyukai Kiera. Dan jika Harry berpikir aneh-aneh mengenai dirinya dan Kiera, maka itu akan terdengar sedikit-
"-Mengerikan." Sambung Niall menyuarakan pikirannya.
"Siapa yang mengerikan?" Kiera menatap Niall.
"Dia." Niall spontan menunjuk ke depan pintu, bermaksud untuk menuding Louis.
"Apa? Aku?" Luke muncul dan kebingungan ketika Niall menunjuk ke arahnya.
"Hei, Luke. Kau terlihat mengerikan hari ini." suara nyaring Louis terdengar dari samping Niall, Cowok itu sedang sibuk menguyah makanan- dan sekarang piring berisi keripik kentang milik Niall telah ludes tak bersisa.
"Hei, kentangku!" Niall berteriak. "Jika menikahi makanan tidak dilarang, maka aku lebih baik menikah hari ini juga." cowok itu bergumam.
Louis tertawa lalu menjulurkan lidah, ia berlari ke arah dapur dengan Niall yang beranjak untuk mengejarnya.
"Kau mencuri kentangku, Lou!"
"Memang." Louis tertawa keras sambil berlari.
"I'm going to be over to kill you Tuesday, Louis!" Niall mengancam. Semua orang tahu ia sedang bergurau.
"That's good, I'm not doing anything Tuesday." Louis menyahut dengan tawanya yang ringan.
Suara ribut mereka masih terdengar hingga dua menit berlalu.
"Okay, guys. Apa aku benar-benar mengerikan?" Luke bergeming di depan pintu.
"Tidak, Luke." Kiera menanggapi. Gadis itu menarik diri dari ruang tengah, menuju ruangannya di lantai atas.
Kiera tidak harusnya menjauh dari Harry. Tapi ia benar-benar tidak ingin bertemu cowok itu sekarang.
"Kiera." Harry menarik lengan gadis itu, dan langsung memeluknya dengan erat.
Kiera termangu dalam dekapan Harry. Sejak kapan Harry ada di belakangnya? Dan mengapa tiba-tiba ia memeluk Kiera?
"Harry. Lepaskan." Pinta Kiera.
"Just stay." Balas Harry cepat. Ia menciumi puncak kepala Kiera, mengusap rambut pirang gadis itu.
Kiera merasakan pipinya terbakar. Tanpa sadar ia membalas pelukan Harry. Berada jauh dari pelukan Harry membuat Kiera sadar akan sesuatu. Ia menyukai pelukan hangat ini, lebih dari apapun yang pernah dirasakannya. Harusnya ia tidak menyukai apapun yang berkaitan dengan cowok itu. Tapi kenyataan memang berbanding terbalik dengan pikirannya. Dan ia sadar akan itu.
Harry melepas pelukannya, lalu tatapan gelapnya tertuju lurus kepada Kiera. Gadis itu sedikit berharap jika Harry akan mengucapkan sesuatu yang indah dari mulutnya.
"Kau bodoh." Tukas Harry datar. sedetik kemudian cowok itu berbalik pergi meninggalkan Kiera.
Apa? Kiera berteriak dalam hati.
Harry baru saja membawanya terbang ke angkasa, dan sekarang cowok itu menghempaskan Kiera ke dalam lubang yang tidak ada dasarnya. Brengsek.
Kiera berbalik dengan wajah shock, lalu setelah lima langkah yang sangat memakan waktu- ia bertemu Niall yang sedang terduduk di lantai dengan napas yang terengah-terengah.
"That's just fucking great! Oh great! Do you know what that is?" Kiera berkata dengan dramatis.
Niall mendongak ke arahnya, lalu mengangguk-angguk. "Yeah."
"Do you know what that is?" Kiera menatap Niall setelah sadar dari rasa shock-nya.
"Great." Niall menyeringai, namun cowok itu menggeleng tak mengerti.
"Oh, yeah. That's just fucking great." Kiera bergumam melewati Niall yang kebingungan.
***
"Hei, kalian ingin makan apa?" Luke melangkah masuk ke ruang tengah.
Kiera bersender malas di sofa, semuanya ada disini. Luke, Jace, Niall, Liam, Louis, Zayn, dan tentu saja si brengsek yang tidak perlu disebutkan namanya.
"Oh come on, wajah kalian sangat mengerikan." Jace memerhatikan sekelilingnya. Terlebih wajah tiga orang di depannya-Wajah malas Kiera, wajah datar Zayn, wajah dingin Harry.
"Gents and Babe, aku harus membahas dare yang waktu itu gagal di jalankan Niall." Louis berkata dengan keras.
"Oh, aku harus pergi ke rumah nenekku." Niall menyeringai, berharap bisa kabur dari Louis.
"Nenekmu? asshole, bahkan kau sudah tidak punya nenek." Ujar Louis.
Niall baru sadar jika neneknya meninggal lima tahun yang lalu. "Oh shit, benar juga."
"Baiklah, langsung aku ucapkan saja." Louis tertawa kecil.
"Terserah." Niall menggerakkan tangannya di udara, pasrah dengan apa dare yang akan di berikan teman gilanya itu.
"Tidur dengan tiga jalang besok malam, atau tidur dengan satu gadis malam ini." Louis berkata. "Tidur bersama, dalam arti having sex."
"Satu gadis?" Niall mengerjapkan mata. "Malam ini?"
Semua yang ada di ruangan itu sontak mengarahkan tatapannya pada Kiera.
"Jangan melihat ke arahku." Kiera menutupi wajahnya. Ia punya firasat buruk mengenai ini. Dan jika berkaitan dengan dare mengerikan itu, tentu saja Kiera akan menolaknya.
"Ya, tentu saja gadis itu akan menolak." Harry tertawa pelan. Ia terlihat sedang meremehkan Kiera, padahal cowok itu sempat menghela napas lega begitu melihat reaksi penolakan Kiera.
"Apa maksudmu?" Kiera mendelik tajam.
"Kau. Mana mungkin gadis sepertimu menerimanya." Harry tersenyum miring.
"Fuck you." Umpat Kiera kesal. "Kau kira aku takut?"
Harry terdiam. Jika Kiera sudah bereaksi seperti ini, maka gadis bodoh itu pasti akan bersedia menerima dare dari Louis.
"Niall, kau tidak akan melibatkan Kiera dalam dare-mu ini kan?" kali ini Zayn yang angkat bicara.
Niall membisu. Sebenarnya, Niall keberatan jika Kiera yang harus tidur dengannya malam ini karena ia tidak ingin mendapat tatapan membunuh dari Harry ataupun Zayn. Tapi sebaliknya, cowok blonde itu tak punya pilihan lain. Ia tak mau berurusan dengan jalang-jalang di luar sana.
"Kiera? Kau mau menolongku kali ini?" Niall bertanya pada Kiera.
"Tidak masalah." Gadis itu menjawab dengan cepat.
"Aku punya janji dengan Britney." Harry beranjak dengan wajah mengeras. Ketika Harry mengatakan bahwa ia mempunyai janji dengan seorang Britney, maka janji itu akan berakhir di ranjang Harry. Melakukan hubungan yang menjurus pada hal itu.
"Wait, Haz." Louis menahannya. "Aku baru saja dapat ide cemerlang."
Harry menatap Louis dengan alis terangkat. "Apa itu?"
Louis menunjuk pada Niall. "Niall James Horan, I dare you to..." Louis bernapas sejenak. "...kau harus tidur dengan Kiera, tapi satu ranjang dengan Harry dan Britney."
***
TBH!
A/N : Kalian ngerti kan maksud darenya? Jadi, satu ranjang berempat (gak roboh tuh kasur?) jadi bayangin aja gimana jadinya hahahah xD eh udah chapter 20-an nih :) kira-kira endingnya kapan ya? Hahah kayaknya masih lama deh._.
Dan bakal gimana di next chapter? Rawrr wkwk stay tune <3 mwah ILY :3
Tertimpa reruntuhan kegalauan massa,
Ranti Styles Hemmings Harries xo

KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Psychopath ▷ h.s au
Fiksi PenggemarA book that explores the dark and dangerous town, basin city, and tell the story of different forbidden love. WARNING! THIS STORY CONTAINS WITH HARRASING WORDS, PERVERTED JOKES, AND EROTIC SCENE. Please be a wise readers, bananas! Copyright © 2014...