Heii, part ini rada pervert karena.. banyak yang minta._. Skip tinggal skip, part ini gak seluruhnya Pervert kok hehe ;3
YEPZ POKOKNYA AJIB-LAH.
HAPPY READING <3
PIC OF CHLOE MORETZ AS KIERA ROCKWELL ON MULMED!
***
Saat Harry hendak menarik pakaian Kiera, dering ponsel Kiera berbunyi- membuat Kiera melepas ciumannya dan menoleh dengan cepat ke meja di samping tempat tidurnya.
"Who the hell is that?" Kiera menyingkirkan beberapa helai rambut di wajahnya, mencoba melihat ke arah ponselnya yang masih berdering.
Harry hanya melirik singkat ke sumber suara, lalu kembali menatap Kiera yang ada di bawahnya.
Kiera bergerak untuk bangkit, namun Harry menahannya.
"Harry-" Kiera hendak protes, tapi terlambat karena Harry telah menyambar bibir gadis itu.
Harry menekan dada bidangnya ke dada Kiera dengan perlahan, sementara tonjolan di bawah sana makin menjadi.
Kiera melenguh, tangannya mencengkeram kain tempat tidurnya, merasa gila karena tonjolan itu.
Mereka seolah tidak sadar jika ponsel Kiera berdering lebih keras. Mungkin dunia saat ini hanya milik mereka berdua.
Tangan Harry bergerak ke bagian bawah tubuh Kiera, meraba bagian sensitif gadis itu yang tertutup underwear.
Kiera merasakan ada cairan yang keluar dari bawah sana, membuat desahannya menjadi-jadi. Kiera tidak tahu apa itu, tapi itu benar-benar membuatnya gila dan melayang karena sensasi sentuhan Harry.
Ini gila. Benar-benar gila. Tapi.. aku menyukainya. Batin Kiera sambil menarik rambut keriting Harry dengan keras.
Harry menggerakkan jarinya dengan cepat di bagian sensitif gadis itu, membuat Kiera menggelinjang sambil menjilati bibir Harry dengan liar.
Tangan Kiera ikut bergerak meraba selangkangan Harry, membuat cowok itu menggeram rendah dengan seksi.
Harry sempat terkejut mengapa Kiera sangat liar di ranjang. Apa dia hypersexual? Oh, no. Tidak mungkin.
Kiera Rockwell, dia begitu berbeda dengan gadis-gadis lain yang pernah di tiduri Harry. Kiera membuat Harry penasaran dengan kehidupan gadis itu yang sebenarnya.
Tapi itu bukan masalah besar. Mulai sekarang dan seterusnya, Harry akan menjaga Kiera dari Nathan dan yang lainnya. Dan itu berarti mereka akan bersama dalam jarak waktu yang lama.
Entahlah. Apa ini awal yang baik bagi Harry atau bencana bagi Kiera. Bagaimanapun, gadis itu telah masuk ke kehidupan gelap Harry dan yang lainnya di kota ini. Ia telah masuk, dan tak akan bisa keluar lagi.
"Harry.." Kiera melepas underwear-nya, membuat Harry membuyarkan lamunannya tentang gadis itu.
Harry tertegun, keringat dingin muncul di pelipisnya- ketika tangan besarnya menyentuh daerah kewanitaan Kiera tanpa terhalang sehelai benang pun.
Fuck. Oh fuck yes.
Kiera masih memakai pakaiannya, namun tangan gadis itu seolah bergerak ingin melepas satu-satunya kain yang membalut tubuhnya itu.
Harry menahan tangan Kiera, lalu membuka ritsleting celananya.
Kiera memejamkan matanya begitu merasakan ada sesuatu yang besar dan keras menyentuh daerah kewanitaannya.
Pangkal pahanya terasa berdenyut, dan Kiera menikmatinya. Sedetik kemudian, Harry mulai mencoba menerobos miliknya ke dalam milik Kiera.
"KIERA!! KIERAA!!!" Harry menghentikan dorongannya ketika mendengar suara teriakan perempuan dari bawah- di luar jendela.
Kiera mendorong Harry dengan keras, membuat cowok itu terjungkal ke belakang.
"Fuck!" Desis Harry dengan kesal.
Kiera menoleh ke cowok itu, lalu tertawa dengan suara yang menurut Harry begitu cute.
"Harry, are you okay?"
"Am i look okay?" Harry mencoba bangun dari posisinya. Kiera sedikit tertegun melihat milik Harry yang besar terpampang di sela-sela celana Harry yang ristletingnya telah terbuka.
Kiera menepis bayang-bayang di pikirannya, gadis itu mengambil celana dalamnya yang tergeletak di lantai, kemudian memakainya dengan terburu-buru.
"Lena! What are you doing here??" Kiera berteriak sambil membuka jendela dengan cepat. Rambutnya berantakan, pipinya masih memerah, napasnya tidak beraturan.
Lena- gadis itu berdiri dengan rambut hitam panjangnya yang diikat, melihat Kiera dengan shock.
"Ada seseorang menelponku, dia mengatakan jika kau-"
"Okay! Wait! Aku akan turun ke bawah!" Kiera memotong ucapan Lena dengan cepat.
Kiera berbalik hendak turun ke bawah, namun tubuh Harry menahannya.
"Kita belum selesai." Bisik Harry dengan mata yang menggelap.
Kiera menelan ludah dengan susah payah. Mencoba mendorong Harry yang mendesak tubuhnya ke dinding.
Kiera merasa benar-benar terhimpit ketika Harry menekan dada bidangnya semakin dekat ke tubuh gadis itu.
"A.. aku.." Kiera terbata-bata membalas tatapan tajam Harry.
Lena kembali berteriak memanggil Kiera, membuat Harry berdecak kesal lalu menutup jendela dengan keras.
"This is bad. No, let me call it what is. This is fucked up. And I-" Harry menggerutu, lalu Kiera memotongnya.
"Mungkin karena kau curang." Ujar Kiera pelan lalu berlari kecil ke kamar mandi, hendak membasuh wajahnya.
Harry mengikuti gadis itu, ikut masuk ke kamar mandi. "Curang?" Tanya cowok itu tak mengerti.
Kiera membasuh wajahnya, membuat gadis itu tersentak ketika dinginnya air menyentuh wajahnya yang hangat.
"Yeah." Kiera membiarkan tetesan air mengalir di wajahnya. "Kau bilang kita hanya adu lidah dalam mulut." Gerutu gadis itu.
"Yeah, itu resiko ketika kau menerima tantangan dari seorang Harry Styles." Harry terkekeh.
Kiera memutar bola matanya. "Dasar gila."
"Tapi kau juga menyetujuinya, bodoh." Harry mengacak-acak rambut Kiera, membuat gadis itu mengeluarkan sederet sumpah serapah tentang rambutnya.
"Lalu mengapa Lena kesini?" Harry bertanya dengan satu alis terangkat.
"Dunno." Kiera mengangkat kedua bahunya. "Dia masih disini?"
"Kurasa begitu." Harry berpendapat bahwa Lena- pengganggu itu- masih meraung di luar sana.