MLP ➼ 33

4.2K 402 199
                                    

YEAYAKHIRNYAUPDATE!! *joget di atas gebetan* *kok ambigu(?)*

Btw laknat banget gue baru bisa ngelanjutin FF ini sekarang :'' Dari kemaren kemaren tuh bener-bener sibuk banget sama yang namanya sekolah. Setiap hari pulang sore, tugas bejibun, hari sabtu banyak ekskul, hari minggu selalu ada acara, dan boro-boro ngetik FF. Buka wattpad aja kalo sempet doang T.T jadi maaf banget baru ngelanjutin sekarang. Gimana? Ada yang kangen sama FF ini? atau mungkin ada yang kangen sama kehangatan gue kaya gue yang selalu kangen kehangatan doi (?) #RantiDatangDenganSejutaKegalauanPadatMerayap #Yeay

Hope you like it! Btw gue gak mau bahas betapa sedihnya gue ketika tahu Zayn left. Rasanya mau terjun ke jurang. Jadi kita doain yang terbaik aja buat semuanya. Karena gue gak sanggup berkata-kata lagi. Ba-ay

P. S : Berhubung banyak readers baru yg belum kenalan sama gue, silahkan panggil aja gue RANTI, dan gue masih muda kok masih 15 hueheheh dan baru kelas 10~ AYODONG YG BACA KOMEN INTRO KALIAANNN~~

P.S : Mungkin yg lupa sama jalan ceritanya bisa dibaca ulang biar inget+greget._.

***

Gadis kecil berambut pirang berlari-lari mengitari halaman rumahnya sembari tertawa lepas. Ia menoleh ke belakang berulangkali, memastikan apakah ada yang mengejarnya.

"Berhenti, Kiera! Kau bisa terjatuh!" Teriakan lantang seorang anak laki-laki dari belakang Kiera-tak membuat gadis kecil itu memperlambat larinya. Ia mengapit boneka bayi perempuan di pelukannya, sambil terus berlari penuh semangat.

Kiera yang kelelahan, akhirnya memilih untuk berhenti dan bersembunyi di balik pohon besar. Nafasnya tersendat, keringatnya bercucuran deras. "Dia tak akan bisa menemukan aku disini." Kata gadis kecil itu dengan suara melengking khasnya yang lucu.

"Hei."

Kiera mendongak dan menoleh pada seorang anak laki-laki lain yang sedang tersenyum lebar di hadapannya. "Kau siapa?"

"Aku tetangga baru di sini."

Kiera berdiri lalu mengerucutkan bibirnya. "Kakakku bilang, aku tidak boleh dekat-dekat dengan orang asing. Itu berbahaya."

"Aku tidak ingin menjadi orang asing bagimu. Aku tidak akan berbuat hal hal yang berbahaya. I swear." Anak laki-laki berparas tampan itu tersenyum. Senyum yang sangat manis.

Kiera memandangi anak laki-laki itu dari ujung sepatunya hingga ke ujung rambutnya. Ia mengeratkan pelukannya pada bonekanya.

"Boneka itu ... cantik." Kata si anak lelaki.

"Tentu saja. Kakakku yang membelikannya."

"Tapi mengapa ada goresan-goresan dan rambut pirang boneka itu terlihat kacau? Kau memotongnya?" Tanya anak lelaki itu lagi dengan terheran-heran mengamati boneka bayi perempuan yang dibawa Kiera.

--

"Siapa dia?"

"Tetangga baru kita, kak. Dia tampan ya?" Kiera tertawa kecil, memerhatikan tetangga barunya yang sedang bermain bola sendirian di pinggir jalan. "Bagaimana jika kita kesana? Ayo kita main bola bersama. Pasti mengasyikkan!" Gadis kecil itu menatap kakaknya dengan mata berbinar.

"Tidak. Ayo, masuk."

"Tapi kak-"

"Aku bilang, MASUK!"

My Lovely Psychopath ▷ h.s auTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang