APPA! ✔️

LIKE THE RAIN!

Aku ingin segera mengakhiri kisah ini..
Karena sebuah kisah tak akan pernah berujung jika kita tidak memutuskan untuk menyudahinya.
Kisah yang akan terlalu banyak hanyalan jika kita tidak menapak pada kenyataan..

:

Warning : Typo!

:
:

# Before #

“Appa…. boleh…bolehkah.. aku… menyerah??”

Trap!
Siwon tidak mau mendengarnya..
Sungguh! Ia tidak mau..

Hiks..
“Hae…….”

“Appa…… hiks…”

“Andwae Hae-ya.. kau tidak boleh menyerah… kau harus sembuh..”

“gun…dae… a…ppa….”

“Cukup Hae!! Appa tidak mau mendengarnya lagi!!”

Hiks…
Siwon memeluk erat Donghae..

Hiks..
“hyungggg…..” Henry tak mau kalah, ia berlari memeluk Appa dan hyungnya dengan tangan mungilnya.
“hyunggggg….. jangan sakit….”

Hiks…

Hiks…

:
:

:
:

# Now #

JaeWon kembali memeriksa Donghae. Keningnya mengerut begitu melihat keadaannya. Donghae semakin lemah setiap harinya.

“Siwon ssi…”

“jebal, jangan katakan apapun padaku soal keadaannya..” cegah Siwon, karena ia tahu apa yang terjadi namun ia ingin sekali menyangkalnya.

“gundae…”

“biarkan.. biarkan seperti ini. Lakukan saja tugas kalian sebagai uisa disini..”

“hm.. arraseo.. jaga Donghae baik-baik..” ujarnya sebelum keluar dari kamar itu.

Siwon menepis semua kekuatirannya. Ia mendekati putranya yang semakin pucat sembari ia menoleh pada Yoona yang menggendong Henry. Putra bungsunya itu tertidur kembali setelah lelah menangisi keadaan hyungnya.

“Hae-ya.. Appa bogoshipoyo… kau jarang sekali tertawa sekarang. Appa lebih suka melihatmu yang manja.. dan suka memulai pertengkaran.. Appa ingin mendengar lagi teriakanmu nae adeul..”

“Oppa…” Yoona, ia tak tahan dengan semua ocehan Siwon yang terdengar mulai frustasi “kau harus tenang.. kita semua ingin Donghae bisa sembuh. Kita semua ingin.. dia bisa tertawa lagi..”

“tapi kapan?? Uisa mengatakan hal itu mustahil.. Donghae tidak bisa disembuhkan.. hiks.. itu membuatku sangat sakit. Bagaimana bisa aku melihat anakku sendiri meregang nyawa seperti ini? Setiap saat kesakitan dan menderita…”

Hiks..

Hiks..

Ah!
Air mata Siwon rasanya terus mengalir sejak kemarin. Ia tak hentinya menangisi keadaan Donghae. Ia tak mau beranjak jauh dari Donghae barang sejenak saja. Ia tak memikirkan dirinya. Entah.. apakah ia makan dengan baik beberapa hari ini? Ia pun tak pernah bekerja.

Hidup Siwon adalah Donghae.

“gundae oppa…” Yoona berusaha menyadarkan kembali “kau harus memikirkan kami juga. Aku tahu.. Donghae sangat berharga.. tapi.. kau tidak bisa mengabaikan Henry begitu saja.. kau tahu oppa, Henry bahkan tidak mau pulang kerumah.. ini tidak baik untuknya juga. Apa kau ingin Henry ikut sakit??”