Gue dan Nabila saling terdiam dengan kedua tangan yang ditekuk didepan dada. Hanya terkadang melirik dengan sinis.
Sok gaya ngambek bocah kecil.
"Eh"
"Apa?"
"Hari ini kan kita UAS yak?"
"Eh iya juga bro"
"Lo belajar?"
"Kagak. Gue sama Jojo main PS"
Seketika gue dan Nabila ngakak bersama karena kelupaan kita terhadap ulangan, ya tapi sempat belajar walau hanya beberapa menit.
"Yaudah lah ya. Sholat kan lo?"
"Alhamdulillah"
"Ngakak gue"
Kita tertawa lagi, sampe akhirnya bel masuk membuyarkan tawa kita.
Ulangan dimulai.
Gue mengerjakan dengan sangat sungguh-sungguh. Karena ini bukan lagi ujian hidup yang sering kita jalani, tetapi ini ulangan menyangkut secarik kertas yang akan dicoret dengan angka yang disebut nilai.
Kalau rendah, kita yang malu sendiri.
Ulangan telah berakhir, untunglah hari pertama. Karena sudah pasti mapel yang diuji di hari pertama itu mudah.
"Woy" teriak Nabila.
"Paan"
"Lo bisa?"
"Bisa dong"
"Ada yang belum gue isi tapi" lanjut gue dengan cengengesan.
"Sama si"
Oke. Kita ketawa lagi, gaje si, dua orang oon ketawa gak jelas.
"Hello" Jojo datang membawa seseorang.
Oh bukan,
Itu bayangan dia sendiri.
"Holle" jawab gue. Nabila hanya tersenyum manis dan langsung berpindah posisi disebelah Joho.
"Oh gue ditinggal?"
"Lo sama yang lain kek"
"Yaudah nanti gue narik orang aja"
"Nah, keluarin bakat lo dong"
"Bakat apa dia?" Tanya Nabila penasaran.
"Bakal menculik cogan lah" Jojo menarik tangan Nabila, kabur dari gue.
Oke, Jo. Saat lo mau ngelamar cewek gue bakal acak-acak rumah ataupun apa yang lo jadiin tempat buat ngelamar.
Gue berjalan sendirian, menunggu siapa tau akan ada yang lewat.
Banyak yang lewat, tapi gue gak kenal.
Ah, gue malah ngeliat Raihan.
Gue menjauh dan mencari tempat aman yang tidak dilihatnya. Walau gue yakin dia emang gak nyariin gue, tapi apa salahnya gue ngejauh juga.
"Ehh, Alfian!" Teriak gue dan menarik tangan salah satu siswa yang lewat didepan gue, dan beruntung gue mengenalnya.
"Fan, kantin ya?"
"WC"
"Kampret. Kantin aja yuk, WC cowo juga kan gak lewat sini"
"Emang aku mau ke kantin"
Yap. Alfian, temen sekelas gue waktu kelas X, ngeselin, pintar memang tapi, ahh susah deh dijelasinnya. Intinya ngeselin parah.
"Oke ayok buruan"
"Gak usah lah"
"Kenapa?"
"Mau sendiri aja"
"Lebay. Bodoamat buruan jalan!"
"Iyaiya deh"
Akhirnya gue berjalan dengan cowok yang, polos tapi nyebelinnya kelewatan.
Kita memasuki wilayah kantin, gue melihat Nabila dan Jojo yang terlihat sedang ngantri membeli bakso.
"Tuhkan, jago dia mah" sedikit gue dengar ucapan Jojo saat gue dan Alfian melewatinya.
Gue tidak meiriknya sama sekali, tetap berusaha cuek dan mengajak Alfian ngobrol.
Ya walau Alfian sama sekali tidak memperhatikan gue dan malah senyum-senyum ke setiap orang yang lewat dihadapannya dan terkadang menyapa.
Sabar Un sabar. Batin gue terus mencoba untuk tenang.
"Fan, gue mau kesana"
"Silahkan"
"Tungguin gue"
"Gak ah. Aku mau balik ke kelas"
"Yaudah gue ikut."
"Kan kamu mau beli jajan"
"Mm, gak jadi. Gue bawa cemilan"
"Siapa yang nanya"
"Ahhh bikes" gue berteriak tanpa sengaja dan membuat orang-orang disekeliling gue menatap gue dengan tatapan heran.
Jujur aja gue malu, ini gara-gara Alfian. Kenapa juga tadi gue mau ngikut dia.
Ah bodoamat.
Udah nih? Gak ada yang mau gabung grup lagi:v
Yang mau tulis id line nya disini...
Vote dan coment yaa.

YOU ARE READING
Adik kelas VS Kakak Kelas
HumorNO COPAS COPAS YAA #10 in Humor / 16 Oktober 2017 #7 in Humor / 3 November 2017 #6 in Humor / 6 December 2017 SLOW UP Pertemuan dua makhluk aneh yang bernama Cewek berakhir menjadi persahabatan. Hidup yang dimasuki monster c...