DELAPANBELAS

7.5K 339 13
                                    

Ada yang nunggu cerita ini ga si:v coment nya dong. Bikin saya senangggg😅

Bel pulang sekolah berbunyi, gua langsung berlari agar tidak bertemu dengan cowok dingin itu. Gua berlari menyusuri koridor. Gua lega karna daritadi gua belum melihat Raihan. Gua ga liat Raihan, dia liat gua. Ahhh rasanya gua pengen terbang nyusul Aji.

"Heyy mau kabur kemana" ucap Raihan yang membuat gua langsung menghentikan langkah gua dan berbalik menuju ke arah Raihan dengan wajah yang sangat kesal.

Kenapa tu cowo bisa lebih cepet dari gua si? Ngapain dia nungguin gua? Kenapa coba dia harus liat gua. Batin gua kesal banget ke dia, ya ada seneng nya juga si di perhatiin,wkwkwk.

"Buruan naik" lanjutnya memerintah gua.

Hanya ada keheningan disini. Gua juga bingung harus ngomong apa ke dia mending gua diem. Gua terkejut karna dia tidak bertanya sama sekali arah ruamhnya tetapi inilah arahnya kesini.

kok dia bisa tau arah rumah gua? Kita baru kenal kan? Apaiya dia sampe tau se detail itu tentang gua? Mana mungkin.

"Lo tau rumah gua?" Ucap gua memastikan.

"Jelas gak lah"

"Lah terus ini kemana?"

"Ke rumah gua dulu bentar. Gua mau ganti baju"

"Kenapa ga anter gua aja dulu baru lo ganti baju"

"Gua ajak lo pergi. Diem aja"

Lah lah. Dia nipu gua? Ini kan komplek sebelah

"Turun ini rumah gua"

What? Rumah dia? Jadi? Rumah kita depan belakangan dong. Bahkan ada jendela yang bisa gua lompatin biar cepet nyampe rumah dia.

"Turun. Jangan diem aja"

"Serius ini rumah lo?"

"Kenapa?" Tanya nya sambil mengajak gua masuk ke dalam rumahnya.

"Belakang rumah lo itu yaa rumah gua"

"Ooh. Duduk dulu bentar" jawabnya cuek dan mempersilahkan gua duduk untuk menunggu dia ganti.

~~~

Dia terlihat keren dengan kaos lengan pendek berwarna putih ditambah kacamata menyangkut di kepalanya dan jeans hitam beserta sepatu kets. Penampilan dia membuat gua mematung di tempat duduk gua saat ini.

"Yuk ke rumah lo" gua hanya mengangguk mengikutinya dari belakang.

"Loh loh. Kita jalan?" Gua bertanya karna dia hanya membuka gerbang dan tidak membawa helm.

Dia berjalan menuju garasi sebelah rumah mewahnya itu. Ternyata dia mengeluarkan mobil nya yang bewarna biru, berhubung biru itu warna kesukaan gua jadi yaa udah la gua mau aja ikut dia. Yaela songong bener lu.

"Ini bener rumah lo?" Gua mengangguk dan kemudian turun yang lalu di ikuti oleh dia.

"Kenapa lo ga bilang. Kan tadi pas gua ganti lo juga ganti trus gua jemput lo" mendadak dia menjadi cerewet tapi gua seneng, tapi kesel juga si kan tadi gua udah bilang yang hanya di jawab dengan kata 'oh' sama dia.

Gua meninggalkan dia di ruang tamu dan kemudian gua lari kecil menaiki anak tetangga, anak tangga woi, untuk menuju kamar gua.

Seperti biasa gua akan memakai switter, kali ini bewarna biru muda dengan gambar stitch besar di tengahnya, yaa karna gua suka minion ya, gada hubungannya. Jeans hitam hijab berwarna biru yang ujungnya gua biarkan menggantung di pundak gua,tapi tenang buat kalian para cowo gua ga akan tega nge gantungin kalian gitu, di tambah kacamata gua sebelum gua menabrak sesuatu yang diingankan seperti cogan, iyaa mata gua bermasalah sedikit silinder gitu si ya ga beda jauhla sama Raihan yang juga memakai kacamata,wkwkwk, dan sepatu bewarna putih seperti biasa dan tas kecil bewarna hitam yang gua gendong di punggung gua.

Yaa gua emang cewe yang gasuka ribet jadi untuk mengedit wajah gua, gua cuma perlu sedikit bedak aja dan sedikit olesan pada bibir gua untuk memperindah senyum gua, tapi warna bibir kok bukan merah yang biasa emak gua pake kalo kondangan.

"Yuk. Gua dah siap"

"Cepet juga lo" dia masih menatap layar hp nya. Gua gatau juga dia lagi chat sama siapa dan gua ga peduli.

"Lo kenapa tiba tiba ngajak gua pergi"

"Gua bosen di rumah"

"Kenapa lo milih gua"

"Karna lo kaya anak kecil. Udah gausah banyak tanya. Dia langsung berdiri menghampiri gua dan melihat penampilan gua dari atas sampe bawah.

"Kenapa? Ada yang aneh"

"Lo cantik"

Deg

Dia bilang apa tadi?? Ahhh ulangiii gua pengen denger terus.

"Lo kenapa diem aja? Tumben banget"

"Lo kenapa daritadi cerewet, tumben"

"Gua emang cowo cuek, kalo gua ga gitu ke lo. Berarti lo itu spesial"

Kata-kata nya itu ngebuat gua terbang ke khayangan buat terus laporan sama mimi peri, atas apa yang dia lakukan ke gua itu ngebuat gua seneng.

"Kita mau kemana?"

"Jalan jalan aja ya di mall" gua mengangguk, menuruti kata supir gua yang udah mulai meleleh ini, karna sikapnya ga sedingin dulu.

Akhirnya sampai juga di salah satu mall terdekat di kota gua. Gua dan dia langsung menuruni mobil setelah memakirkannya dan berjalan masuk ke mall tersebut.

"Lo jangan jauh-jauh dari gua"

"Iyaiya"

"Lo lucu juga yaa kalo lagi diajak main"

"Perasaan gua dari tadi diem. Ga ngelawak sama sekali"

"Lo polos atau oon" satu jitakan lembut kena di hati gua, eh di jidat jenong gua yang tertuliskan 'love'.

"Sakit tau" rengek gua kaya anak kecil sehingga membuat dia ketawa dan mengusap lembut jidat gua tadi.

Gua merasa nyaman dengan perlakuan dia sebenarnya, haha. Dia membelikan gua minuman karna gua yang merengek minta jajan. Kita juga membeli makan disini karna tadi pulang sekolah kita langsung pergi, untungnya gua udah izin ke mama gua dia juga kenal sama orang tuanya Raihan yaudah pasti di bolehin lah jadinya.

Bukan cuma beli minum dan makan, kita juga main disini tak lupa berfoto-foto dan gua yabg lompat-lompatan lalu dia memarahi gua karna gua kayak anak TK diajak main malah kabur sendiri.

Ga kerasa hari udah mulai gelap, gua memintanya untuk mengantar gua pulang ya jelas sekalian dia juga pulang. Tapi dia meminta untuk mampir dulu untuk membelikan makanan buat orang tua kita. Gua merasa gaenak sebenernya tapi ya udahla gua seneng juga.

"Lo mau juga bungkus makanan?"

"Ga ah gua udah kenyang" dia mengangguk mengerti. Lalu kita jalan ke parkiran untuk menaiki mobil lalu pulang.

~~~

"Jangan lupa sholat terus langsung tidur. Eh liat jadwal besok juga yaa" gua mengangguk sambil menjilati eskrim di tangan gua. Iya, tadi sebelum pulang gua tiba-tiba pengen eskrim jadi dia turun dari mobil untuk ke supermarket lalu membelikan gua 2 eskrim.

"Besok sekolah berangkat bareng gua ya" belum sempat gua jawab, dia udah main nylonong pergi gitu aja sambil mengulurkan tangan kanannya keluar jendela mobil dan melambaikan tangan ke gua.

Gua senyum-senyum sendiri ngeliat tingkahnya. Ternyata dia ga seburuk yang gua kira.

Ahhh kenapa gua jadi mikiran dia si.

Apa jangan jangannnn,

Dia tukang kebun depan rumah,

Eh maksud guaa. Apa gua udah move on? Ahhh ga mungkin secepat itu.

Gua melanjutkan perjalan masuk ke rumah gua sambil senyum-senyum sendiri.

Ahhhh deneng dehhh,haha.

Vote dan coment selalu ku tunggu loh😉

Adik kelas VS Kakak KelasWhere stories live. Discover now