2 Bulan Kemudian
Royal Carribean Cruise
"Jalal! Stop disitu atau aku akan berteriak agar semua orang dengar kalau kau.....,"
"Kalau apa sayang? Kalau aku hendak memperkosamu? Oh c'mon sweety, mana ada suami yang memperkosa istrinya," sahut Jalal semakin merapatkan tubuhnya ketubuh Jodha yang hanya dibalut bathrobe-nya.
"Tapi kita harus bersiap, sayang. Acara akan dimulai sebentar lagi," protes Jodha yang mencoba menghalangi tangan Jalal yang berusaha membuka tali bathrobe-nya namun usahanya sia sia karena kini bathrobe tersebut sudah berhasil lolos dari tubuh indahnya.
"Ayolah, sweety. Masih ada beberapa jam lagi untuk kita menyicipi rasanya bercinta diatas kapal pesiar," elak Jalal yang kini sudah menenggelamkan wajahnya di tengkuk Jodha. Membuat Jodha menggelinjang merasakan gairahnya yang ikut muncul ke permukaan.
"Jalal, tapi..... ahhhhhh......," desahan itu akhirnya lolos juga manakala bibir Jalal mulai menjelajah didaerah dada kemudian turun ke daerah daerah tubuh Jodha lainnya.
Seketika kaki Jodha terasa lemas dan hampir terjatuh namun sempat ditahan oleh Jalal dengan mengalungkan lengannya erat erat ke pinggang Jodha sementara bibirnya masih saja menjelajah menikmati seluruh inchi bagian tubuh Jodha tanpa bersisa. Semakin menggila sentuhan itu, semakin kencang pula desahan yang terlontar dari bibir Jodha.
"Jalal, please......," dan pada akhirnya ia pun harus memohon agar Jalal tak semakin menyiksanya lebih lama lagi.
"I'm coming hunny," sahut Jalal dengan suaranya yang begitu parau. Tanpa basa basi lagi digendongnya tubuh Jodha naik keatas ketempat tidur kemudian menindihnya. Masih sedikit ingin menyiksa Jodha dengan rasa nikmat, ia pun kembali melancarkan jurus serangan dan kecupan yang semakin membuat tubuh Jodha meliuk kesana kemari tak tentu arah. Dan ketika melihat wajah Jodha benar benar sudah diliputi rasa frustasi, ia pun akhirnya memulai penyatuan diri mereka. Bergerak seirama seolah tubuh mereka memang telah diciptakan untuk satu sama lain. Saling menyambut dan memberi rasa nikmat yang membuat tubuh mereka bagai banjir keringat di sore hari nan cerah ini.
"Aaaaahhhhhh........you're so hot sweety," Jalalpun mengerang melepaskan rasa puas yang telah dicapainya bersama dengan Jodha.
"I love you, hunny," sahut Jodha dengan nafas yang masih tersengal sengal.
"And i love you more," ucap Jalal kemudian mengecup bibir lembut Jodha.
"Huek!!! Huek!!!" Tiba tiba Jodha langsung bangkit dari tempat tidur dan mengeluarkan isi perutnya diatas wastafel.
"Sweety, apa kau baik baik saja?" Tanya Jalal yang dengan cepat menyusul Jodha kedalam kamar mandi.
"Hmmh, aku tidak apa apa, Jalal. Sepertinya aku hanya sedikit mabuk laut," sahut Jodha setelah membersihkan mulut dan wajahnya.
"Kau yakin? Atau aku panggilkan dokter Syarif, ya," ucap Jalal langsung dibalas Jodha dengan gelengan kepalanya.
"Tidak, Jalal. Tidak perlu. Aku baik baik saja. Sudah ya, kau keluar dulu karena aku hendak mandi lagi setelah kau mengacaukan acara ganti pakaianku tadi," ucap Jodha sambil mendorong lembut tubuh Jalal keluar dari kamar mandi.
"Tapi kita bisa kan mandi berdua, tidak perlu bergantian," elak Jalal.
"No way! Kita mandi sendiri sendiri saja. Aku tahu kalau suamiku ini jago modus," ucap Jodha dengan tampang ketus yang dibuat buat.
"Baiklah, sweety. Biar modus begini, kau jatuh cinta setengah mati kan denganku?" Goda Jalal membuat Jodha memutar bola matanya kesal.
"Hmmh! Up to you!" Sahut Jodha sambil menutup pintu kamar mandi dengan cepat,"hufth! Belum saatnya, aku akan memberimu kejutan, hunny," gumam Jodha dengan wajah yang sangat berbinar.

YOU ARE READING
My Perfect Wife
FanfictionFanfiction Jodha Akbar yang menceritakan seorang Jodha yang berprofesi sebagai SPG harus terlibat cinta rumit bersama Manajernya, Jalalluddin Khan. Cinta yang harus mereka perjuangkan diantara pertentangan, perjodohan dan masa lalu mereka yang akhir...