Estelle Theodore terbangun sebagai istri Putra Mahkota Harziusse Arez Deandrez setelah mengalami kecelakaan, usai pembatalan kontrak naskah yang tidak ia sukai. Anehnya, Estelle justru masuk ke dalam alur cerita naskah itu dan berperan sebagai putri...
Sampai beberapa jam kemudian Kate hanya bisa melihat punggung telanjang Harry yang tidur memunggunginya. Perempuan itu kemudian menarik selimut ivory yang terdapat jejak sisa permainan mereka tadi, menutupi tubuhnya. Tanpa sadar bulir-bulir bening itu kemudian turun dari pelupuk matanya. Seperti hujan, air mata Kate luruh tanpa disuruh. Ada segelintir perasaan gundah yang sangat mengganggunya, terlebih setelah menyerahkan dirinya seperti itu.
Bagi seorang bangsawan, kehormatan sebagai wanita adalah suatu keharusan. Tidak akan ada pengunjung yang mau membeli barang cacat, begitu pula tidak ada laki-laki yang mau menikahi lady yang sudah kehilangan kehormatannya. Harga diri Kate benar-benar terluka. Sesuka apapun dia pada Harry, tapi otak cemerlangnya cukup paham bahwa tidak mungkin ia bisa menggantikan posisi Putri Mahkota.
Yang Mulia Putra Mahkota sangat mencintai Putri Estelle, bagaimana bisa mau menjadi duri dalam hubungan mereka, Ayah?
Kate menangis sejadinya, dengan setumpuk penyesalan yang datang bertubi-tubi. Disertai segumpal rasa bersalah pada Ellea yang sudah ia anggap temannya sendiri. Padahal bukan ini yang ia inginkan, sama sekali bukan.
Ayah, kenapa kau tidak bisa sekali saja memperlakukanku selayaknya putrimu? Apa karena Ibu ...
Srek.
Kate terkesiap, tepat saat Harry berbalik menghadapnya. Rahang tegas yang sering kali menggertak itu nampak santai; sementara mata kelam yang biasa menatapnya tajam di setiap pertemuan terpejam penuh kedamaian. Tangan kurus itu terangkat, menyentuh wajah sang Pangeran, menyusurinya perlahan.
Mungkin tanpa sadar aku sudah jatuh ke dalam pesona Putra Mahkota, dan tanpa berpikir panjang sudah masuk ke dalam kehidupan pernikahan orang lain. Sungguh, jalang macam apa kau, Catherine?
Gadis itu membaringkan diri, kemudian memilih sisi ranjang paling kosong sebelum menutupi tubuhnya dengan selimut tebal dan masuk ke alam mimpi.
Setelah beberapa jam berikutnya terlewat ....
Harry masih terpejam saat ia merasakan sakit yang teramat sangat di kepalanya. Lelaki itu kemudian berbalik, meraba-raba tempat tidur di sebelahnya yang terasa sangat kosong. Kemana Ellea pergi pagi-pagi begini?
"Ell, kepalaku sakit sekali, apa kau disana?" Harry berucap pelan dengan suara parau dan mata yang masih terpejam. "Ellea, kau di-"
Lengkung manis Harry tertarik, tepat saat ia menemukan pinggang ramping yang posisinya di ujung ranjang. Pria itu kemudian menarik sang gadis ke dalam dekapan, memeluknya dari belakang. Lantas ia membenamkan wajah sambil mencium tengkuk wanita itu di antara surai panjangnya.
Tapi ada yang aneh.
Mengapa bukan wangi mawar yang lembut, melainkan aroma perpaduan antara musk dan vanilla yang menguar dari tubuh Ellea? - Harry mengerutkan kening, kemudian membuka mata karena penasaran.
Ada helai-helai keemasan yang berkilauan saat matahari pagi mengintip dari celah-celah tirai. Jelas bukan warna rambut Ellea. Harry lantas panik, lalu melepaskan pelukannya pada pinggang kurus--yang entah milik siapa--dan bergeser mundur, kemudian matanya terbelalak hingga hampir melompat keluar.
"No-nona Sillian?!" Harry tercekat, kalimatnya tertahan di kerongkongan saking terkejutnya, Ya Tuhan .... bagaimana bisa?!
◇•◇•◇
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.