Jam 1 siang setelah sholat berjamaah di masjid depan dan makan bakso 10-ribuan Enamhari & Crew kembali ke studio. Dan bukan nya malah langsung latihan mereka semua malah goleran menyatu dengan karpet studio yang adem.
"Tadi parkir berapa Drin?" Tanya Waksa pada Aldrin si anak baru. Tapi belum juga di jawab Waksa udah keburu melempar uang 50ribuan.
"Ah lama, pengen kencing gue" Katanya, lalu pergi ke toilet.
"Dua ribu bang, lah ini di kasih gocap"
"Udah gak usah dikembaliin" Suruh Brian.
"Gak apa apa emangnya bang?" Kata Aldrin sembari tetap mengumpulkan uang untuk kembalian.
"Kaga usah, udah kantongin aja.. gak bakal ditanyain juga sama dia" Jawab Brian.
"Ah tau gitu tadi pake uang gue aja ya" Selonong Aryo.
Sebenarnya Enamhari hari ini ada latihan untuk Recording Rearrangement lagu om Iwan Fals yang bakal dibuat kompilasi dengan Band lain nya. Tapi kayaknya latihannya bakal mundur deh, karena mereka sekarang kayaknya kekenyangan dan males.
"Drin, mamang lu kemana?" Tanya Jape sambil mengambil posisi enak.
"Lagi ada acara di sekolah si Dinda, teuing naon kayak kumpul orang tua gitu"
"Ooooooh" Malah Brian yang bereaksi.
Dinda adalah putri sulung Erik Manager fyi.
"Kapan nih mau mulai?" Kata Surya yang sekarang udah bangkit untuk menemui gitar nya di ujung sana.
"Ntaran deh bos.. mager banget nih" Jawab Brian sambil memeluk bantal.
"Lu mah emang mager terus Bri"
Satu jam berlalu mereka betulan gak mulai-mulai latihan.
Brian, Jape, Aryo, Dewa, Angga tidur. Waksa, Surya, Chandra, Aldrin asik main pubgm. Saat lagi seru-seru nya pintu studio diketuk dan muncul Alin si receptionist.
"Mas Al, dipanggil sama Pak Tomo" Setelah meninggalkan pesan Alin langsung pergi begitu aja.
"Mas Al....."
"Mas Al siapa Chan?" Waksa bertanya ke Chandra masih sambil memegangi handphone nya. Yang ditanya malah nengok ke arah disebelahnya. Aldrin beranjak pergi sambil meninggalkan handphone nya.
"Bentar ya bang"
"Lah.... Aldrin??"
"Mas Al... Al.. ya Aldrin lah iya bener" Chandra kembali fokus ke handphone nya.
"7 tahun gue disini, gak pernah dipanggil mas buset"
"Ngapain dia dipanggil Tomo?" Lanjut Surya.
"Paling disuruh TM ntar"
"Kenapa gak lu aja Chan?" Kata Waksa.
"Chandra kan sekarang udah senior, ye gak?" Surya menyikut Chandra, yang disikut malah cengengesan.
"Bini.. dah isi belom?"
"Belom"
"Mau gue isi gak"
"Bangsat"
Surya dan Waksa ketawa puas.
Aldrin kembali dengan beberapa kertas di tangan dia yang langsung di masukin ke dalam ransel nya.
"Apaan itu Mas Al?" Goda Waksa.
"Kerjaan bang" Jawab Aldrin sambil kembali ke tempat semula.
"Gak disuruh TM?" Tanya Chandra.

KAMU SEDANG MEMBACA
HOME
General FictionOrang bilang Anak Band itu Begajulan Pengangguran? Playboy? Apalagi? Udah khatam gue dengan stereotype "Anak Band" yang timbul di media dan opini orang-orang. Sampai suatu hari.. Gue melamar satu perempuan. Perempuan yang menjadi tempat gue pulang...