Hurts.

6.1K 879 268
                                        

Kali ini dia masih sama. Aku perhatiin ternyata dia betulan sering pergi entah kemana kayak orang gak betah dirumah. Aku kesal, aku marah. Tapi aku gak mau nuduh sembarangan takutnya malah aku yang jadi salah.

Ini hari sabtu. Biasanya Jape akan stay dirumah kalau gak ada kerjaan atau kalau gak harus ke studio, dia pasti dirumah nemenin aku.

Tapi ini nggak. Ada urusan katanya. Urusan sama si Joe ya hahaha.

Sebenarnya aku udah mulai berani ngumpulin bukti kalau..... aku sendiri ragu nyebutnya. Bila ini aku bisa katakan kalau Jape lagi selingkuh sama Joe only god knows.

Who are you Joe?

What the fuck is this?

Ketika kebetulan Jape lagi angkat telfon dan aku ada di kamar mandi aku sengajak gak keluar. Aku dengerin obrolan mereka. Luar biasa sakitnya dengar Jape ngomong halus banget. Kapan ya terakhir kali dia ngomong baik begini? Kok sekarang aku gak pernah denger.

Pesan pesan yang si Joe Joe itu kirim semuanya aku baca diam diam ketika Jape tidur. Akhirnya aku bisa tau pin lock handphone nya.

Aku baca semuanya.

Kalian tau?

Aku merasa sangat di bodohi.

Ternyata perubahan Jape ini semua karna dia. Cewek. Sarah namanya.

Aku baca semuanya. Baca ketika si cewek itu nyuruh Jape ke hotel nya, nyuruh Jape untuk beli makanan karna mereka mau nonton film bareng di hotel nya, nyuruh Jape buat cepet cepet kesana karna dia kangen.

Ini yang kamu sebut urusan Jav?

Aku cuma bisa berdoa sama Tuhan aku diberi kekuatan untuk bisa tanya langsung sama Jape, ada apa dia dengan Sarah.

Sekarang aku udah tau semuanya dan ya aku masih pura-pura jadi istri yang sebagaimana mestinya tapi dia masih anggap aku seperti angin.

Sampai akhirnya emosi ku gak lagi terkontrol. Masih dengan alasan yang sama katanya dia ada urusan. Aku tahan dia.

"Jav.." Dia udah siap untuk pergi sambil nenteng jaket motornya. Gak ada jawaban hanya tengokan aja dari dia.

"Kamu mau kemana?"

"Keluar. Biasa"

"Ada urusan?" Aku bangkit dari kasur dan berdiri didepan dia.

"Iya"

"Urusan apa?"

"Ya urusan.. Sama temen" Dia menatap aku.

"Temen yang mana?"

"Ya temen lah"

"Oh kamu sekarang jadi banyak banget urusan ya?" Aku mulai mengintrogasi. Dia menyelempang tas nya.

"Kamu kenapa sih?"

"Yang kenapa itu kamu!" Aku harus bisa begini ke dia. Aku harus bisa tahan.

"Loh..." Dia ketawa.

"Siapa Joe?"

"Joe?" Dia keliatan kaget karna kutanya barusan.

"Friends.. What else?" Jawabnya.

"Kalo Sarah?" Aku yakin dia lebih kaget lagi dari barusan.

"Sarah atau Joe itu crew enamhari bagian apa? Kok aku baru tau?" Aku mulai berani untuk nyecer dia. Terserah kalau habis ini ribut, aku cuma butuh penjelasan.

"Gak usah sok tau urusan orang" Jape pergi dari kamar dan aku kejar dia.

"Aku belum selesai ngomong! Tolong dengerin aku!" Iya aku ngomong dengan nada agak keras.

HOMEWhere stories live. Discover now