Alkisah ada seekor belalang yang terkurung di dalam sebuah kotak. Merasa tak betah di dalam kotak, ia pun berusaha untuk keluar dari dalam kotak yang selama ini telah mengurungnya. Setelah berhasil keluar, belalang itu pun akhirnya dapat bebas menikmati kebiasaan yang di milikinya.
Belalang itu pergi melompat kesan kemari dengan gembira. Banyak hal yang dia bisa lihat, ternyata dunia di luar kotak jauh lebih indah. Bersyukurlah dia, karena ternyata keputusannya untuk keluar dari kotak tempat dia tinggal selama ini adalah keputusan yang terbaik.
Ketika sedang asik asiknya menikmati udara segar di sebuah taman, dia melihat seekor belalang lain sedang melompat ke arahnya. Ia pun merasa ada yang aneh dengan belalang tersebut, mengapa belalang itu bisa melompat jauh lebih tinggi dan lebih jauh darinya?
Dengan penuh penasaran, dia pun menghampiri belalang tersebut, dan bertanya, mengapa kau bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh, padahal bentuk tubuh kita tidak berbeda jauh?
Saya baru melihat kamu hari ini, darimanakah kamu berasal, di mana selama ini kamu tinggal? Semua belalang yang hidup di sini pasti bisa melompat setinggi dan sejauh yang saya lakukan.
Saat itu si belalang baru tersadar bahwa selama ini kotak tempat dia tinggallah yang membuat lompatannya tidak sejauh dan setinggi belalang lain yang hidup di alam bebas.
Nilai yang bisa di ambil dari cerita di atas
Pengalaman buruk atau hal buruk lainnya masa lalu yang pernah kita rasakan, hal itu seolah-olah menjadikan diri kita sendiri seperti seekor belalang yang hidup di dalam kotak. Dimana lingkungan sekitar bisa membatasi kemampuan yang kita miliki.

YOU ARE READING
Bening Hati
SpiritualHati yang bening adalah hati yang tersepuh cinta yang suci kepada Rabb-Nya Hati yang bening adalah hati yang tercelup kasih sayang dan cinta terhadap sesama Hati yang bening adalah hati yang tersinari ilmu dan hikmah kebijaksanaan Hati yang bening a...