H-5 pernikahan Sehun dan Krystal.
"hallo yang."
"hm." Krystal menempelkan handphonennya ke telinga, lalu menarik selimut menutupi badannya.
"aku tadi mimpi." kata Sehun di sebrang sana. "mimpi kamu nangis dipojokan kamar."
"terus." kata Krystal, setengah mendengarkan, karena sebenarnya nyawa Krystal belum terkumpul semuanya.
"ya aku tanyalah, kamu kenapa, eh kamu malah meluk aku terus bilang maaf."
"gakjelas banget mimpi kamu, udah ah aku ngantuk."
"dengerin dulu dong, kamu bilang katanya maaf belum bisa kasih aku dede bayi."
Krystal membuka matanya. "apaan sih Hun, itukan cuman mimpi, udah jangan dipikirin." kata Krystal. "aku ngantuk, kamu sih nelpon orang subuh gini."
"yaampun subuh dari hongkong,ini udah jam 8 pagi, aku aja udah mau pergi ke rumah kamu."
Krystal menyibakan selimutnya, dia langsung masuk kamar mandi. Emang yah gara gara semalem keasikan nonton film jadi gini.
......
Sehun memainkan handphonennya saat Krystal baru saja turun dari lantai atas. Rambutnya yang masih basah karena sehabis mandi dia gerai begitu saja.
"ayok."
Sehun menoleh sebentar. "kemana?"
"katanya mau pergi, gimana sih."
"oh, kamu yang nyetir yah."
Krystal mengernyit. "hah?"
"aku ini tanggung main game, kamu yang nyetir yah." Sehun memberikan kunci mobilnya tanpa mengalihkan pandangannya dari layar handphone.
"pergi atau udah main gamenya." Krystal menaikan nada bicaranya. Dia kesal.
"yaudah kita batalin aja yah perginya."
Krystal menghentakan kakiknya kesal. Dia merebut handphone Sehun. "Hun, nyebelin banget sih!"
"loh? Kan kata kamu itu, kok aku yang disalahin, kita perginya siangan aja yah." Sehun mengambil handphonennya dari tangan Krystal lalu melanjutkan gamenya.
Krystal sudah kehilangan moodnya pagi ini. Dia memberengut kesal, lalu dia kembali masuk ke kamarnya. "ya udah aku pergi sama Seulgi aja tau gitu." katanya kesal.
"hati hati yah."
Krystal menggeleng tak percaya. Dia membanting pintu kamarnya karena kesal. Lalu menjatuhkan badannya ke atas kasur. Krystal langsung mengambil handphone dan memutar lagu dari playlistnya dengan volume full.
"dasar cowo nyebelin." Krystal tak berhenti bersumpah serapah. "udah siap-siap gini malah gak jadi pergi. Maunya apa coba, tau gitu guekan gakam mandi, buang buang air aja."
"Krystal, gue pergi ketemu temen gue dulu yah." teriak Jessica diluar kamar Krystal.
"iyah, sekalian usir tuh cowo di depan sana." katanya dengan nada ketus.
Setelah hampir 30 menit Krystal diam di kamar. Akhirnya Sehun mendatanginya, dia mengetuk pintu kamar Krystal.
"sayang, buka dong."
Krystal sebenernya denger tapi dia mager buat bukain pintu.
"masih marah? Yaudah deh kita pergi sekarang yuk."
"MALES." Teriak Krystal penuh penekanan. "sana pergi sama game kesayangan kamu."
"masa kamu cemburu sama game sih."
Krystal memutar bola matanya. "udahlah berisik tau, aku mau tidur."
"jangan tidur, aku laper."
Krystal mengerutkan keningnya. "terus? Minta makan sama game sana."
"iyah aku salah, udah jangan ngambek, kita pergi ayok, sekalian cari makanan."
Krystal beranjak dari tidurnya, dia membereskan pakaiannya yang sedikit berantakan, lalu mengambil tasnya. Sehun mundur selangkah begitu Krystal keluar dari kamarnya.
"nah cantik." Sehun merangkul Krystal, tapi ditolak oleh Krystal.
"jangan sentuh aku. Sentuh aja tuh game kamu." Krystal menekan kata game. Lalu pergi meninggalkan Sehun.
.......
"mau makan dimana?" Krystal bertanya.
"kafe depan sana aja."
Krystal mengangguk. Jujur dia masih sebal dengan sikap Sehun tadi pagi.
"udah jangan cemberut gitu, aku minta maaf yah sayang."
"nyebelin tau."
Sehun memarkirkan mobilnya. Krystal langsung masuk ke dalam kafe tanpa menunggu Sehun. Dia memilih duduk di pojok dekat dengan jendela kafe.
Seorang pelayan datang membawa buku menu untuk Krystal. Cewe yang menggunakan baju bermotif itu tersenyum ke pelayan yang bername tag Rey itu.
Begitu Krystal membuka buku menu itu. Dia menemukan selembar kertas yang bertulisan ' udah dong jangan ngambek terus, aku minta maaaf yah, i love u.' Krystal tersenyum, dia mencari sosok Sehun. Dia tersenyum begitu melihat Sehun yang diam di dekat pintu masuk sambil melambaikan tangannya.
"saya pesen dua spagetti sama dua jus mangga yah." pelayan itu mencatat pesanan Krystal lalu pergi.
Sehun menghampiri Krystal dan duduk di depannya. "udah gak marahkan?"
"marah ga yah?"
Sehun menggenggam tangan Krystal. "kan aku udah minta maaf, masa ngambek terus."
Krystal terkekeh pelan. "iyah, iyah aku udah gak marah."
Sehun tersenyum. "tadi pencetak undangan udah kasih tau aku. Katanya undangan kita udah siap, tinggal diambil."
"kita ambil aja sekarang abis makan."
"boleh, kamu jadi ambil kebaya?"
Krystal mengangguk. "kata Jessica, kebayanya udah jadi, tinggal ambil, tapi kira-kira Seulgi, Irene, Wendy sama Joy suka gak yah?"
"suka dong, apalagi kamu yang desainnya."
"semoga deh."
Tak lama kemudian, seorang pelayan datang membawakan pesana mereka. Tapi pelayan itu memberikan mereka amplop. Tanpa mengucapkan kata apapun, pelayan itu pergi.
"eh, ini apaan?"
Sehun mulai memakan spagettinya. "buka aja, itu hadiah kali dari pihak kafe."
Krystal membukan amplop itu. Matanya langsung berkaca-kaca begitu tau apa isi amplop itu. "Hun."
Sehun tersenyum tulus. "buat kamu."
Isi amplop itu adalah dua tiket ke Korea. Krystal dari dulu selalu memimpikan ingin pergi ke Korea. Dan hari ini Sehun mewujudkannya.
Krystal memeluk Sehun erat. "makasih, padahal aku udah nyebelin tapi kamu masih aja wujudin mimpi aku."
Sehun mencium kening Krystal. "karena aku sayamg kamu, apapun aku lakuin buat kamu."
Tbc
