10.00
Tak banyak yang dilakukan oleh Krystal selalin berbaring sambil memainkan handphonennya. Dua menit yang lalu kakak lelakinya baru saja keluar dari ruangan Krystal untuk membeli sesuatu di supermarket dekat rumah sakit. Sementara Jessica dan kedua orangtuanya harus pulang ke rumah terlebih dahulu untuk menyimpan barang mereka.
Pintu ruangan terbuka, Krystal mengernyit.
"apa lagi?"
Hyungsik memberikan cengirannya. "dompet gue ketinggalan."
"teledor."
Hyungsik hanya tertawa lalu kembali keluar.
Detik selanjutnya, pintu ruangan kembali terbuka, Sehun masuk sambil membawa sebuket bunga.
Krystal membenarkan posisinya menjadi duduk. Dia menaruh handphonennya di atas nakas.
"hai, gimana? Udah enakan?"
Krystal mengangguk kecil. "ngapain Hun ke sini?"
Sehun menaruh bunga itu diatas nakas. Dia menarik kursi di dekat Krystal. "Happy Anniversary ke 3 tahun."
Krystal tertawa. "failed." ucapnya. "happy anniversary juga Hun."
Sehun mengusap tengkuk belakanganya untuk menghilangkan rasa gugup yang menggerogoti dirinya. Suasa sedikit menjadi canggung.
"kata dokter, kamu kapan bisa pulang?"
"besok." jawab Krystal senang. "gue udah kangen gue sama kamar."
"kalo sama aku kangen gak?"
Kangen banget. "enggak."
"yakin?"
"ih apaan sih Hun."
Sehun tertawa pelan, dia menggenggam tangan Krystal. Kerutan bingung muncul di kening Krystal. Dia gak tau harus berbuat apa. Jantung nya rasanya hampir meloncat keluar.
Krystal berdeham, menghilangkan rasa gugupnya. "gue mau minum dong."
Sehun mengangguk, dia mengambil gelas yang berada di sampingnya dan memberikan kepada Krystal.
Krystal langsung meneguk air itu tanpa menyisakannya sedikitpun.
"aus?"
Krystal mengangguk. "lo gak ada kelas?"
"gak ada. Hari ini aku mau jagain kamu seharian." katanya. "tapi besok kayaknya aku gak bisa jemput kamu, soalnya aku ada urusan."
"gak apa-apa, Hun."
Sehun lantas tersenyum, dia mengeluarkan handphonennya dan menunjukan sesuatu untuk Krystal. Ada sebuah video dari ibu Sehun yang mengatakan permohonan maaf karena belum sempat menjenguk Krystal.
"kata ibu, dia nyesel gak bisa nemenin calon menantunya tapi gimana ibu juga harus nemenin ayah perjalanan bisnis."
Krystal berdeham. "ya gak apa-apa, gue maklum kok."
Sehun mengacak rambut Krystal gemas. Krystal sudah berusaha menyembunyikan rasa gugupnya entah itu karena perkataan Sehun ataupun perlakuannya.
Sehun beranjak dari duduknya. "aku keluar sebentar yah cari makanan, kamu mau apa?"
Krystal menggeleng. "gak usah." katanya sambil tersenyum.
Seteleh Sehun pergi keluar, Krystal menghela napas leganya. Dia gak nyangka seberapa keras usahanya untuk menghilangkan perasaannya untuk Sehun ternyata susah. Hasilnya sama aja.
Suara decitan pintu membuat Krystal menolehkan kepalanya. Ada Chanyeol yang datang sambil tersenyum lebar.
"hai, gimana keadaan lo?"
Krystal tersenyum. "ya setidaknya gak separah kemarin." jawab Krystal. "lo kemana aja sih Chan? Kok baru dateng?"
Chanyeol mengaruk kepalanya sambil tersenyum. "sorry nih gue baru dateng, biasa orang sibuk."
Krystal tertawa. "ada apa? Pasti ada yang mau lo omonginkan sama gue?"
Chanyeol hanya nyegir. Dia duduk. "Sehun kemana?"
"baru aja keluar."
"duh gue masih canggung ketemu dia." Chanyeol berdecak. "Kryst, gue minta maaf sebelumnya atas apa yang terjadi sama lo."
"lupainlah, udah berlalu juga."
"gue udah anggep Mina adik gue sendiri. Gur juga sedih kenapa dia segitu tergila-gilanya sama Sehun, gantengan juga gue."
Krystal terkekeh. "kalo gantengan lo, kenapa Mina kecantolnya sama Sehun?"
"gini loh, lo pernah dengerkan cinta itu buta sist."
Krystal menggelengkan kepanya. "apaan dah Chan."
"balik ke topik, gue sebenernya gak mau nemeuin lo di rumah sakit karna pasti Sehun selalu ada sama lo. Gue masih gak enak aja, gara gara gue sama Mina hubungan kalian jadi ancur."
"kan gue juga udah bilang Chan. Ini bukan salah kalian. Emang kita juga yang salah."
Chanyeol melihat jam tangannya. "ada banyak hal yang pengen gue omongin sama lo, tapi kayaknya bukan sekarang. Semoga cepet sembuh ye sist."
Krystal terkekeh. "sist sist sist, kek mbak mbak online shop aja lo."
"beneran, semoga cepet okey. Gue balik dulu."
Chanyeol keluar dari ruangan Krystal bertepatan dengan handphone Krystal yang berbunyi. Ada notifikasi dari Hanbin.
Setelah membalas pesan dari Hanbin. Krystal membaringkan tubuhnya lagi. Sudah lebih dari 20 menit Sehun keluar mencari makanan tapi belum kembali lagi.
"itu kayaknya Sehun beli makanan ke padang, lama banget."
"Krys."
Krystal menoleh, anak yang tadi diomongin nongol juga.
"beli makanannya ke padang yah? Lama banget."
Sehun tersenyum. "kangen yah?" godanya
"idih."
"tadi Chanyeol ke sini?"
Krystal mengernyit. "kok tau?"
"tadi aku liat dia masuk ke ruangan kamu."
"jadi lo ngelamain diluar gitu supaya gak ketemu Chanyeol?"
Sehun mengedikan bahunya. Dia mengeluarkan sesuatu dalam saku jaketnya. "bagus gak?"
"bagus, itu anting lo beli dimana?"
"di depan rumah sakit, yang jualannya kakek tua. Kasian aku yaudah aku beli."
"terus itu antingnya mau lo pake?"
"buat kamu dong." Sehun memberikan anting dengan motif kupu-kupu berwarna biru ketangan Krystal. "kamu suka warna birukan? Pasti kalo kamu pake tambah cantik."
Krystal hanya tersenyum sambil memperhatikan anting lucu itu. "aku terima barang pertama ini sebagai tanda pertemanan kita."
Sehun membuka mulutnya. "teman, pertemanan?"
Krystal mengangguk sebagai jawabannya.
"okey, pertemanan." ucap Sehun dengan nada sedikit kecewa.
TBC
