Chapter 60 - Jangan Selingkuh!

38.8K 3.2K 115
                                    

"Nin..."

Stef merengek. Mengerucutkan bibirnya sehingga cowok remaja itu terlihat sangat imut.

"Paan?"

"Love you too."

"Najis!" Nina memutar bola mata. Sedangkan Stef cengengesan gaje. "Cepetan deh. Gue udah selesai nih." Nina melotot galak.

Stef membusungkan dada. "Udah kelar dari tadi gue, Nina sayang. Elo-nya aja yang lama pake dandan segala. Ngukir alis dulu, pake dempulan dulu di muka yang udah kek kuntilanak. Rambut disisir kiri kanan, pake item-item di kelopak mata."

"Bawel!" Nina berdecak. Sekali lagi menyisir rambut tebalnya.

"Cabe jaman now banget." Stef mencibir

"Bodo amat. Yang penting gue cakep. Banyak yang naksir." Nina mengibaskan rambutnya sehingga mengenai wajah Stef.

"Untuk wangi, dimaafkan!" Gumannya.
"Untuk cakep, gak diputusin." Nina menjulurkan lidahnya.

"Untung sayang, disabarin!" Nina tergelak. Menghambur ke pelukan Stef. Mengecup pipi cowok itu gemas sehingga Sref mesem-mesem. "Untung dicium, makin cintaaaaahhhh..." Stef mendesah panjang dengan mulut terbuka.

"Anjir." Nina pura-pura mau muntah. "Nafas lo bau dosa."

"Anying!" Stef berdiri dan membiarka Nina jatuh terjebam di atas lantai marmer.

"Stef!" Nina menggeram.

Stef menyengir. "Nggak sengaja." Ucapnya tanpa merasa bersalah. "Yuk, jalan. Keburu telat."

"Bantuin, Stef!" Nina meradang.

"Bangun sendiri lah." Stef nggak berperasaan. Melenggang keluar dari kamar Nina yang masih mencak-mencak di sana.

Nina melihat Stef sudah menunggangi motornya. Tersenyum lebar pada Nina yang cemberut.

Cewek itu menghentak-hentakkan kakinya setelah selesai mengunci pintu.

"Udah?"

"Nggak tau." Nina nasih ngambek. Stef terkekeh, memutar tubuhnya menghadap Nina.

"Cup... Cup..." Stef bercanda, menepuk-nepuk kepala cewek tersebut.

"Nggak usah sok baik." Nina menyingkirkan tangan Stef dari kepalanya.

"Yaudah." Stef memutar kenbali tubuhnya. Mereka meninggalkan pekarangan rumah Nina dengan kecepatan sedang.

Nina memeluk pinggang cewek itu, menyandar di punggungnya dengan nyaman.

Stef terlebih dahulu mengantar Nina. Baru setelahnya ke sekolah. Seperti kesepakatan sebelumnya, yang telah mereka buat.

"Jangan ganjen sama cowok ya." Kata Stef setelah mereka tiba di depan fakultas Nina.

"Nggak janji lah." Nina mengangkat bahu santai.

"Nin!"

"Tergantug elo, Stef terkasih. Elo selingkuh, gur juga lah."

"Enak aja. Kapan?" Stef mengelak.

"Lo nganter Syfa pulang."

"Njir... Kok lo tau?" Stef kagum, sekaligus ngeri.

"Tau lah." Nina kembali santai.

Stef mengerucutkan bibir. "Gue kan cuma bantuin dia."

"Alesan!" Nina berdecak. "Sejak gue nggak ngajar di sana lagi, itu cewek mulai deketin elo. Dan elo juga ganjen banget mau di deketin."  Nina langsung mencibir.

"Enak aja!" Stef menjitak kepalanya.

"Bener kan?" Tuding Nina

"Gak lah." Nina kembali berdecak. "Cepet, salim dan ciun tangan gue. Udah telat nih."

"Ogah!" Nina mengabaikan tangan Stef du depannya.

"Nin, belajar dari sekarang!" Stef ngotot.

"Najong!" Lalu cewek itu pergi, "Miko..." Memanggil temannya yang cowok.

Stef makin panas ketika Miko menoleh dan tersenyum. Nina mendekat lalu menggandeng lengannya.

Nina menoleh ke belakang,Stef mencak-mencak di sana. Nina terkekeh lalu meleletkan lidahnya pada Stef.

Beberapa saat kemudian, Ponsel Nina berdering. Pesan dari Stef. Cewek itu tergelak ketika membacanya.

Miko mengernyit. "Cowok lo cemburuan ya."

"Banget." Jawab Nina. "Biarin aja." Dia menoleh ke belakang, Stef nggak ada lagi di sana.

Nanti pasti ngomel, Nina mengangkat bahu. Miko teman sekelasnya. Mereka lumayan dekat sejak satu kelas.


****

Nah lo. Setip najong 😂😂😂

Sorry ya. Gue udah sibuk 😭 kerjaan numpuk. Terus ngantuk juga gue 😕😕

Typo tolong dimaklumin 😃

Crazy Possessive [TERBIT]Where stories live. Discover now