Chapter 42 - Baper

23.9K 2.2K 53
                                    

"Gue pulang duluan."

Nina dan Stef tersentak kaget. Saling memandang lalu kembali menatap Kevin heran.

Cowok itu lebih dahulu menghabiskan baksonya. Diam lebih banyak dan sibuk sendiri.

Seakan nggak sadar pada keberadaan Nina dan Stef yang sejak tadi berdebat gaje.

Nina mulai terbiasa berada di samping teman-teman Stef. Sehingga biasa saja tanpa adamya rasa canggung lagi.

"Lo duluan?" Stef kembali memastikan.

"Hn." Kevin mengangguk. Memanggil karyawan warung dan membayar baksonya.

"Oke. Kalian hati-hati. Dan cepet balikan." Stef menyeringai.

Kevin berdecak. Dia berdiri setelah menerima kembaliannya. Kevin meninggalkan mereka bertiga.

"Vin?! Citra kenapa ditinggal?!" Stef menggeram sembari memutar bola mata.

Cowok itu memutar tubuhnya. "Emang dia mau kemana?! Gue harus pulang nih."

"Sok sibuk lo, bangsat!" Stef menggeram lagi. "Cit, sana ikut Kevin. Dia nganter lo pulang." Cowok itu menoleh pada Citra.

Namun Citra menggeleng. "Saya pulang sendiri." Cicitnya. Merasa Kevin mempermalukannya untuk kesekian kalinya.

Meskipun sudah sering. Namun Citra merasa Kevin sangat berlebihan. Cowok itu memiliki dendam yang nggak biasa.

Sering banget mempermalukan di depan orang banyak.

"Tuh denger sendiri!" Balas Kevin lagi. "Lagian bentar lagi pasti dijemput."

"Sama siapa?" Stef berdecak kesal.

"Siapa lagi kalau bukan Jason?!" Kevin mengeraskan suaranya. "Udah deh, mending pada pulang aja. Ngapain nungguin. Kurang kerjaan aja." Tambah Kevin kejam. Melirik Citra yang semakin menunduk.

Tubuh cewek itu bergetar hebat. Dia menyesal ikut bergabung dengan mereka.

"Anjir, jangan keterlaluan sama cewek, dong. Lo mau seberapa nyesel lagi?!"

"Siapa yang nyesel?!" Kevin mengangkat bahu.

Mereka menoleh pada kursi yang berderit. Citra berdiri sembari menunduk.

"Saya pulang duluan. Makasih udah ngajakin saya bergabung. Mari, mbak," Kata Citra sopan. Tanpa berani mengangkat kepalanya.

Langsung bergegas pergi dan enggan menoleh meskipun Nina memanggilnya.

Dia melewati Kevin. Cowok itu menatap sinis dirinya yang hanya sebatas dada Kevin. Aroma Citra terlontas di penciumannya, dan Kevin langsung berdecak.

"Vin! Lo bener-bener keterlaluan!!" Stef mengepalkan kedua tangannya. Sedangkan Kevin nggak peduli.

Memutar tubuhnya dan meninggalkan mereka. Menyisakan Stef dan Nina yang enggan beranjak dari sana.

"Udah..." Nina bersuara setelah beberapa saat kemudian.

Stef berdecak. "Sumpah! Dia bego banget jadi cowok." Cowok itu meradang. "Sia-sia ikutin ajakannya. Padahal tadi dia mau minta maaf. Astaga..., udah pas banget momentnya. Tapi si bangsat itu malah nyia-nyiain kesempatan." Stef terus menoceh. "Nin, kasih gue nafas buatan. Ingetun gue kalo bunuh itu dosa."

"Najong lo ah." Nina memutar bola mata. Menabuk punggung Stef sekuat tenaga.

Stef mengatur nafas. Lalu menyeringai. "Gue salah ya?!"

"Salah besar!"

Stef berdecak. "Salah aja gue di mata lo, Nin. Terserah lo aja lah." Cowok itu meradang.

"Najis. Malah baper!" Nina muak melihat Stef detik itu juga.

"Bodo amat lah. Ayo pulang!"

"Bayar dulu!"

"Elo lah yang bayar!" Stef menolak enggan.

"Anjir. Gak tau diri lo!" Balas Nina kesal. Beranjak dari sana dan meninggalkan Stef dengan langkah lebar-lebar.

"Hoi..., bayar dulu!"

"Ngutang!" Balas Nina tanpa menoleh.

"Nin, itu kamus gue!"

"Bodo amat!!" Nina tetap melanjutkan langkahnya. Dan cowok pelit itu akhirnya melunasi biaya makan mereka berdua.

Menyusul Nina dengan langkah lebar-lebar sembari menggerutu. Tak luput dari perhatian pegawai warung. Menggeleng-gelengkan kepala sembari melirik tangannya. Miris pada recehan yang diberikan stef sebanyak lima koin senilai seribuan.

Jika Kevin membayar baksonya dengan nilai lebih besar, dengan beberapa lembar kembalian lagi.

Maka Stef membayar dengan pas-pasan. Bahkan kurang dan merogoh dompet serta celananya lagi.

"Kenapa jadi najong gini sih?" Gerutunya kesal.

***

Jakarta, 25 Januari 2018

Cepet kan ya lagi hehe.

Dukungannya jangan lupa ya gaessss...

Crazy Possessive [TERBIT]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon