Seperempat dari tumpukan buku itu belum kubaca. Selalu ada alasan untuk menunda, padahal gizi terbaik bagi otak adalah membaca.
Jadi, untuk mengurangi perasaan bersalah, saya akan nge-share beberapa yang sudah dibaca. Maaf jika genre bukunya random...
Judul : Corpora Aliena Penulis : Triskaidekaman Penerbit : Nawalapatra Cetakan : Desember 2017 Tebal : 81 hlm
Blurb:
Empat kisah tentang keterangan dan peengasingan anak yang tidak kenal dengan ibunya, ibu yang tidak benar-benar tahu siapa anaknya, pemuda yang bergidik dengan tubuhnya sendiri, serta gadis yang meronta dari pilihannya sendiri.
***
Pertama saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Kak Triskaidekaman yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk membaca buku ini. Sebuah karya yang luar biasa bagi saya. Corpora Aliena merupakan jenis bacaan yang berbeda di awal tahun ini. Setelah beberapa waktu lalu mencicipi teenlit jadi berasa jungkir balik dengan gaya bahasa yang disajikan. Saya harus menetralkan diri dari pengaruh teenlit dengan buku lain. Maka, saya membutuhkan waktu dua kali untuk membaca ulang Corpora Aliena.
Hal pertama yang membuat saya tertarik adalah judulnya. Corpora Aliena membuat saya membayangkan alien, makhluk-makhluk asing dari planet lain yang datang ke bumi. Namun, isi ceritanya bukan tentang makhluk luar angkasa. Haha .... Penulis ingin menyampaikan makna asing, keterasingan, dan pengasingan yang berbeda.
Awal saya membaca kisah ini banyak membuat saya berkerut tentang tokoh dan konflik yang disajikan, lantas saya baru menyadari selesai membaca kisah pertama bahwa ini adalah kumpulan cerpen #lha. Jadi, berhubung ini kumcer ada banyak pertanyaan yang saya endapkan karena jelas berbeda antara cerpen dan novel.
Dengan gaya bahasa yang cenderung nyastra dan bertabur diksi masih tetap bisa dinikmati. Setiap kali selesai membaca membuat saya merenung, dibutuhkan pemahaman dan penalaran akan makna dan tujuan hidup. Maka, tidak sulit bagi saya untuk memasukkan buku ini ke daftar buku filsafat selain sci-fi meskipun unsur science-nya terasa sedikit.
Cerpen favorit adalah Hikayat Homoctopus dan P, kalau harus memilih Homoctopus juaranya. Cukup ngeri membayangkan cerita itu di dunia nyata. Saya salut kepada penulisnya yang berani menuliskan ide segila itu.
The last, aku sih bakal rekomendasiin buku ini buat kalian yang membutuhkan napas dan gizi baru untuk bacaannya. Bisa dibilang ini benar-benar cerpen eksperimental. Jadi, jangan berharap menemukan kisah cinta mengharu biru, atau menye-menye seperti kids zaman now. Congrats buat penulisnya, semoga sukses dengan karya-karya selanjutnya.
Ulasan selengkapnya baca di sini : http://nanaezha.blogspot.co.id/2018/01/review-corpora-aliena.html?m=1
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.