Enggak, ini bukan cerita tentang Adel yang dijodohin sama temen nyokapnya.
Tapi siapa sangka kalo anaknya temen nyokap bakal seganteng ini?!
•••
Pencapaian tertinggi yang pernah tercapai (note. aku terharu woi! asdfghjkl)
#1 in 5secondsofsummer [05...
"NADHELA ARIN! Harus gue bilang berapa ratus kali sih? Don't feel so insecure, dude. Lo lebih dari itu, cemen lo ah!" Azlyn terus-terusan ceramahin gue dari tadi.
Abis kejadian gue baru tau kalo Calum punya pawang, gue langsung ke rumah Azlyn, mumpung besok sekolah libur—karena guru-guru bakal ada study banding ke luar kota—mending gue ke rumah Azlyn, curhat sebanyak-banyaknya. Mumpung orang tua gue ngeizinin juga.
"Tuhkaannn, lo kebiasaan deh, gak dengerin gue pasti!" keluh Azlyn, dan gue gak peduli.
Lagi pula tujuan gue curhat cuma buat berkeluh-kesah, bukan narik orang ke dalam masalah gue juga, apalagi minta saran.
"Ya tapi seenggaknya lo harus kurang-kurangin sifat lo yang suka merendah gitu dong. Gak suka gue, jangan gitu lagi ah!" Azlyn terus berceramah tentang keburukan gue yang satu ini.
"Okay okay, i'm sorry." gue meminta maaf dengan sedikit tidak ikhlas.
Bukan salah gue juga, tapi emang kenyataannya Keyla lebih baik dari gue kan?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Calum : Del
Gue mengernyit melihat notifikasi dari Calum, ngapain coba dia ngechat gue jam segini? Mana Azlyn udah tidur lagi, sial lah.
Bales gak ya? Bales gak ya?
Ngapain juga gue belum tidur?! Terus mikirin harus ngebales atau enggak?
"Ck, Ah! Bales aja deh, elaaah." gue pun memutuskan untuk membalas pesan Calum, walau masih sedikit kecewa tentang kejadian tadi di sekolah.
Adel : knp?
Ting!
"Buset, gercep juga," gumam gue ketika melihat notifikasi Calum.
Calum : ha? Calum : oh mungkin baru kekirim del wkw Calum : kyknya td g d sinyal, makanya baru kekirim skrg Calum : gue ganggu lo ya? maaf deh
Apaan sih. Menjatuhkan harapan.
Adel : oh gue kira penting wkw Adel : kayak ad sesuatu gt misalnya Adel : bisa jd gitoe
Calum : ngga ngga Calum : abis jalan sm keyla Calum : wkwk
Oh.
Gue pun merubah posisi tidur gue menjadi lebih nyaman, menambahkan bantal di belakang kepala gue supaya agak lebih tinggi. Masih melihat ruang obrolan antara gue dan Calum, gue belum punya niatan buat ngebales pesannya, entah kenapa mood gue agak turun semenjak baca pesan terakhirnya itu.
Calum : del? Calum : lo gak tidur kan? Calum : anjirlah kenapa read doang ini.
Dengan enggan, gue menggerakan jari gue untuk membalas pesannya.
Adel : caelah Adel : nyariin yak? HAHAHAHA Adel : kepencet td chat lu makanya ke read
Calum : njs g bgt
Adel : gmn tu jalannya? wkw
Pertanyaan basa-basi yang sebenernya gue sesali, karena setelah itu, Calum menceritakan tentang bagaimana serunya acara PDKT mereka berdua, mulai dari Michael yang menyesal ikut sehingga bertemu dengan teman lesnya lalu memutuskan untuk ikut temannya itu.
Calum juga sempat menjelaskan kalau dia baru memasuki proses pendekatan terhadap Keyla, jadi hubungan mereka berdua cuma sebatas calon pacar.
Sebenarnya itu merupakan kabar baik dan kabar buruk menurut diri gue sendiri, karena kabar baiknya adalah, gue masih punya kesempatan untuk dekat dengan Calum, sebab dia masih belum mempunyai status yang pasti bukan tentang kedekatannya dengan Keyla.
Tapi kabar buruknya adalah, hal itu termasuk tidak mungkin bagi gue karena Calum, dia terlihat begitu antusias ketika menceritakan semuanya, bahkan dia sempat salah kirim, seharusnya dia mengirim pesannya ke Keyla, tapi pesannya malah terkirim ke gue.
Adel : Cal, gue tidur y, tengah malem ini anjrit.
Gue memutuskan untuk berpamitan ke Calum, dan mematikan layar hp gue dan menaruhnya di meja nakas. Tanpa mengharapkan balasan, atau sekedar ucapan selamat tidur dan mimpi indah dari Calum.
Toh, gue juga lagi-lagi sadar diri.
Melihat Calum sebahagia itu dengan Keyla, gue bisa apa? Gak mungkin kan gue mencak-mencak terus ngelabrak Keyla, atau marah-marah ke Calum karena memberi harapan palsu.
Karena disini yang terlalu berharap adalah gue, kebaikan Calum membuat gue berharap lebih ke dia. He's driving me crazy.[]