"Wise girl," panggil Percy, "ayolah. Ayo kita ke danau. Aku perlu mendinginkan pikiran."
Annabeth menutup bukunya dan memandang Percy yang tengah menatapnya dengan tatapan memelas. Annabeth bisa paham, Percy butuh pendinginan setelah kejadian dengan Harry, Ron, dan Hermione kemarin.
"Kau masih memikirkan yang kemarin?" tanya Annabeth.
"Siapa, sih, yang bisa lupa?" celetuk Thalia yang mendadak muncul.
"Yeah, mereka sungguh keterlaluan. Menyebalkan sekali." kata Nico.
"Sudahlah," kata Annabeth, "mereka hanya penasaran."
Annabeth terlonjak kecil saat Percy mendadak bersandar di punggungnya. "Ayolah, Annabeth.. Kita ke danau,"
Annabeth mendesah pelan. "Baiklah, seaweed brain,"
Percy langsung berdiri, dan menarik tangan Annabeth ke luar kastil. Cuaca di luar mulai terasa dingin, menandakan musim dingin yang hampir tiba.
Danau hitam tampak tenang. Percy melompat ke dalamnya, dan langsung menghilang. Annabeth memilih duduk di tepi danau, mengamati permukaan yang beriak.
"Kau tidak mau ikut masuk?" tanya Thalia.
Annabeth menoleh. Thalia dan Nico mendekat, lalu duduk di sebelahnya. Annabeth menggeleng. "Cuacanya sangat dingin. Aku tidak mau membeku di sana."
"Yeah, sangat dingin di sini," kata Nico. "Kalau saja Percy bukan anak Poseidon aku akan mengira dia gila menyelam di cuaca sedingin ini."
Thalia tertawa. "Sayangnya uncle Poseidon tidak akan membiarkan anaknya mati beku di air, kan?"
Annabeth tertawa pelan. Ia membuka buku yang tadi sempat tertunda dan membacanya lagi. Kemudian, mendadak, cipratan air mengenainya, membuat jubahnya basah.
"Hei!" protes Annabeth, mendongak. Percy, yang sudah ada di depannya, tertawa.
"Ayolah, Annabeth, ikutlah ke dalam."
Annabeth menggeleng. "Aku sedang tidak tertarik dengan air."
"Ow, itu menyakitkan, kau tahu," kata Percy, dengan dramatis meletakkan tangannya di atas jantungnya.
Annabeth memutar bola matanya malas. Percy sedang kekanak-kanakan seperti biasa. Yah, setidaknya dia tidak terlalu memikirkan tentang banyak hal.
Ah, Annabeth jadi teringat kejadian kemarin. Keterlaluan sekali para penyihir itu. Ia bisa maklum rasa penasaran mereka. Mungkin ia akan melakukan hal yang sama dengan mereka. Tapi, yang membuatnya kesal, ketiga penyihir tersebut telah membuat Percy menunjukkan peristiwa yang ia sendiri tidak ingin mengingatnya.
"Wise girl," kata Percy, "kau ini tidak capek berpikir terus?"
Annabeth tersentak kaget. "Apa? Oh, tidak. Aku hanya.. Ah, lupakan."
"Hei, kalian," kata Thalia, "lihatlah siapa yang datang."
Annabeth menoleh ke arah yang ditunjuk Thalia. Dari kejauhan, muncul tiga sosok. Harry, Ron, dan Hermione. Tiga sosok yang sedang ingin Annabeth hindari saat ini.
"Oh, aku tidak ingin bertemu mereka," kata Percy, "lebih baik aku bersembunyi."
Sebelum Annabeth sempat protes, Percy sudah menghilang ke dalam danau. Ada yang aneh dari sikap Percy. Tak biasanya Percy menghindari orang lain.
Annabeth menatap ke depan. Sosok Harry, Ron, dan Hermione semakin jelas. Sudah pasti mereka mendekat. Benar saja. Menit berikutnya, mereka sudah ada di depan Annabeth, Nico, dan Thalia.

YOU ARE READING
Colision Course
Fanfiction[ON HIATUS] [Percy Jackson and Harry Potter Crossover] "Empat blasteran 'kan seberangi jalan, Memasuki wilayah sang dewi sihir Tiga besar dan sang bijak berkumpul, Melawan musuh yang bangkit kembali, Sang raja titan, dan sang raja kegelapan himpun k...