Twenty Two

1.9K 141 0
                                    

Sowon menunggu seseorang disebuah toko kue. Didepannya,sebuah tar sederhana dengan krim strawberry telah menemaninya selama hampir 15 menit.
"maaf,aku telat"ucap pria berhodie coklat dengan postur tinggi duduk didepan Sowon.
"aisshh,,kkamjak! Kau ini kenapa tiba-tiba? Aku bahkan tak melihatmu lewat pintu masuk"Sowon mengatur napasnya.
Jin memanggil pelayan dan memesan minuman,"Sowon-ah,ini cake untuk siapa?"tanya Jin.
"tentu untukmu,Tuan Kim! Usiamu sudah naik dan membuatmu semakin tua. Selamat ulang tahun,Chagi"ujar Sowon memajukan tubuhnya dan mengecup dahi indah milik Jin.
"gomapta. Aku berharap kita merayakan ini bersama member lain. Tapi kesibukan membuat mereka lelah"ucap Jin menatap nanar cake didepannya.

"gwaenchanha. Apa kau tidak senang merayakannya bersamaku saat ini?chaa,tiup lilinnya"pinta Sowon menghidupkan lilin berbentuk alpacca,binatang yang Jin gunakan pada icon BT21 nya.

"aku harap,bangtan bersamaku,keluarga hangat bersamaku,dan Kim sojung bahagia bersamaku"wish Jin yang sengaja ia ucapkan agar kekasihnya ikut tahu harapannya itu.

Fyuhh...

Lilin itu padam dalam 1 kali tiupan.

"Oppa,kudengar BTS pindah ke apartemen barunya. Apa aku boleh kesana sehabis ini?"tanya Sowon mulai melancarkan aksinya.

"kau tidak apa-apa?ini bahkan hampir pukul 2 pagi,Sayang. Bagaimana jika yang lain mencarimu?"tanya Jin menatap Sowon lekat.

"aku hanya ingin berkunjung. Lagipula,mereka sudah ku beritahu kalau aku akan merayakan ulang tahunmu. Jadi aku bebas kemanapun pagi ini"balas Sowon senang.

Jin tersenyum melihat kekasihnya begitu bahagia.
"baiklah,tapi habiskan dulu cake mu ini bersamaku disini"ujar Jin mencolekkan krim cake kehidung Sowon.

"Yakk,Oppa"gerutu Sowon dengan wajah kesalnya.

"terimakasih,musim ini,usiaku dan kau,Sowon-ah,kembali menghangat dialam sana,hatiku"-Kim Seok Jin

.
.

.
.
.
.
.
.
.
"Oppa,geser sedikit kekanan. Piguranya itu terlihat miring"
"Yoongi-ya,pasang lilinnya disebelah sana"
"

Oppa,itu,aa..."
"ini berattt,Hyung"
"ssttt..matikan lampunya"
"yakk,Taehyung-i bukan amperemeternya,saklar lampunya saja"
"hehe"
"akhirnya..."

Suara suara keluhan orang-orang di apartemen baru BTS begitu ramai. Hingga jam dinding menunjukkan pukul 1.46 pagi,mereka masih sibuk merevisi kekurangan desain ruangan tersebut.

"Oppa,jika lampu disini dimatikan,pasti Jin oppa akan tahu"ujar SinB menunjuk lampu gantung diatasnya.

"kau tenang saja. Jin hyung sudah kuberitahu perihal apartemen baru kami dan sebelumnya aku katakan jika belum terpasang lampu disetiap ruangan. Makanya tadi ia membeli banyak lilin aromatic dan senter"ujar Suga tersenyum membuat wajahnya terhias segaris dari bentuk matanya.

"aigoo,uri Min Suga sudah pintar"celetuk Jhope membuat letih mereka sedikit terobati dengan tawa.

Sebuah ponsel dimeja ruang tamu mengagetkan tawa mereka. Ternyata ponsel Yuju sengaja disetting bervolume tinggi agar jika Sowon menghubungi keberadaan mereka,semua dapat mendengar deringan dan suara dari ponsel itu.

"Aku dan Jin sudah dijalan. 10 menit lagi tiba di sana. Bersiaplah"Sowon berbisik dan segera menutup teleponnya.

"Hey,cepatlah pada posisi masing-masing,mereka akan segera tiba"Yuju berteriak dan mereka membubarkan diri sesuai kesepakatan.
Benar saja,tak lama kemudian sebuah lampu mobil menyorot masuk kedalam apartemen.
Jin tak curiga sedikit pun mengenai suasana gelap saat ini. Sebab sebelumnya ia diberitahu mengenai lampu yang belum disiapkan.

Actually We're Together [HIATUS]Where stories live. Discover now