32%

1.7K 123 27
                                    

Seoul, 10.00 KST

Ku lihat Mijoo sedang di gandeng oleh Kim Namjoon kekasihnya. Di altar merah menuju tempat aku berdiri.

Lihatlah pernikahan macam apa ini, pengantin wanita di gandeng oleh kekasihnya, bukan dengan appanya atau walinya yang lain.

"Lucu" ku lontarkan kata itu setelah aku melihat ke sekeliling greja ini. Tamu yang datang hanya jajaran-jajaran direksi dan teman-teman yang dekat saja. Bahkan eommaku tidak sudi menghadiri pernikahan ini.

Untunglah beliau merestui nya, meski hanya setengah hati. Ia begitu tau akan kondisiku seperti apa.

"Tak apa Nam Woohyun ini hanya untuk 2 tahun saja" aku mencoba untuk menghibur diriku sendiri.

Mijoo telah sampai di hadapanku kini, kami pun langsung mehadap ke arah pendeta.

Setelah mengucapkan janji nikah, pendeta menyuruhku untuk menciumnya.

Semua orang bersorak, bahkan ada yang berteriak. Aku hanya tersenyum getir melihat ekspresi mereka yang sepertinya sangat bahagia menikmati acara ini.

Bagaimana aku bisa mencium wanita di hadapanku, yang benar-benar tidak aku cintai.

Aku bukan lelaki yang mencium wanita sembarangan, tapi kini aku memaksakan diri melakukannya meski hati ku menolak sepenuhnya.

Aku melihat bibir cerry itu menggiurkan. Tapi tidak ada niatan sama sekali untukku menyentuhnya dengan bibirku.

Ku dekatkan tubuhku pada Mijoo. Hingga tidak ada jarak di antara kami, akhirnya tujuanku berakhir di puncuk kepala Mijoo, bibirku dengan berat mencoba menciumnya dengan perlahan.

Syukurlah tidak ada penolakan dari yang pendeta. Acara pemberkatan sudah selesai, saat nya aku menyalami tamu-tamu yang hadir.

Namun aku lebih memilih pergi dari tempat ini. Aku kembali keruangan hias, dan membuka dasiku dengan kasar.

Aku duduk di kursi seraya menerawang keluar jendela. Aku seorang lelaki sama mempunyai hati bila hatiku benar-benar sakit air mata lah jawabannya.

Hiks

Hiks

Hiks

Tidak lama pintu terbuka.

Klek

















Ku lihat seorang pria datang menghampiriku. Perawakannya tidak terlalu tinggi dariku, mungkin hanya beda 1cm atau 2cm saja. Ia memiliki kulit putih yang pucat, dan muka dinginnya yang terkenal seperti es.


Siapa lagi kalo bukan CEO dari Min Corp. Min Yoongi.

Dia berjalan perlahan menghampiriku , aku hanya menatapnya sekilas megusap air mata yang membasahi pipi.















Bugh




Dia memukulku, aku langsung tersungkur ke lantai. Tidak ada penolakan dariku. Aku hanya tersenyum getir melihatnya.

Dia menarik kerah kemejaku, membuat posisi kami kini berhadapan.

"Apa yang kau lakukan pada JIHYOOOO?" Teriak lelaki pucat ini bak mayat hidup.

"Seharusnya aku yang bertanya, kenapa kau melakukan ini padaku?" tanyaku dengan pelan dan tersenyum padanya.

"Maksudmu?" dia mengkerutkan dahinya.

Ku yakini hingga saat ini dia tidak mengetahui kebenarannya.
Untunglah Jimin Dapat di percaya. Ia dapat menempati janjiku.

"Kau tidak mengerti maksudku? Biar ku perjelas aku mengerti kau mencintai kekasihku kan?"

Gone | Min Yoongi Jihyo Nam Woohyun [NC+]Where stories live. Discover now