Cemburu?

5.5K 295 5
                                        

Author POV

Tes! Tes!

Rintik hujan mulai terdengar di telinga Sisi. Padahal ia ingin es krim vanila dan martabak manis.

Untuk sekedar berjalan ke minimarket dan membeli martabak yang letaknya tak terlalu jauh dari apartemen, Sisi terlalu malas untuk hal itu.
Ia akhirnya mengambil ponselnya di nakas, kemudian mengetikkan pesan untuk suaminya.

To: Digo M. A.

Digo... aku mau es krim vanila sama martabak manis. Mau keluar malas lagi hujan.

Sisi lalu menutup matanya, berharap saat membuka mata, es krim vanila dan martabak manis nya telah datang dan siap disantap.
Sisi pergi ke alam mimpi ditemani dengan selimutnya dan suasana hujan yang mendukung.
----

Entah kenapa Digo tersenyum saat membaca pesan dari Sisi. Dengan semangat, ia kembali ke tempat parkir. Digo menjalankan mobilnya dengan cepat, lalu ia mampir ke minimarket dan kemudian membelikan Sisi martabak manis yang letaknya tak terlalu jauh dari minimarket. Melihat abang martabak yang sibuk membuat martabak, Digo pun ngeces. Ia jadi ingin martabak juga. Akhirnya ia membeli dua bungkus, satu bungkus martabak keju untuknya dan satu bungkus martabak manis untuk Sisi.

Lalu ia kembali menjalankan mobilnya menuju apartemen.

----
"Sii.. gue pulang!"
Digo berjalan menuju kamarnya. Dan melihat Sisi sedang tertidur berbalut selimut tebal yang nyaman.

"Hm...." Dengan mata tertutup, Sisi mengendus pelan saat bau martabak manis menusuk hidungnya.
"Martabak..." gumamnya dengan mata yang masih tertutup.
"Si, ayo bangun kalo mau martabak. Gue juga mau, nih. Hm..."

Sisi sontak membuka matanya. "Martabaaaak!!" pekiknya heboh. Ia melompat dari tempat tidur dan hampir terjatuh.
"Sisiii!! Ati-ati! Di dalem situ ada anak gue!!" omel Digo. Sisi terlihat tak peduli.

"Manaa martabak?!" Dengan heboh dan bersemangat, Sisi membuka bungkusan martabak. Lalu memakannya sendiri setelah mengucap basmalah.

"Rakus banget bini gue..." gumam Digo. Entah mengapa, hatinya menghangat. Padahal ia hanya memperhatikan Sisi istrinya yang sedang melahap martabak.

Terlalu sibuk memperhatikan Sisi, ia sampai tidak menyadari bahwa Sisi sudah memakan jatah martabaknya. "Wah, kamu baik juga ya, Digo. Ternyata kamu beliin aku martabak keju. Hmm.. Enak!" Dengan cepat, Sisi melahapnya. Ucapan Sisi membuat Digo tersadar. Martabak keju, kan jatah gue? batinnya. Dan benar saja, martabak manis Sisi telah ludes, tak bersisa. Karena semua martabaknya telah masuk ke perut Sisi.

"Si... Martabak keju itu martabak guee!!"

"Yee... Salah siapa kamu nggak bilang?" sewot Sisi sambil terus menikmati martabak keju Digo.

"Martabak guee..." Digo menatap martabaknya yang sudah ludes oleh Sisi dengan tatapan tidak rela.

"Sekarang es krim vanilanyaa! Es krimnya kamu taruh mana, Digo?" tanya Sisi pada Digo yang masih tidak rela karena martabaknya telah terbuang ke perut Sisi. "Di kulkas..."

------

"Digoo... boleh nggak kamu nyanyi buatku? Ah, kamu nggak pernah mau nyanyi buat aku. Tapi ini kemauan baby. Jadii.. boleh nggak kamu nyanyi buat baby?"

Digo tersenyum. Ia mengambil gitarnya.

What would I do without your smart mouth
Drawing me in and you kicking me out
Got my head spinning, no kidding
I can't pin you down
What's going on in that beautiful mind
I'm on magical mystery ride
And I'm so dizzy don't know what hit me
But I'll be alright
My head's under water
But I'm breating fine
You're crazy and I'm out of my mind
Cause all of me~
Loves all of you~
Love your curves and your edges
All your perfect imperfections

Sisi's Diary ✅Where stories live. Discover now