Jam pulang sudah lewat beberapa menit yang lalu. Sisi sedang membereskan mejanya ketika didengarnya notifikasi bbm hp nya. Dari Digo! Sisi membuka bbm nya deg-deg an.
Digo.: Gue tunggu di depan butik.
Sisi. : Ada perlu apa? Penting?
Digo : Penting! Sekalian ngajakin makan.
Sisi. : Kalo gue kenyang?
Digo : Gak boleh! Lo harus makan!
Sisi. : Lo mau bikin gue gendut?
Digo : Gue suka liat lo chubby
Sisi. : Gue pengen tirus!
Digo : Lo gak boleh diet! Ntar maag lagi!
Sisi. : Iya Pak Dirut! Bawel amat?
Digo : Eh, nantangin lo?
Sisi. : Udah ah, tunggu gue turun!Sisi tersenyum. Nih cowok selalu ngerusak dietnya.
Sisi masuk ke lift dan keluar dari kantor nya. Dilihatnya Digo sudah menunggunya. Sore ini Digo tampak beda. Jas hitamnya sudah dilepas. Hem putih tanpa dasi dengan tiga kancing atas terbuka, lengan dilingkin sebatas siku membuat cowok itu makin mempesona.
Digo menghampiri Sisi dan menggamit lengannya mendudukkan Sisi di mobilnya sebelum ia sendiri duduk di belakang kemudi.
Digo menjalankan mobilnya menuju resto langganannya di pinggir kota, mengambil tempat yang sama seperti saat mengajak Sisi makan siang beberapa waktu lalu.
"Ini tempat favorit lo ya?" usik Sisi melihat ekspresi Digo yang terlihat enjoy bersandar pada dinding bambu.
"Kenapa? Lo gak suka?"
"Suka! Cuma kaya nya lo nge-fans banget sama tempat ini," gumam Sisi beringsut ke pinggir melongokkan kepalanya melihat ikan koi yang gemuk-gemuk dan besar-besar.
Digo yang melihat Sisi memandangi ikan-ikan koi yang berenang kesana kemari, hanya tersenyum memdengar gumaman Sisi.
Pesanan datang, mengharuskan Sisi kembali ke tempatnya. Digo menyodorkan piringnya pada Sisi yang menatapnya tidak mengerti.
"Ambilin nasinya," Digo menjawab ketidakmengertian Sisi.
"Iih... Manja banget sih? Biasanya juga ambil sendiri!" sindir Sisi yang menerima piring Digo dan menyendokkan nasi.
"Sekali-sekali gak pa pa kan? Sekalian ayamnya," Digo menunjuk dengan dagunya.
Sisi mengambilkan ayam goreng yang ditunjuk Digo, kemudian mengambil untuknya sendiri. Digo yang melihat Sisi hanya menyendok sedikit nasi segera merebut sendok nasi dari tangan Sisi dan menambahkan nasi ke piring Sisi.
Sisi merengut.
Digo yang melihat hanya tertawa.
"Kenapa sih lo selalu ngerusak diet gue?" tanya Sisi manyun menyuapkan nasi ke mulutnya.
"Bukan ngerusak, cuma gue gak pengen lo sakit. Iya kalo diet lo bener, kalo gak? Sama aja nyiksa diri lo sendiri," kata Digo menjelaskan.
Sisi mencibir.
"Kenapa sih ngotot banget pengen diet?" tanya Digo
"Ya lo tau sendiri kan gimana pipi gue?" jawab Sisi memegangi pipi chubby nya.
"Hehehe... Lo itu cantik kalo chubby, keliatan imut..." kata Digo.
"Itu pujian, atau.... Lo ngeledek gue?" tanya Sisi curiga.
"Menurut lo?"
"Ya mana gue tau, kan lo yang ngomong."
"Gue serius kali, chubby kan gak berarti gendut. Lagian, gue suka sama cewek chubby," kata Digo melirik Sisi.
Sisi melirik Digo sambil manyun dan melihat Digo yang sedang tersenyum meliriknya.
Sisi segera menyudahi makannya. Selera makannya menguap. Ia mencoba menenangkan debaran dalam dadanya karena melihat senyum Digo yang penuh arti.
"Mmm.... Lo ngajakin gue ke sini sebenernya ada apa? Lo tadi bilang kalo ada sesuatu yang penting?" tanya Sisi mengalihkan pokok pembicaraan dan mengurangi debar jantungnya yang mulai menggila.
"O iya... Sampe lupa, gue kalo ketemu lo suka lupa...." ujar Digo pelan.
"Lupa? Lupa apa?" tanya Sisi spontan.
"Lupa diri..." lanjut Digo tersenyum menggigit bibir bawahnya.
"Lupa diri? Maksudnya?" tanya Sisi polos.
Digo menatap Sisi lekat. Sisi juga menatap Digo, seolah ada magnet yang menariknya untuk tak melepaskan tatapannya pada Digo.
"Cantik!" bisik Digo tanpa sadar.
Sisi yang mendengar jadi menundukkan kepala.
Digo tersadar dan tersenyum salah tingkah.
"Si, gue mau ngomong ke elo. Tapi jangan marah ya," kata Digo pelan.
Disi menatap wajah Digo menunggu kelanjutan omongan Digo yang menggantung.
(Bersambung)
Kira-kira apa sih yang mau diomongin Digo ke Sisi?
Vote & commentnya dong....

STAI LEGGENDO
Sebuah Cerita Cinta
FanfictionKata orang cinta itu buta, tapi tidak buatku. Karena cinta itu mampu melihat apa yang orang lain tidak melihat. Kata orang cinta itu tidak harus memiliki, tapi tidak bagiku. Karena cinta itu pantang menyerah untuk menyatukan perbedaan. Dan.... Kata...