2 bulan kemudian.
"Aku berangkat dulu ya.."
Alvin mencium kening istrinya sebelum ia pergi ke kantor. Keila mengangguk, tidak bicara apapun. Setelah dipastikan Alvin sudah benar benar pergi, Keila buru buru pergi ke kamar mandi.
"HUEK HUEKKK."
Keila memuntahkan segala isi perutnya yang sudah ia tahan dari tadi. Akhir akhir ini Keila sangat sensitif berdekatan dengan Alvin. Keila ingin ngomong yang sebenarnya kalo Alvin sangat bau. Tapi, takut Alvin tersinggung.
"Gilak! Kok gue gak kuat banget sih sama baunya Alvin."
Keila menyeka mulutnya dengan air lalu bersiap pergi ke kampus. Tubuhnya sedikit linglung. Belum satupun makanan yang bisa ia makan. Keila sangat mual.
~~~
"Perut lo udah membesar ya, Rein?" Ucap Keila melihat perkembangan perut Reina selama masa kehamilan.
Reina mengangguk senang. "Gak sabar nunggu dia nendang nendang."
"Wah, ngapain nendang nendang? Mau tanding bola?" Tanya Kevan.
Keila dan Reina memutar matanya jengah.
"Gue iri sama lo, Al. Kok kayaknya badan lo gak ngegendut ya? Gue aja pipinya udah keliatan gembul gini." Ucap Reina.
"Iya nih. Padahal aku udah makan banyak, tapi tetep aja gak gendut gendut. Aku juga khawatir, takut dedek bayinya gak dapet asupan makanan." Ucap Alda sambil mengusap perutnya.
Keila semakin iri. Obrolan seperti ini sebenarnya sangat Keila hindari. Karena Keila akan terus merenungkan kejadian masa lalunya. Mengapa ia tidak menjaga bayinya dengan baik?
"Kei? Woi!"
Keila mengerjapkan matanya mendengar Kevan berteriak.
"Apaansih? Kok teriak teriak gitu?"
"Kalo lo gak budeg, gue gak teriak!" Decak Kevan. "Noh! Laki lo udah dateng!"
Keila mengarahkan pandangannya. Benar, Alvin sudah datang.
"Gue duluan ya guys!"
"Hati hati Kei!"
16.45 , di mobil.
"Kenapa sih dari tadi diem terus?" Tanya Alvin.
"Hah? Terus aku harus ngomong apa?" Keila bingung sendiri. Ia merenung terus terusan dari tadi.
"Apa aja kamu selalu ngomongin kan? Aku bingung aja, kenapa kamu hari ini kalem banget."
Keila menutup mulutnya. Rasa mualnya datang lagi.
"Bisa berhenti dulu gak?" Pinta Keila.
Alvin mengernyit bingung. "Kenapa? Pengen beli sesuatu?"
"Aku pengen muntah!"
Alvin menepikan mobilnya dan berhenti. Begitu mobil berhenti, Keila buru buru keluar mobil dan memuntahkan segalanya.
Alvin membantu Keila dengan mengurut leher Keila.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pasutri Retjeh#1 - Ga Sengaja Nikah
Romance"Di umur sembilan belas tahun, gue udah menikah. Dulu gue sering nasehatin orang yang nikah muda, suatu saat nanti lo sadar kalo lo masih ada waktu buat main main dengan cinta. Tapi nyatanya gue kemakan omongan sendiri. Gue gak sengaja nikah." -Keil...