Nama Dian Mei Lestari
Judul diam diamSelamat untuk Dian, no hpnya tolong di kirim ke email ya, biar bisa lbh mudah dan lengkapi kirim hadiahnya.
Happy reading💕💕
Diam-diam
Wanita muda itu mendongakkan kepalanya. Dari mulutnya, keluar lenguhan panjang, menggambarkan betapa menakjubkannya nikmat yang baru saja didapatkannya. Ini adalah ketiga kalinya ia mendapatkannya, sebuah kenikmatan yang begitu luar biasa berupa pelepasan di bawah sana, tepatnya di liang kewanitaannya. Hanya saja, kali ini lebih nikmat, serta lebih luar biasa dari dua pelepasan sebelumnya, pasalnya yang satu ini secara bersamaan, dengan pria yang berada di atasnya.
“Lelah?” Suara serak itu terdengar, membuat sang wanita tersenyum simpul. Gio, pria tampan yang telah memasuki usia 35 tahun itu selalu bisa membuat sang wanita tersenyum, meski tengah dalam kondisi kepayahan sekalipun.
“Sedikit.” Dengan suara tak kalah seraknya, Esa menyahut, seraya menatap penuh cinta pria yang masih berada di atasnya, pria yang adalah atasannya sekaligus paman dan… kekasih gelapnya. “Lagi?”
Kedua alis Gio saling bertautan. Pria dengan sejuta pesona itu membalas tatapan sang wanita dengan tatapan geli. Astaga, ia bahkan tidak akan setega itu dengan kembali menggempur liang kewanitaan wanita bertubuh mungil tanpa memberinya istirahat, batinnya. “Nanti, Sayang. Sekarang beristirahatlah dulu, pulihkan tenagamu.”
“Hmm.” Esa menggumam pelan. Perlahan wanita merangsek, menempelkan tubuhnya pada tubuh Gio yang baru saja berguling ke sampingnya. Setelah itu, ya, mereka berpelukan mesra, seakan kembali menyatukan tubuh mereka. “Kamu juga, pulihkan tenagamu.”
“Hey, aku tidak akan kelelahan hanya dengan sekali pelepasan itu.” Tawa Gio pun meledak. Ia bahkan masih kuat untuk kembali menggagahi Esa tanpa jeda jika ia mau, dan jika ia tidak memikirkan kondisi wanitanya itu juga tentunya.
“Aku mencintaimu.”
Seketika tawa Gio berhenti. Kata cinta, ia mendengarnya dengan jelas dari mulut Esa. “Aku juga, bahkan lebih dan lebih mencintaimu.”
“Kalau begitu, kapan kita menikah?” Celetuk Esa kemudian, tanpa berpikir panjang. Sontak, hal itu membuat Gio benar-benar terdiam, juga tersentak.
Sebenarnya, ini bukan sekali atau dua kali Esa mempertanyakan, juga menuntut sebuah pernikahan seperti ini, Gio sudah berkali-kali mendengarnya sejak satu tahun terakhir. Ya, tepatnya sejak putri dari kakak tirinya itu kembali dari Singapura, lalu bekerja menjadi sekretarisnya dan berhasil memikatnya, membuat mereka memiliki sebuah hubungan yang terlalu sulit untuk didefinisikan.
“Kamu tahu jika itu tidak akan pernah mungkin.” Ujar Gio, dengan suara pelan dan antara tega-tidak tega sebenarnya. Pasalnya, ia tahu jika perkataannya itu menyakiti Esa, hanya saja, semua itu benar-benar tidak mungkin, meskipun sejujurnya ia pun ingin.
Sekali lagi, Esa mendesah kecewa dalam hati. Ia sudah cukup bersabar selama ini. Rasa cintanya pada Gio, itu bahkan sudah muncul ketika ia masih remaja, jauh sebelum Gio menjadi sangat sukses, lalu menikahi seorang wanita bernama Rena. Setelahnya, masih harus ditambah enam tahun lagi ketika ia menempuh pendidikan di Singapura, untuk lari dari kenyataan sebenarnya. Itu semuapun belum ditambah satu tahun terakhir, ketika statusnya meningkat menjadi kekasih gelap, selingkuhan, perebut suami orang, lengkap sudah!
“Kenapa? Jika ini masalah hubungan kita sebagai keponakan dan paman, itu bukan masalah, kamu bahkan hanya adik tiri Mamaku.” Rasanya tidak ada lelahnya Esa membantah dan mengatakan alasan yang satu ini. Karena itu adalah fakta, tidak ada ikatan darah antara mereka. “Lalu jika masalah Tante Rena, itu juga bukan masalah! Aku siap menjadi istri kedua dan-“

YOU ARE READING
Main Hati (Series)
RomanceRomance (SEBAGIAN PART DI TARIK KARENA SUDAH TAMAT ) Saat kesetiaan di pertanyakan dalam suatu ikatan sakral janji pernikahan, Tapi apakah hati mampu bisa melawan bila salah satu nya tidak bisa menghargai cinta?