#
Hari ini saya mau kasih sedikit tips tentang membuat karakter yang tidak bisa diprediksi oleh pembaca.
Dalam sebuah cerita misteri, karakter yang tidak terbaca itu sangat penting. Gunanya untuk memberikan kejutan untuk pembaca. Namun, kejutan ini tidak boleh berupa tipuan. Sejak awal kita harus sudah membangun karakter tokoh dengan rapi. Lalu, tokoh ini menjalankan alur sesuai dengan plotnya. Biarkan tokoh memperlihatkan gelagat pelan-pelan bahwa dia bersalah, baik, atau buruk. biarkan pembaca menyimpan sendiri perasaan suka atau tidak suka terhadap tokoh ini. Biarkan pembaca yang membuat kesimpulannya sendiri.
Yuk kita urai satu persatu.
1. Tokoh harus memiliki karakter yang kuat
Tokoh yang kita buat harus memiliki karakternya sendiri. Tiap tokoh harus berbeda satu sama lain agar pembaca bisa meneliti mana tokoh berpotensi baik dan mana tokoh berpotensi jahat. Setiap tokoh ini harus juga memiliki latar belakang dan pemikiran yang berbeda. Sekalipun tokoh tersebut bersaudara, tetap harus memiliki perbedaan.begitu juga dengan dunia nyata, kan?
Orang yang satu tidak akan bisa dan tidak akan pernah sama dengan yang lain. Saudara kembar saja memiliki pemikiran dan gaya yang berbeda, apalagi orang lain. Nah, ini yang harus kita gali.jangan buru-buru menulis. Tentukan dulu tokoh-tokohnya dengan baik. Ngobrol saja dengan tokohnya dulu agar ceritanya bisa berjalan dengan baik.
bagan di bawah ini adalah skema karakter yang saya buat setiap membuat cerita. Saya memperhatikan detail karakter dengan baik agar karakter tersebut benar-benar hidup di dalam kepala saya. Jika karakter tersebut bisa saya temukan gambarnya, ya saya akan menggunakan gambar tersebut sebagai acuan. Untuk saya, ini adalah hal yang penting karena sulit sekali membayangkan setiap karakter tersebut hidup jika tanpa wajah. hehehehe...
Biasanya cerita yang mendek di tengah jalan itu karena tokohnya tidak memiliki motivasi yang kuat untuk berada di dalam cerita.
pada hakikatnya penulis adalah pelayan tokoh di dalam cerita. Penulis hanya menuliskan apa yang dituturkan tokoh di dalam cerita. Penulis tidak punya hak dan kemampuan untuk mengarahkan cerita. Semua itu milik tokoh. Jika tokoh kita kuat, maka cerita akan bergulir dengan aliran yang bagus dan sempurna.
percaya, deh!
2. Tokoh melakukan tindakan dengan alasan dan perencanaan yang kuat
Jika tokoh sudah memiliki karakter yang kuat dan bagus, maka pasti akan memiliki keinginan, motivasi untuk melakukan tindakan,dan perencanaan perbuatan yang tepat dan baik.Dengan perencanaan perbuatan yang baik, biasanya tokoh akan melakukan tindakan dengan alur yang baik juga.
3. Jangan remehkan kemampuan berpikir pembaca
Tidak usah berusaha kuat meyakinkan pembaca dengan menulis dengan telling terus. Ceritakan saja apa yang terjadi dengan sederhana. Biarkan pembaca yang mengambil kesimpulan.memang, pembaca itu ada yang tingkat pemahamannya bagus sekali dan ada juga yang buruk. Kita tidak perlu menghakimi pembaca. Kalau showing yang kita buat sederhana dan baik, inshaaAllaah pembaca juga akan paham dan mengerti, kok.
Jika pembaca merasa harus mengulang membaca naskah kita, ya tidak apa-apa.
4. Baca ulang cerita sendiri dan hapus bagian-bagian yang tidak perlu.
Misteri tidak akan menjadi misteri jika diceritakan terlalu vulgar, bukan?
Nah, kita harus bisa dengan cerdas memilih apa yang ingin kita tampilkan dan kapan harus ditampilkan. Jika ingin cepat memahami hal ini, tentunya teman-teman harus banyak membaca buku misteri.jangan harap bisa menulis orang yang tidak suka membaca. Hehehe...
Ini kata banyak orang, loh.
Coba cari deh penulis yang tidak suka membaca. mana ada!KANOI mau libur ya puasa nanti. Jika ada yang ingin didiskusikan, mumpung minwar masih bertugas nih. Yuk kita diskusi!
Sekian materi hari ini.
Terima kasih
Hanny Dewanti

KAMU SEDANG MEMBACA
Serba-Serbi Kepenulisan
RandomDikumpulkan dari diskusi Komunitas Novel Online Indonesia. Semua hal menyangkut kepenulisan.