Kata Turunan, Bentuk Ulang dan Gabungan Kata by Elsa Alina

3.2K 64 1
                                    


Penulisan
Kata Turunan
Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran,) ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
Misalnya : dikelola, menengok, mempermainkan, bergeletar.

Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya.
Misalnya: bertepuk tangan, menganak sungai, sebar luaskan.

Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.
Misalnya : menggarisbawahi, menyebarluaskan, dilipatgandakan.

Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai.
Misalnya : adipati, aerodinamika, reinkarnasi, swadaya, biokimia, transmigrasi.

Catatan
Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya adalah hutuf kapital, diantara kedua unsur itu dituliskan tanda hubung (-).
Misalnya : pan-Afrikanisme, non-Indonesia.

Jika kata maha sebagai unsur gabungan kata diikuti kata esa dan kata yang bukan kata dasar, gabungan itu ditulis terpisah.
Misalnya :
Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita.
Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.

Bentuk Ulang
Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung (-)
Misalnya :
Anak-anak, kura-kura, sia-sia, undang-undang, gerak-gerik, berjalan-jalan, terus-menerus, tukar-menukar, mondar-mandir, sayur-mayur.

Gabungan kata
Gabungan kata yang ditulis lazim disebut kata majemuk termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah.
Misalnya: duta besar, kambing hitam, mata pelajaran, meja tulis, model linear.

Gabungan kata, termasuk istilah khusus yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan.
Misalnya : alat pandang-dengar, watt-jam, mesin-hitung tangan.

Gabungan kata berikut ditulis serangkai
Misalnya : adakalanya, acapkali, peribahasa, alhamdulillah, beasiswa, saputangan, saripati, radioaktif, dukacita.

Sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia

Serba-Serbi KepenulisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang