Gio : Terbongkar

998 80 2
                                    

"Anjing lo nyet!" protes gue saat masuk ke dalam kamar yang langsung di hadiahi lemparan bantal oleh si kunyuk Arsen

"Jadi selama ini lo menghilang dari club karena Quin? Bagus lo ya nutupin dari kita semua?" protesan Lucky

Gue duduk samping Ian di sofa yang ada di dalam kamar, melepaskan sweater abu yang gue pakai dan menaruhnya sembarang.

"Belum waktunya aja gue ngomong"

"Maen drama segala lo tadi, asu lo!" masih Lucky yang sewot

"Gue udah kaget nyet pas lo teriak anjing sambil marah gitu. Gue pikir lo bakalan murka sampe UKS taunya anjir gue nonton drama korea! Dasar kampret!" giliran Arsen yang protes

"Bukan gitu. Gue emang awalnya emosi pas lo nunjukkin foto itu cuma gue baru nyadar pas si Ferrou kirim gambar aslinya sama gue. Tapi yang jadi masalah siapa orang yang kirim foto ke grup?"

Lucky dan Arsen duduk didepan gue dan Ian, mereka langsung mengecek handphone.

"Lo ga akan bisa nemuin. Itu orang udah ngeblok semua anak yang ada di grup!" ucap gue mengingatkan "Ini orang pinter bikin kita fokus ke gambar dan kita ricuh. Otaknya udah menjurus ke kriminal!"

"Shit! Brengsek! Ini orang sengaja bikin kita ngerusuh ya kan. Sampe si Picka aja kesulut! Coba tanya dia, kan katanya dia dapet japri dari orang yang ngakunya anak sekolah kita?" ucap Arsen

"Sebelum lo buang pulsa lo, gue udah lakuin itu tadi. Dan hasilnya nihil, dia juga di blok!"

"Berarti ini sasarannya Quin ya?" tanya Ian

Gue mengangguk "Udah jelas"

"Gila, otak pelaku ini encer banget ya bikin opini publiknya! Ada yang lo curigain?"

"Ada tapi gue masih belum yakin. Biar aja dulu, sementara ini gue lagi bahagia jadi gue ga mau ambil pusing dulu" gue merebahkan diri di atas kasur

"Lo bahagia karena Quin?" tanya Lucky "Anjir koplok, sakit nyet!" dia mengaduh karena dilempar bantal sofa oleh Arsen

"Lo bego di piara sih! Jelas lah si Gio bahagia karena Quin, masih lo tanya nyet!" ucap Arsen

"Gue udah resmi jadian"

LOVABLE II

Sambil bersiul gue menuruni tangga satu persatu. Rora yang sedang berada di ruang keluarga langsung berlari ke arah gue dan memeluk kaki gue.

"Abang, kata bunda nanti Lola mau ke lumah kakak Quin" ucapnya dalam gendongan gue

"Kapan?"

"Nanti sole"

"Sama siapa?"

"Sama abang"

"Loh kok sama abang? Bunda emang kemana?"

"Bunda harus pergi ke Jakarta lagi Yo. Kasian ayah di sana butuh bantuan bunda. Nitip Rora ya di sini" jawab nyokap yang keluar dari kamarnya

"Kalo gitu ngapain bunda pulang segala. Pulang pergi kaya gini emangnya ga capek gitu?"

Masalahnya gue masih belum ngasih tau tentang keberadaan Rora sama Ian, Lucky dan Arsen. Kemaren saat mereka datang pun gue sedikit kaget tapi inget bahwa nyokap bokap bawa Rora ke Jakarta paginya. Eh sekarang udah ada di Bandung lagi, kan kasian nyokap dan Rora kalo bolak balik kaya gini.

LOVABLE PART II (END)Where stories live. Discover now