Yang punya KTP boleh bacaa~
No child yaaa"Siapa lagi sekarang huh?" Yoongi membuang sehelai kertas dengan emosi ke lantai. Tentu saja bukan kertas biasa, itu sebuah surat cinta yang kau terima dari seseorang. Bukan yang pertama memang, kau sering mendapatkannya dan tidak jarang pula Yoongi marah karena hal ini.
"Memang disitu tidak ada nama pengirimnya? Biasanya mereka selalu menuliskannya." Jawabmu acuh seraya meneguk segelas capucino.
"Lalu kau membalasnya?" Yoongi berjalan kearahmu lalu duduk diatas piano.
"Ayolah Min Yoongi, kau kira aku anak kecil yang masih suka bermain surat-suratan?"
"Lalu kenapa kau selalu membawanya pulang? Kenapa kau tidak biarkan saja kertas- kertas itu membusuk di loker kampusmu?" Yoongi mendengus kesal, membuatmu terkekeh. Yoongi memang terkadang tampak lucu jika sedang cemburu.
Menyimpan capucinomu diatas meja, kau berjalan mendekati Yoongi, mengelus pipinya lalu mengecup bibirnya.
"Untuk apa itu?" Yoongi mengangkat alisnya heran, karena kau tiba-tiba menciumnya.
"Sebagai jaminan kalau aku akan menghiraukan laki-laki lain dan hanya mencintaimu." Kau tersenyum, membelai pipi pucat Yoongi.
"Tciih, itu tidak cukup untuk jaminan. Bahkan itu tidak mencapai satu persenpun dari jaminan yang seharusnya." Sepertinya Yoongi berusaha untuk bernegosiasi.
"Lalu seperti ini?" Kau mengelus leher Yoongi, mengecupnya hingga merambat ke bibirnya dan melumat bibir bawahnya sebentar kemudian tersenyum lalu menatapnya dengan tatapan seolah bertanya 'cukup?'.
"Mungkin lebih." Yoongi menyeringai, membalut tubuh rampingmu dengan kedua lengan kekarnya, mendorong tubuhmu lebih dekat untuk mengikis jarak diantara kalian. Kecupan-kecupan hangat, hisapan bibir, dan erangan halus terdengar di ruangan sempit itu.
Yoongi menggigit bibir bawahmu dan di sanalah ia menemukan akses lidah untuk menjelajahi mulut hangatmu yang dua minggu ini meninggalkannya. Decakan semakin jelas terdengar, lelehan saliva dengan cekat dijilat kembali oleh Yoongi yang menguasai permainan.Tangannya pun tak ingin menganggur langsung mendarat di bokongmu, meremasnya dengan gemas.
"Ini untuk jaminannya." Ucap Yoongi saat menjauhkan bibirnya darimu. Kau fikir ini selesai? Tidak, Yoongi tidak hanya akan berhenti disini.
Desahan mengisi seisi ruangan itu ketika Yoongi mencumbu perpotongan lehermu yang putih. Wangi vanila yang menguar dari tubuhmu secara alami membuat libido Yoongi makin menanjak. Lelaki itu dengan buas menyerang kulit lehermu hingga memerah.
"Yoongi~" Desahan pertamamu lolos.
"Baby am I your first?" bisik Yoongi tepat di telingamu, menjilat lalu menghisap cuping telingamu, membuatmu menggeliat geli.
"Menurutmu, hmmm?" kau berusaha menjawab sebiasa mungkin, namun tetap saja terdengar seperti sebuah desahan di telinganya dan jawabanmu membuat Yoongi kembali menampilkan seringainya.
Lagi, Yoongi melumat bibir penuhmu dengan bibir tipisnya. Mengabsen satu-persatu hal-hal yang ada di dalam mulutmu. Kau tidak bisa berbuat apa-apa selain meremas rambut hitamnya yang membuat lumatan Yoongi makin mengganas.
"Kau manis baby," Yoongi mencium dahimu kemudian turun ke hidung runcing gadis di depannya. Kau memejamkan mata berusaha menahan desahan agar Yoongi tidak semakin liar. Namun Yoongi benar-benar tak suka jika kau menahan desahanmu.
Dengan sengaja Yoongi meremas dada kananmu. Membuatmu memekik dengan sensual sehingga Yoongi makin semangat mencumbuimu. Yoongi menaikan bramu dari luar bajumu, meremas isinya pelan lalu menciuminya. Sengaja memang, sepertinya Yoongi mencoba untuk menahan nafsunya.
"Hmm...." Yoongi melenguh saat gigi-gigi rapihnya menggigit manja nipplemu, lalu mengulumnya seraya tangan kirinya menjamah dadamu yang lainnya. Kau merasa kakimu lemas dan hampir jatuh jika saja Yoongi tidak cepat mendudukanmu dipangkuannya, membuat kalian berdua duduk saling berhadapan. Sementara Yoongi masih betah dengan kedua dadamu, kau yang menikmatinya hanya bisa menggeliat, menggerakkan kepalamu ke kiri dan ke kanan dan sekali kali menekan kepala Yoongi.
"Yoongi... aku...." Kau melenguh, merasakan sesuatu keluar dari milikmu. Yoongi menghentikan kegiatannya dengan dadamu.
"Are you ok?" Yoongi terkekeh melihat wajahmu yang memerah. Bukannya menjawab, kau malu memeluk Yoongi, menenggelamkan kepalamu di bahunya membuat Yoongi semakin terkekeh meihat tingkahmu.
"Baiklah, jaminannya hanya sampai disini." Yoongi membelai rambutmu lalu memelukmu hangat.
End

YOU ARE READING
BTS IMAGINE
RomanceKumpulan IMAGINE BTS x you Karya all admin BTS_WORLD . . . . Baca aja jamin gak nyesel deh p.s Mimin naronya asal, tapi nanti di akhir suka ada perapihan, jadi kalau mau tau sudah baca apa belom, tandain dengan vote atau comment yaa, sebagai penghil...