Gue melangkah masuk ke kelas gue. Gue pun duduk di kursi gue. Melihat orang yang semeja sama gue. Dia tertidur.
"Sezell, bangun" kata gue saat mendengar suara bel berbunyi
"Hmm.."
"Lo tadi malam ngapain?"
Dia bangun, menguap lalu melihat gue. "Alvin.. Tadi malam gue kerjain program kerja OSIS sampai jam 12 malam. Sekarang gue ngantuk banget"
"Ohh.. Lo kenapa gak minta tolong gue sebelumnya? Gue siap kok bantu lo"
"Enggak buat program kerja osis kan tugas gue, tugas lo udah banyak gue gak mau ganggu"
"Iya deh iya" kata gue sambil tersenyum lalu memberantaki rambutnya yang hitam kecoklatan itu
"Ish.." decaknya kecil
"Nanti istirahat ke kantin bareng gue ya"
*****
"Zel, sebentar ya gue pesan bakso dulu" kata gue saat jam istirahat tiba
"Iya. Vin gue ga pedes"
Gue pun memesan 2 mangkok bakso yang satu pedes yang satu engga. Kira-kira 10 menit gue kembali ke meja dan melihat Sezel ga sendirian. Ada laki-laki disana...!
"Hai Vin. Kenalin Miko" kata Sezel saat melihat gue datang mendekati mereka. Gue pun menaruh mangkuk gue dan bersalaman "Alvin Febrian"
"Miko Alvaro" dia membalas tangan gue
"Dia temen sekelasnya Sesil. Baik loh orangnya" kata Sezel memecahkan keheningan diantara kami bertiga
"Ohh, yaudah Zel dimakan baksonya" kata gue mengahlikan pembicaraan, entah kenapa tatapan matanya Miko ga enak dipandang di mata gue
"Iya, berapa?" tanya Sezel
"Gratis buat kamu mah"
"Makasih" kata Sezel tersenyum. Cantik sungguh cantik. Entah dari kapan gue sudah menyukainya, yang pasti dari dulu, dia baik dan menawan. Gak hanya di luar tapi juga cantik di dalam. Suatu hari nanti gue pasti akan menyatakan perasaan gue, ya suatu saat nanti..
"Vin, kok bengong?" tanya Sezel
"Ah enggak"
"Zel.. Besok sibuk gak?" tanya Miko
"Hmm.. Kayaknya enggak, kenapa?"
"Malam ini dinner yuk, ada restoran Italia baru di dekat sini, katanya spagetthinya enak banget"
"Oiya?? Okee ntar jam nya line aja ya" kata Sezel yang dilanjuti oleh anggukan kepala Miko
*****
Hari ini Sezel pulang bareng gue, gue yang minta. Gue masih bingung aja kenapa dia berani diajak ngedate sama orang yang baru, baru bagi sekolah, baru bagi lingkungan sekitar dan baru dari hidupnya.
"Zel.. Lo yakin mau jalan bareng sama Miko?" kata gue
"Iya.. Kenapa emangnya?" tanya Sezel balik
"Engga sih, cuma kan kalian baru kenal"
"Tenang aja, dia baik kok, lo ga perlu khawatir" kata Sezel sambil melihatku seakan matanya berkata 'gue kayaknya suka sama MIKO'. "BTW Vin, lo sama Stella gimana? Dia beneran suka lo tau, ladenin gih"
Gila emang nih anak, gak peka banget sih kalo gue sukanya cuman sama lo
"Engga ah.. Gue gak suka sama dia. Eh iya, nanti malam kalau misalnya habis nge-date, si Miko gak mau antar lo pulang. Telp gue, habis itu panggil nama gue tiga kali, gue bakal muncul dan antar lo pulang" kata gue
"Hahaha iya iyaa.. Tapi gak mungkin terjadi sih" kata Sezel. "Yaudah gue turun dulu yaa. Makasih Vin"
*****
Author POV
"Hahaha.. Zel sini kejar aku kejar"
"Sebentar Vin, tungguin"
"Ayoo cepet Zel"
Brukk
"Huaaa" tangis Sezel memecahkan kehengingan
"Tuh kan gak hati-hati jadi jatuh kan"
"Huaa.. Alvin berdarah"
"Sini.." kata Alvin sambil meniup lutut Sezel yang berdarah. Alvin pun mengajak Sezel pulang dengan mengandeng tangan Sezel tapi lantaran sakit Sezel tak kuat untuk melanjutkan perjalanan. Dengan polos Alvin berkata "Naik Sezel, aku gendong biar kayak di film princess yang sering kamu nonton itu"
Sambil mengendong dengan penuh tenaga Alvin memulai pembicaraan lagi "Sezel, kamu ingat yaa.. Setiap kamu butuh aku panggil namaku tiga-kali. Alvin. Alvin. Alvin dan pangeran Alvin akan datang menghampirimu"
"Iya?" tanya Sezel meyakinkan, Alvin mengangguk
"Sezel.. Berat banget sih"
"Hush. Vin, aku nonton di film film, cewek itu paling gak suka kalau badannya dibilang berat"
"Iya ya? Maaf deh.. Nah udah nyampe" kata Alvin sembari menurunkan Sezel perlahan
"Yaudah Zel, aku pulang ya"
"Iya". "..... Alvin. Alvin. Alvin"
Seketika Alvin membalikkan badannya dan berlari menghampiri Sezel
"Sezel.. Kita akan jadi sahabat seterusnya kan? Hari ini, saat SMP, SMA, kuliah dan menikah..."
*****
Alvin hanya tersenyum mengingat kejadian masa kecilnya saat mereka kelas satu. Masa masa indah antara Sezel dan Alvin. Masa yang gak akan pernah dilupakan...
*****
To Be Continue..
♦Maafkan jika typo bertebaran
♦20.10.2016-seo story

BINABASA MO ANG
Pacarku Psikopat
Mystery / Thriller[O N G O I N G ] Pernah beberapa kali menepati Rank #1 #2 #3 dalam urbanlegends Rank #3 besar dalam psychopath Rank #15 besar dalam misteri Rank #20 besar dalam mystery ••••• "Setelah kau mengenalku, hidupmu gak akan mulus seperti paha barbie. " ...